Am I There Yet?: Alasan Buku Ini Adalah Teman Menuju Dewasa
Waktu menuju dewasa adalah waktu ketika kamu harus menentukan arah hidupmu. Jika sebelumnya kamu masih mengandalkan orang tua sebagai panutanmu, pada usia perkembangan dewasa kamu harus menghapuskan hal itu.
Lepas dari ketergantungan orang tua tentu bukan hal mudah. Apalagi jika kamu sudah mulai dituntut dengan keadaan. Entah dalam karier, asmara, atau tuntutan dari keluarga karena kamu dianggap sudah dewasa. <p style="text-align: justify;">Waktu menuju <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">dewasa</span></a> adalah waktu ketika kamu harus menentukan arah hidupmu. Jika sebelumnya kamu masih mengandalkan orang tua sebagai panutanmu, pada usia perkembangan dewasa kamu harus menghapuskan hal itu.</p>
<p style="text-align: justify;">Lepas dari ketergantungan orang tua tentu bukan hal mudah. Apalagi jika kamu sudah mulai dituntut dengan keadaan. Entah dalam karier, asmara, atau tuntutan dari keluarga karena kamu dianggap sudah <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">dewasa</span></a>.</p>
<p style="text-align: justify;">Masa transisi dari remaja ke <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">dewasa</span></a> terkadang masih dianggap momok menakutkan bagi kita semua. Masa <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">dewasa</span></a> biasanya ditandai dengan pencarian jati diri, sementara pada masa <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">dewasa awal</span></a>, kamu dihadapkan oleh pencarian identitas diri sesuai dengan umur kronologis dan <em>mental ege</em>-nya. Pada usia peralihan ini, berbagai masalah yang muncul memang berbeda-beda sesuai dengan bertambahnya usia.</p>
<p style="text-align: justify;">Disebut usia <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">dewasa</span></a> ialah mereka yang berusia 20&mdash;40 tahun. Menurut Santrock (1999), seorang psikolog terkemuka menyebutkan bahwa orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (<em>physically trantition</em>), transisi secara intelektual (<em>cognitive trantition</em>), serta transisi peran sosial (<em>social role trantition</em>).</p>
<p style="text-align: justify;">Usia <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">dewasa awal</span></a> adalah masa untuk mematangkan fisik dan psikologi. Pada usia ini bisa dilihat ciri-ciri individunya. Misal, pada usia dewasa awal mereka cenderung berorientasi pada tugas, bukan kepada diri atau ego. Mereka fokus <em>goal</em> tanpa condong pada perasaan-perasaan diri sendiri atau pribadi.</p>
<p style="text-align: justify;">Kemudian, pada usia <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">dewasa awal</span></a> kamu akan mulai terbiasa dengan tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efisien. Dalam mengolah perasaan pun kamu akan lebih matang. Setidaknya kamu akan mampu menyetir perasaan sendiri sehingga tidak menjadi orang yang egois. Kamu akan mulai&nbsp; mempertimbangkan perasaan-perasaan orang lain ketika mengambil keputusan.</p>
<p style="text-align: justify;">Cara berpikir saat usia <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">dewasa</span></a> tentu lebih objektif. Mereka memiliki sifat objektif dalam mencapai keputusan. Mereka pun harus dapat bertanggung jawab atas apa yang mereka perbuat. Orang dewasa harus mau memberikan kesempatan orang lain untuk membantu mencapai tujuannya. Meski kamu mungkin merasa kesal dan lelah ketika hal tersebut menjadi tanggung jawabmu, ya mau tidak mau kamu harus menyelesaikan tugas itu. Orang dewasa juga memiliki kemauan yang realistis. Paham bahwa dirinya dapat menerima kritik dan saran demi peningkatan kualitas diri.</p>
<p style="text-align: justify;">Tidak mengherankan jika masa ini disebut masa-masa yang penuh masalah. Jika seseorang tidak siap masuk ke tahap ini, ia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap perkembangan dirinya. Persoalan yang akan dihadapi pun berbagai macam hal. Entah persoalan pekerjaan, jabatan, teman hidup, keuangan, semua memerlukan penyesuaian.</p>
<p style="text-align: justify;"><a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;"><strong>Jawaban </strong><strong>dari Kegelisahan </strong></span></a></p>
<p style="text-align: justify;">Melihat masalah dalam masa transisi tersebut, membuat Mari Andrew akhirnya menuliskan sebuah&nbsp; buku yang berjudul <em><a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">Am I There Yet?</span></a>.</em> Ya, buku ini dibuat untuk menemani peralihan usia dewasa awal kamu. Dengan memoar grafis tentang panduan kehidupan dan kedewasaan yang penuh dengan narasi yang menghibur dan banyak ilustrasi, buku ini akan menemani masa menuju dewasa. Didukung dengan gaya gambar unik dan ilustrasi yang lucu, membuat pembaca dapat berimajinasi dan tertawa ketika membaca buku ini.</p>
<p style="text-align: justify;">Saat membaca buku <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;"><em>Am I There Yet</em><em>?</em></span></a>, pembaca akan dapat melihat sedikit dari diri mereka dalam cerita-ceritanya. Di sana tertulis, Andrew berbicara tentang bagaimana tidak ada cara mudah untuk menjalani hidup, tetapi kita juga harus memastikan untuk menikmati momen-momen kecil dan mengambil risiko dalam menjalani kehidupan yang lebih menantang.</p>
<p style="text-align: justify;">Buku ini ditulis dengan gaya santai. Menawarkan contoh dan kisah dari kehidupan si penulis, ketika dia belajar menemukan dirinya sendiri. Setiap bab berfokus pada tema yang berlainan seperti <em>traveling</em>, kencan, hingga perasaan saat kali pertama menginjakkan kaki di rumah baru. Buku ini benar-benar membangkitkan semangat kita semua saat membacanya.&nbsp;</p>Novia Intan
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!