Benarkah Emosi Dapat Memengaruhi Hasil Pekerjaan?

Emosi memengaruhi pekerjaan??Setiap orang tentunya ingin menjadi produktif dalam bekerja dan pekerjaan yang dihasilkannya maksimal. Sayangnya tidak semua orang bisa selalu dalam kondisi emosi yang baik. Ketika bad mood, urusan pekerjaan pun menjadi keteteran karena saat itu kondisi hati sedang tidak bagus. Padahal, sumber daya manusia atau SDM bagi suatu perusahaan ini sangat penting. Tanpa adanya SDM yang bagus dan berkualitas, apa yang menjadi tujuan perusahaan ini juga tidak akan tercapai. <p style="text-align: justify;">Emosi memengaruhi pekerjaan – Setiap orang tentunya ingin menjadi produktif dalam bekerja dan pekerjaan yang dihasilkannya maksimal. Sayangnya tidak semua orang bisa selalu dalam kondisi emosi yang baik. Ketika <em>bad mood</em>, urusan pekerjaan pun menjadi keteteran karena saat itu kondisi hati sedang tidak bagus. Padahal, sumber daya manusia atau SDM bagi suatu perusahaan ini sangat penting. Tanpa adanya SDM yang bagus dan berkualitas, apa yang menjadi tujuan perusahaan ini juga tidak akan tercapai.</p>

<h2 style="text-align: justify;">Penyebab Emosi Buruk Saat Bekerja</h2>

<p style="text-align: justify;">Tidak ada yang bisa menjamin setiap orang memiliki mood yang selalu bagus ketika bekerja. Sebab, hasil penelitian mengemukakan bahwa setiap orang rentan memiliki kondisi mood yang berubah-ubah. Mood yang buruk akan menyebabkan emosi yang buruk pula sehingga akan memengaruhi kinerja karyawan. Ada beberapa penyebab mengapa emosi buruk terjadi ketika bekerja, misalnya rasa jenuh karena melakukan pekerjaan yang sama secara berulang-ulang, mengalami banyak kendala ketika melakukan pekerjaan tersebut, stres yang tidak teratasi dengan baik, manajemen perusahaan yang buruk sehingga berpengaruh langsung ke SDM-nya, dan yang terakhir adalah kondisi lingkungan keluarga.</p>

<h2 style="text-align: justify;">Apakah Emosi Memengaruhi Kinerja?</h2>

<p style="text-align: justify;">Apakah emosi memengaruhi kinerja seseorang? Sudah banyak fakta ditemukan bahwa emosi memengaruhi kinerja seseorang. Kondisi psikologis atau emosi dapat memengaruhi pikiran dan daya konsentrasi seseorang karena saling berkaitan. Ketika emosi seorang pekerja bagus atau stabil, kinerjanya pun akan memuaskan. Namun sebaliknya, ketika emosi seseorang sedang buruk akan mengakibatkan orang tersebut jadi tidak fokus sehingga hasil pekerjaan pun tidak maksimal atau bahkan menurun, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Memang dunia kerja dan bisnis ini membawa pengaruh yang begitu besar terhadap pelaku dan SDM-nya.</p>

<p style="text-align: justify;">Sebagai contohnya adalah seorang resepsionis atau karyawan yang mengharuskannya bertemu dengan banyak orang. Emosi yang buruk akan berpengaruh terhadap servis atau layanan yang diberikannya. Contoh lainnya adalah seorang akuntan atau arsitek, karena pikiran dan suasana hati sedang buruk tidak bisa melakukan perhitungan dengan matang.</p>

<h2 style="text-align: justify;">Peran Perusahaan dalam Mengelola Emosi Karyawan</h2>

<p style="text-align: justify;">Emosi negatif atau buruk jika tidak dikelola dengan baik hanya akan merugikan perusahaan karena tidak bisa menghasilkan nilai tambah. Perusahaan jadi kehilangan keuntungan, reputasi, kredibilitas, dan masih banyak lagi lainnya. Supaya bisa saling menghasilkan timbal balik yang positif, peran perusahaan dan tim manajemen sangat penting di sini. Tim manajemen harus bisa berkomunikasi dengan baik dan juga memiliki empati supaya emosi karyawan terjaga dengan baik. Tim juga bertanggung jawab terhadap kecerdasan emosi karyawan untuk bisa menghadapi realitas maupun kehidupan pribadinya. Membiarkan karyawan terus-menerus merasa stres dan frustrasi hanya akan merugikan perusahaan. Oleh sebab itu, bagi manajer maupun tim manajemen harus memiliki emosi yang positif supaya emosi karyawan kembali menjadi positif pula.</p>

<h2 style="text-align: justify;">Mencerdaskan Emosi</h2>

<p style="text-align: justify;">Sebagus apa pun motivasi yang diberikan perusahaan, jika karyawan tidak memiliki kesadaran untuk keluar dari emosi negatif yang dimilikinya maka hasilnya akan tetap nol. Oleh sebab itu, karyawan harus tahu bagaimana cara mencerdaskan emosi diri sendiri. Cara untuk mencerdaskan emosi adalah dengan apa saja yang menjadi faktor pemicunya. Dengan mengetahui faktor pemicu maka kita akan tahu bagaimana cara menghindarinya. Selain itu, cara mencerdaskan emosi selanjutnya adalah tahu bagaimana mengarahkan pikiran. Cegah pikiran menjadi tidak fokus dan memikirkan hal-hal yang tidak penting. Pikiran yang mengembara hanya akan mengundang emosi negatif.</p>

<p style="text-align: justify;">Nah setelah membaca ulasan di atas, menurut Sahabat Bentang bagaimana? Apakah benar emosi itu mempengaruhi pekerjaan? Kalau Sahabat Bentang masih penasaran, yuk kita nantikan kisah unik tentang hubungan emosi dan pekerjaan melalui novel Like Water Like Chocolate!</p>

<p style="text-align: justify;"><img alt="" src="/sas-content/uploads/files/images/IMG-20180720-WA0019.jpg" style="width: 200px; height: 200px;" /></p>bentang

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta