Agar Si Kecil Memiliki SIfat Prososial

Pernahkah sebagai orang tua kita khawatir akan perkembangan emosi dan sosial si kecil? Mulai dari bagaimana interaksinya nanti ketika ia sekolah, bagaimana ia membangun hubungan yang baik dengan teman-temannya, bagaimana ia bisa berempati dengan lingkungannya, bagaimana ia bisa menghormati guru-guru dan orang yang lebih tua darinya? Nah Moms, worry less act more. Karena jika hanya khawatir saja, itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Hidup terlalu singkat untuk mengkhawatirkan perkembangan si kecil jika kita sudah berupaya maksimal agar si kecil mampu berkembang menjadi anak yang luar biasa dan hebat! <p style="text-align: justify;">Pernahkah sebagai orang tua kita khawatir akan perkembangan emosi dan sosial si kecil? Mulai dari bagaimana interaksinya nanti ketika ia sekolah, bagaimana ia membangun hubungan yang baik dengan teman-temannya, bagaimana ia bisa berempati dengan lingkungannya, bagaimana ia bisa menghormati guru-guru dan orang yang lebih tua darinya? Nah <em>Moms, worry less act more.</em> Karena jika hanya khawatir saja, itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Hidup terlalu singkat untuk mengkhawatirkan perkembangan si kecil jika kita sudah berupaya maksimal agar si kecil mampu berkembang menjadi anak yang luar biasa dan hebat!</p>

<p style="text-align: justify;">Akan tetapi, meskipun sudah mengerahkan seluruh jiwa dan raga kita untuk membuat si kecil siap menghadapi lingkungan barunya di lingkup pertemanan dan sekolah, terkadang rasa khawatir masih tak mau pergi dari diri kita ,ya, <em>Moms</em>. Ketakutan jika si kecil memiliki sifat egois, khawatir jika si kecil menyakiti temannya, khawatir si kecil tidak punya belas kasihan. Wah, sepertinya kali ini Bentang Kids harus mengulas masalah ini, nih, kepada <em>Happy Moms</em> semua. Yuk, langsung saja kita bahas!</p>

<p style="text-align: justify;">Manusia adalah makhluk sosial. Perkembangan sosial dibutuhkan oleh anak usia dini untuk belajar mengetahui dan memahami lingkungannya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di tempat mereka berada. Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, guru, orang tua, maupun saudara-saudaranya. Salah satu perilaku yang termasuk dalam perkembangan sosial adalah prososial. Perilaku prososial merupakan salah satu dasar perkembangan yang harus dimiliki anak karena sangat diperlukan untuk persiapan diri menjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak-kanak nantinya serta untuk beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas.</p>

<p style="text-align: justify;">Watson, seorang psikolog sosial, menyatakan bahwa perilaku prososial adalah suatu tindakan yang memiliki konsekuensi positif bagi orang lain, tindakan menolong sepenuhnya yang dimotivasi oleh kepentingan sendiri tanpa mengharapkan sesuatu untuk dirinya. Atau, lebih mudahnya perilaku prososial ini sering disebut “menolong tanpa pamrih”. Bisa Anda bayangkan jika anak-anak telah terdidik pelit dan egois sejak dini, maka dunia akan penuh dengan orang-orang individualis yang mementingkan diri mereka sendiri. Nah, pasti<em> Happy Moms</em> di rumah tidak mau, kan, jika dunia ini penuh dengan orang seperti itu? Menurut sejumlah sumber, untuk membiasakan menjadi pribadi yang suka menolong atau mencerminkan perilaku prososial, haruslah dilatih sejak dini. Nah, sebagai orang tua, apa saja ya, yang bisa kita berikan kepada anak agar mereka terlatih memiliki sifat dan perilaku prososial?</p>

<p>Zulkaida, sebagai salah satu peneliti tentang sosialisasi prososial kepada anak menyebutkan bahwa ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam menyosialisasikan perilaku prososial kepada anak, yakni sebagai berikut:</p>

<ol>
<li>Melalui pengalaman langsung, yakni pengalaman yang berkaitan dengan adanya penguatan, yaitu dengan diberikannya ganjaran atau hukuman terhadap suatu perilaku prososial yang dilakukan (<em>reinforcement theory</em>);</li>
<li>Melalui pengalaman tidak langsung, yakni meliputi adanya proses pengamatan dan peniruan;</li>
<li>Pembentukan ideologi seperti pemberian perintah secara teratur, nasihat, atau bimbingan mengenai pentingnya perilaku prososial, yang pada akhirnya diharapkan nilai-nilai itu terinternalisasi pada diri anak;</li>
<li>Membiasakan anak untuk berperilaku prososial kepada semua orang, yang dimulai terhadap anggota kelompok atau orangorang terdekatnya sampai akhirnya anak dapat menunjukkan perilaku prososial kepada orang-orang dalam lingkungan yang lebih luas.</li>
</ol>

<p style="text-align: justify;">Seperti yang dikemukakan Zulkaida diatas, cara untuk menyosialisasikan perilaku prososial pada anak salah satunya dapat dilakukan melalui pengalaman tidak langsung, yaitu meliputi adanya proses pengamatan dan peniruan. Cara ini berkaitan dengan model-model yang akan diamati dan ditiru oleh anak, yang cara ini si kecil dapat kita berikan buku <a href="https://mizanstore.com/pencarian/hasil_pencarian?kata_pencarian=cerita+anak+jagoan"><span style="color:#0000CD;">Seri Cerita Anak Jagoan</span></a> dari <a href="https://www.instagram.com/bentangkids/">Bentang Kids</a> yang salah satunya berjudul <span style="color:#0000CD;"><em>Lala Suka Membantu Teman</em></span> yang pastinya akan membuat si kecil memiliki perilaku prososial yang mulia. Nah, tertarik untuk mencobanya di rumah, <em>Moms</em>?</p>

<p style="text-align: justify;"> </p>

<p style="text-align: justify;">Diolah dari berbagai sumber.</p>

<p style="text-align: justify;">Sumber gambar : www.tumblr.com</p>Larasati M

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta