[CERMIN] Menebus Janji Awan
“Kenapa Papa belum juga pulang ya, Ma?”
“Berapa lama lagi Papa datang?”
“Jadi seperti ini Mama, rasanya terbang seperti Papa?
Dirga kecil terus berceloteh sejak tiba, namun Mega terdiam lama. Ia hanya merangkul Dirga dengan tangan kurusnya, menatap langit begitu sunyi. Kali ini alam bersimpati padanya. Udara semakin dingin, hati kelabu Mega kian membeku. Ia melingkarkan syal berbulu pada leher Dirga, lalu memeluknya erat.
“Kita belum terbang, sayang. Terbang seperti Papa, lebih lama dari kita menaiki gunung ini. Sebentar lagi Papa akan menyusul kita disini, lihat langit di depan kita. Dari sana, pesawat Papa akan menjemput kita disini. Bukannya Papa sudah janji mengajak Dirga terbang?” ujar Mega.
“Papa janji mau ajak Dirga terbang kesana.” jawab Dirga sambil menunjuk lautan kapas putih di depan mata.
Mega mengangguk. Ia melihat ketidaksabaran Dirga menagih janji Papa, begitupun dirinya.Ia berdiri, menggenggam kedua tangan Dirga kuat-kuat. Raut mendungnya berubah surut, malah terlihat tegar, setenang cakrawala pagi.
“Sudah siap ketemu Papa?”
Dirga mengangguk bersemangat, menjawab erat genggaman kedua tangan Mama.
Teriakannya terhenti. Mega menggendong Dirga dengan pelukan kencang. Ia melompat dari atas tebing itu, menebus janji suaminya. Memilih menyusul yang tak kunjung menjemput. Tebusan janji kelabu Mega, disaksikan mega-mega putih megah dari atas.
—–
Sumber gambar: http://wallarthd.com/imagepics/cool-man-cliff-sunset-wallpaper-photos.html “Kenapa Papa belum juga pulang ya, Ma?”
“Berapa lama lagi Papa datang?”
“Jadi seperti ini Mama, rasanya terbang seperti Papa?
Dirga kecil terus berceloteh sejak tiba, namun Mega terdiam lama. Ia hanya merangkul Dirga dengan tangan kurusnya, menatap langit begitu sunyi. Kali ini alam bersimpati padanya. Udara semakin dingin, hati kelabu Mega kian membeku. Ia melingkarkan syal berbulu pada leher Dirga, lalu memeluknya erat.
“Kita belum terbang, sayang. Terbang seperti Papa, lebih lama dari kita menaiki gunung ini. Sebentar lagi Papa akan menyusul kita disini, lihat langit di depan kita. Dari sana, pesawat Papa akan menjemput kita disini. Bukannya Papa sudah janji mengajak Dirga terbang?” ujar Mega.
“Papa janji mau ajak Dirga terbang kesana.” jawab Dirga sambil menunjuk lautan kapas putih di depan mata.
Mega mengangguk. Ia melihat ketidaksabaran Dirga menagih janji Papa, begitupun dirinya.Ia berdiri, menggenggam kedua tangan Dirga kuat-kuat. Raut mendungnya berubah surut, malah terlihat tegar, setenang cakrawala pagi.
“Sudah siap ketemu Papa?”
Dirga mengangguk bersemangat, menjawab erat genggaman kedua tangan Mama.
Teriakannya terhenti. Mega menggendong Dirga dengan pelukan kencang. Ia melompat dari atas tebing itu, menebus janji suaminya. Memilih menyusul yang tak kunjung menjemput. Tebusan janji kelabu Mega, disaksikan mega-mega putih megah dari atas.
—–
Sumber gambar: http://wallarthd.com/imagepics/cool-man-cliff-sunset-wallpaper-photos.htmlbentang
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!