Selamat Ulang Tahun Rendra!
Rendra dewasa bukanlah Rendra muda. Rendra dewasa sudah memahami irama napasnya sendiri, yakni dalam Puber Ketiga.
Rendra, dengan nama lengkap Willybrordus Surendra atau yang lebih sering dikenal W.S. Rendra, memahami betul Puber Pertama dan Puber Kedua sebelum Puber Ketiga (baca Puber Ketiga di sini). Puber pertamanya dialaminya ketiga masih amat muda, masih dipenuhi dengan vitalitas, energi, dan sangat disukai teman-temannya. Tak heran banyak gadis, bahkan gadis yang lebih tua 11 tahun darinya, tertarik oleh pikat Rendra.
Pernah suatu hari ketika Rendra muda berangkat sekolah dengan sepedanya, ketika menghadapi lampu merah, teman-temannya berebut untuk berhenti di dekatnya. Ketika yang berada di sebelahnya adalah seorang gadis, Rendra menyunggingkan senyumnya sambil bersiap mengayuh sebelum lampu hijau menyala. Rendra muda melesatkan sepedanya saat lampu hijau menyala, tepat setelah ia mencium pipi seorang gadis di sampingnya saat lampu merah terganti lampu kuning.
Hari ini, Sabtu, 7 November, adalah hari bersejarah bagi Rendra dimana merupakan awal dunia bagi Rendra.
Cintaku kepadamu telah me-waktu.
Syair ini juga akan mewaktu.
Yang jelas
usianya akan lebih panjang
dari usiaku
dan usiamu.
Bojong Gede, 18 Juli 1992 dalam “Puisi-puisi Cinta”
Selamat ulang tahun, Rendra!
Oleh L. Augusteen
Rendra dewasa bukanlah Rendra muda. Rendra dewasa sudah memahami irama napasnya sendiri, yakni dalam Puber Ketiga.
Rendra, dengan nama lengkap Willybrordus Surendra atau yang lebih sering dikenal W.S. Rendra, memahami betul Puber Pertama dan Puber Kedua sebelum Puber Ketiga (baca Puber Ketiga di sini). Puber pertamanya dialaminya ketiga masih amat muda, masih dipenuhi dengan vitalitas, energi, dan sangat disukai teman-temannya. Tak heran banyak gadis, bahkan gadis yang lebih tua 11 tahun darinya, tertarik oleh pikat Rendra.
Pernah suatu hari ketika Rendra muda berangkat sekolah dengan sepedanya, ketika menghadapi lampu merah, teman-temannya berebut untuk berhenti di dekatnya. Ketika yang berada di sebelahnya adalah seorang gadis, Rendra menyunggingkan senyumnya sambil bersiap mengayuh sebelum lampu hijau menyala. Rendra muda melesatkan sepedanya saat lampu hijau menyala, tepat setelah ia mencium pipi seorang gadis di sampingnya saat lampu merah terganti lampu kuning.
Hari ini, Sabtu, 7 November, adalah hari bersejarah bagi Rendra dimana merupakan awal dunia bagi Rendra.
Cintaku kepadamu telah me-waktu.
Syair ini juga akan mewaktu.
Yang jelas
usianya akan lebih panjang
dari usiaku
dan usiamu.
Bojong Gede, 18 Juli 1992 dalam “Puisi-puisi Cinta”
Selamat ulang tahun, Rendra!
Oleh L. Augusteen
bentang
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!