Tak Sampai Dua Minggu, Buku Teranyar Dwitasari Cetak Ulang
Baru saja, Jumat (10/2) lalu Dwitasari resmi luncurkan novel terbarunya, “Setelah Kamu Pergi”. Dua belas hari pasca bukunya terbit, buku kedelapan (bersama Bentang Pustaka) penulis remaja ini berhasil cetak ulang. Buku setebal 176 halaman itu rupanya sukses menarik perhatian anak muda di Indonesia. Tak hanya di toko buku, penggemar Dwita bahkan berbondong-bondong berebut buku bersampul putih-biru itu saat masa pre-order.
Dalam novel teranyarnya, Dwita masih mengusung tema yang sama seperti di buku-buku sebelumnya; cinta remaja. Hal baru yang menarik dari “Setelah Kamu Pergi” adalah cara Dwita dalam menuturkan kisah antara dua sejoli yang merasakan cinta–namun berujung pada satu pihak yang tersakiti–menggunakan sudut pandang “aku”. Tentunya, bukan Dwitasari jika tak berhasil membuat pembacanya galau bahkan menangis menyimak kata demi kata yang ia tuturkan. Namun demikian, dalam buku terbarunya ini Dwita menuturkan bahwa ingin mengajak pembacanya supaya tidak terjebak kesedihan karena masa lalu dan memberikan kesempatan bagi kebahagiaan untuk datang menghapuskan kesedihan.
Baru saja, Jumat (10/2) lalu Dwitasari resmi luncurkan novel terbarunya, “Setelah Kamu Pergi”. Dua belas hari pasca bukunya terbit, buku kedelapan (bersama Bentang Pustaka) penulis remaja ini berhasil cetak ulang. Buku setebal 176 halaman itu rupanya sukses menarik perhatian anak muda di Indonesia. Tak hanya di toko buku, penggemar Dwita bahkan berbondong-bondong berebut buku bersampul putih-biru itu saat masa pre-order.
Dalam novel teranyarnya, Dwita masih mengusung tema yang sama seperti di buku-buku sebelumnya; cinta remaja. Hal baru yang menarik dari “Setelah Kamu Pergi” adalah cara Dwita dalam menuturkan kisah antara dua sejoli yang merasakan cinta–namun berujung pada satu pihak yang tersakiti–menggunakan sudut pandang “aku”. Tentunya, bukan Dwitasari jika tak berhasil membuat pembacanya galau bahkan menangis menyimak kata demi kata yang ia tuturkan. Namun demikian, dalam buku terbarunya ini Dwita menuturkan bahwa ingin mengajak pembacanya supaya tidak terjebak kesedihan karena masa lalu dan memberikan kesempatan bagi kebahagiaan untuk datang menghapuskan kesedihan.
Nokavia Adya Permata Putri
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!