Elsa Puspita: Selain Butuh Cinta, Hidup Juga Butuh Makanan Enak!
Setelah tahun 2015 lalu ikut meramaikan serial Weddinglit dengan menuliskan Pre Wedding in Chaos, tahun ini, Elsa Puspita kembali melahirkan sebuah karya. Elsa yang sebelumnya menulis tentang seri pernikahan, kini berganti haluan dengan menggagas cerita tentang cinta dan makanan, dalam seri Yummylit. Judul Déessert dipilih oleh penulis muda Bentang Pustaka ini untuk karya kelimanya.
Bagi Elsa, seri Yummylit ini sangat spesial karena antara dirinya dan makanan memiliki hubungan yang serius. Lagi, menurutnya, makanan berhubungan erat dengan cinta. “Aku sendiri tertarik sama profesi pastry chef. Jadi, itu yang pertama muncul di kepalaku,” kata Elsa. “Hero-ku harus pastry chef, yang otomatis bikin dessert yang jadi bintang,” katanya lagi.
Meski demikian, dalam buku terbarunya, Elsa tak hanya menuliskan tentang makanan manis, tapi ada juga savory. Lebih khusus lagi, Elsa bercerita tentang pembukaan sebuah restauran. Elsa mengaku menikmati dalam proses penulisan naskah, terutama ketika menulis tentang makanannya. “Aku, kan, suka ngemil,” kekehnya.
Namun, ketika itu dirinya juga sempat dibuat stress oleh konflik yang akan ia ciptakan dalam Déessert. Elsa mengaku, sedikit banyak masih terpengaruh oleh naskah yang ia tulis sebelumnya, Pre Wedding in Chaos. “Dua naskah ini, kan, auranya beda banget, jadi sempat kagok. Untunglah akhirnya bisa dapet konflik yang cocok, ditambah banyak masukan juga dari Mbak Dila, editor,” bebernya.
Lewat karya terbarunya, Elsa ingin menegaskan bahwa selain membutuhkan cinta, hidup juga membutuhkan makanan enak. Oleh karenanya, dituliskan besar-besar di halaman depan bukunya, “All you need is love… And great food.” Baginya, makan enak adalah keharusan, terutama saat sedang patah hati. Karena, menurutnya, makanan enak adalah obat mujarab bagi segala masalah, termasuk masalah hati.
Setelah tahun 2015 lalu ikut meramaikan serial Weddinglit dengan menuliskan Pre Wedding in Chaos, tahun ini, Elsa Puspita kembali melahirkan sebuah karya. Elsa yang sebelumnya menulis tentang seri pernikahan, kini berganti haluan dengan menggagas cerita tentang cinta dan makanan, dalam seri Yummylit. Judul Déessert dipilih oleh penulis muda Bentang Pustaka ini untuk karya kelimanya.
Bagi Elsa, seri Yummylit ini sangat spesial karena antara dirinya dan makanan memiliki hubungan yang serius. Lagi, menurutnya, makanan berhubungan erat dengan cinta. “Aku sendiri tertarik sama profesi pastry chef. Jadi, itu yang pertama muncul di kepalaku,” kata Elsa. “Hero-ku harus pastry chef, yang otomatis bikin dessert yang jadi bintang,” katanya lagi.
Meski demikian, dalam buku terbarunya, Elsa tak hanya menuliskan tentang makanan manis, tapi ada juga savory. Lebih khusus lagi, Elsa bercerita tentang pembukaan sebuah restauran. Elsa mengaku menikmati dalam proses penulisan naskah, terutama ketika menulis tentang makanannya. “Aku, kan, suka ngemil,” kekehnya.
Namun, ketika itu dirinya juga sempat dibuat stress oleh konflik yang akan ia ciptakan dalam Déessert. Elsa mengaku, sedikit banyak masih terpengaruh oleh naskah yang ia tulis sebelumnya, Pre Wedding in Chaos. “Dua naskah ini, kan, auranya beda banget, jadi sempat kagok. Untunglah akhirnya bisa dapet konflik yang cocok, ditambah banyak masukan juga dari Mbak Dila, editor,” bebernya.
Lewat karya terbarunya, Elsa ingin menegaskan bahwa selain membutuhkan cinta, hidup juga membutuhkan makanan enak. Oleh karenanya, dituliskan besar-besar di halaman depan bukunya, “All you need is love… And great food.” Baginya, makan enak adalah keharusan, terutama saat sedang patah hati. Karena, menurutnya, makanan enak adalah obat mujarab bagi segala masalah, termasuk masalah hati.
bentang
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!