8 Senjata Ampuh untuk Mengedit Mandiri Tulisanmu!

Sebagai editor, kerap kali saya menemukan kesalahan saat membaca naskah-naskah yang masuk ke redaksi. Mulai dari banyak typo, tulisan tidak logis, hingga teknis penulisan yang belum nyaman dibaca. Nah, kamu nggak mau, kan, naskahmu menjadi salah satunya? Inilah salah satu alasan kenapa tulisanmu perlu diedit mandiri sebelum diunggah atau dikirim ke penerbit.

Untuk membuat naskahmu nyaman dibaca oleh calon pembacamu kelak, ada baiknya kamu mengecek ulang dan mengeditnya terlebih dahulu sebelum memublikasikannya. Namun, terkadang kita merasa kesulitan mengedit tulisan kita sendiri. Merasa malu saat membaca kembali, atau justru merasa tidak ada masalah sama sekali. Nah, berikut ini saya bagikan beberapa tip untuk mengedit sendiri karyamu sebelum kamu unggah atau kirim ke penerbit, ya!

 

     1. Pasang mindset “Aku sekarang editornya, bukan penulis.”

Mindset ini akan membantumu untuk mengecek ulang naskahmu. Jika kamu masih menempatkan diri sebagai penulis, maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, kamu akan merasa jijik dengan tulisanmu sendiri, “Kok bisa sih, aku nulis kayak gini?”. Atau kedua, “Naskah ini udah puurrrfect banget! Nggak ada yang perlu diedit!” Untuk itu, mindset “Aku editornya” akan membantumu untuk lebih jeli menemukan kesalahan dan mencoba memperbaikinya. Hilangkan semua rasa baper, karena tujuan utamamu adalah membuat tulisanmu lebih nyaman dibaca.

  1. Gunakan senjata yang tepat!

Wow! Memangnya mengedit perlu senjata? Senjata tajam atau tumpul? Senjata yang saya maksud adalah referensi atau acuan. Kamu bisa menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk mengecek kata. Nggak perlu repot, karena KBBI bisa diakses secara daring. Silakan kunjungi link https://kbbi.kemdikbud.go.id/ dan http://tesaurus.kemdikbud.go.id/tematis/ untuk mengulik padanan kata. Selain mengecek kata yang benar di KBBI, senjata lainnya adalah Google! Yaps! Kamu bisa mengecek apa pun melalui pintu gerbang ini. Misalnya, mengecek kebenaran setting tempat hingga deskripsi suatu sindrom. Namun, perlu jeli agar terhindar dari artikel-artikel yang nggak valid, ya!

  1. Banyak membaca.

Selalu saja ada poin klise ini. Namun, itulah kenyataannya. Untuk tahu banyak hal dan mengasah level kritismu terhadap suatu tulisan, poin ini mutlak dilakukan. Apa yang harus dibaca? Apa pun! Terutama, bacaan yang sesuai dan berhubungan dengan karya yang sedang kamu kerjakan. Misalnya, kamu sedang mengedit novel roman. Nah, perlu banyak referensi novel-novel roman sejenis, sehingga kamu akan memiliki kekayaan diksi, referensi adegan, hingga contoh-contoh logika cerita.

  1. Edit setelah selesai menulis.

Jangan lakukan proses editing sebelum naskahmu benar-benar selesai. Ini akan menghambat proses menulismu. Kamu akan lebih berhasrat untuk merombak ini dan itu sehingga bukan mustahil akan berakhir pada macetnya proses menulis.

  1. Perhatikan teknis dan konten.

Tulisan yang bagus nggak hanya memuat deretan kata tanpa typo, tetapi juga konten yang memikat. Jadi, jangan hanya terpaku pada edit teknis, seperti mengoreksi typo dan susunan kata serta kalimat. Kamu juga harus memperhatikan isi dari tulisanmu, mencakup logika tulisan, fakta atau info yang terkandung di dalamnya. Itu sebabnya, editor juga perlu tahu bermacam-macam informasi. Tenang, masih ingat Google, kan?

  1. Buatlah catatan.

Untuk mengedit karya tulis yang panjang, misalnya novel, kita sering kali lupa dengan detail-detail informasi yang berada di awal saat kita sudah sampai membaca di bagian tengah atau akhir. Inilah alasan catatan diperlukan. Kamu bisa membuatnya langsung di Ms. Word, dengan menambahkan boks komentar pada detail yang ingin kamu beri catatan. Misalnya saja, ada detail yang kamu curigai dan berpotensi mengacaukan konsistensi cerita, tandai bagian itu dengan menambahkan catatan pada boks komentar. Dengan begini, kamu akan bisa mengecek lagi dengan lebih mudah saat sampai pada halaman terakhir. Oiya, sudah tahu kan, caranya? Silakan blok detail yang kamu pilih. Pilih menu Review pada Tools Bar, kemudian klik New Comment. Boks komentar akan otomatis muncul, dan di situlah kamu bisa membuat catatan.

  1. Aktifkan Track Changes.

Fitur pada Ms. Word ini berguna untuk melihat histori editing-mu. Ini akan memudahkan pelacakan akan apa saja yang sudah diedit. Kamu juga bisa menilai hasil kerjamu saat sebelum diedit dan sesudah diedit. Ini akan membantumu dalam mengevaluasi diri. Silakan pergi ke menu Review di Tools Bar, kemudian pilih Track Changes.

  1. Percaya dirilah.

Terakhir dan yang nggak kalah penting. Percaya dirilah bertindak sebagai editor! Naskah ini membutuhkan pertolonganmu.

Nah, demikian 8 tip dari saya, semoga membantu, ya! Jika ada yang ingin menambahkan tip, boleh banget, lho. Silakan tulis di kolom komentar, ya! Selamat mengedit dan bersenang-senang dengan kata :).

Dila Sari

 

Catatan: materi ini akan diulas lebih dalam dalam sesi kulwap bersama editor pada rangkaian Festival Literasi Daring 17-19 April 2020. Info lebih lanjut silakan ikuti di IG @beliabentang @bentangpustaka @bentangkids

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta