Ide Cerita Bisa Dicari dengan 6 Cara Sederhana Ini

Pertanyaan mengenai cara memunculkan ide sering kali dilontarkan kepada penulis hampir dalam setiap acara lokakarya kepenulisan. Bagi beberapa orang yang sedang belajar menulis, mencari ide memang merupakan hal yang krusial. Sebab, jika ide tidak segera didapat, tentu tulisan tidak akan segera terealisasi, hanya bersarang dalam angan belaka. Padahal, ide harus terlebih dahulu ada sebagai gagasan yang mendasari sebuah cerita. Maka dari itu, simak beberapa tips mencari ide berikut ini.

1. Tanya Dirimu

Sebenarnya ide menulis bisa datang dari mana saja, bisa dari orang di sekitarmu atau yang paling dekat yaitu dirimu sendiri. Tanyakan kepada dirimu sendiri, kira-kira apa yang membuatmu gelisah. Sebab, pada dasarnya kemunculan ide itu berangkat dari kegelisahan si penulis. Identifikasi hal yang selalu mengusik pikiranmu. Jadi, apa yang membuatmu gelisah atau bahkan bikin kamu nggak bisa tidur? Mantankah? Siapa tahu pengalamanmu tentang mantan bisa jadi inspirasi ide menulis ceritamu.

2. Amati Orang Lain

Kalau kamu merasa pengalaman hidupmu nggak ada yang menarik untuk dijadikan ide cerita, flat aja gitu kayak papan seluncur, kamu bisa lho mengambil pengalaman orang lain untuk dijadikan sebagai ide cerita, teman dekatmu misalnya. Kamu harus sangat bersyukur kalau jadi “tempat sampah” bagi teman dekatmu yang sedang punya masalah. Ini bukan berarti kamu menari di atas penderitaan orang lain lho, ya. Kenapa kamu harus bersyukur? Karena kamu bisa menjadikan pengalaman hidup teman dekatmu itu sebagai bahan ide ceritamu. Tapi, jangan lupa juga untuk minta izin ke sahabatmu kalau kamu mau mengadaptasi pengalamannya itu jadi ide buat calon novelmu. Maka, jadilah pendengar ber-attitude baik ya, saat ada sahabatmu yang pengin curhat. Atau, kamu mau buka jasa konseling sekalian, biar punya banyak stok ide cerita? Hehe.

3. Tangkap Fenomena di Lingkungan Sekitar

Ide juga bisa kamu dapatkan dari hasil mengamati apa yang tengah terjadi di lingkungan sekitarmu. Bisa fenomena sosial dan psikologis seperti ketidakpercayaan terhadap diri sendiri, maraknya aksi bullying, kebucinan di antara pasangan remaja, masalah sampah yang menumpuk, fenomena wabah penyakit, dan sebagainya. Fenomena budaya seperti shock culture juga bisa kalian jadikan bahan ide cerita. Fenomena politik dan keagamaan, misalnya perbedaan pilihan calon pemimpin negara bisa berimbas pada hubungan sepasang kekasih. Atau, perbedaan dalam cara beribadah yang bisa berujung pada retaknya hati dua insan yang saling bertaut kasih hingga merambah ke permasalahan keluarga dan sosial masyarakat, seperti cerita dalam novel Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan. Kalian bisa eksplorasi lebih dalam fenomena apa pun yang tampak di lingkungan sekitar.

4. Imajinasi

Buat kalian yang suka banget berhalu ria, jangan sedih kalau dikatain halu. Justru ini bisa jadi poin plus. Sebab, dari kegemaran berhalumu itu, kamu bisa mendapatkan ide untuk menulis cerita. Meskipun ide ceritamu berasal dari hasil imajinasimu, angan-angan yang entah akan terwujud atau tidak, jangan lupa untuk tetap realistis dan rasional ketika kamu menuliskannya menjadi sebuah cerita, baik novel, cerpen, prosa, atau lainnya.

5. Banyak Membaca

Tentu kalian sudah sangat sering mendengar kata bijak bahwa membaca adalah jendela dunia, bukan? Sepertinya kata bijak itu sudah pernah disampaikan guru SD kalian, atau mungkin malah guru TK kalian? Yap, memang benar bahwa membaca adalah jendela dunia. Jendela untuk kalian bisa melihat apa saja yang ada di luar sana. Kehidupan di Antartika sekalipun bisa kalian ketahui meski belum pernah berkunjung ke sana hanya dengan membaca. Maka, rajin-rajinlah kalian membaca. Membaca apa saja, buku cetak, buku elektronik, surat kabar cetak ataupun online. Nah, kegiatan membaca ini bisa menjadi salah satu cara kalian untuk menemukan ide cerita yang nantinya kalian kembangkan menjadi sebuah novel.

6. Menonton

Cara lain untuk bisa mendapatkan ide cerita adalah dengan menonton. Nonton apa? Apa pun, bisa film, berita, sinetron, video klip lagu. Semua itu bisa kalian jadikan inspirasi dalam menemukan ide cerita. Ide tak melulu harus orisinal. Tapi, hati-hati, meski tak harus orisinal, jangan lantas membuat cerita dengan tokoh, karakter, latar, plot, point of view yang sama persis, ya. Karena itu sama saja dengan plagiat, yang artinya kamu sudah melanggar hukum undang-undang hak cipta. Kamu boleh menjadikannya sebagai sumber inspirasi, tapi hanya idenya, ceritanya harus kamu kembangkan sendiri dengan kekhasan gayamu.

Nah, itu tadi beberapa cara untuk menemukan ide cerita. Pastikan ide ceritamu itu kuat dan unik, juga dekat dengan pembaca sehingga mereka tertarik membaca cerita kita. Bagaimana, kalian mau coba pakai cara yang mana? Cara mana pun yang kalian pilih nanti, jangan lupa untuk tetap melakukan riset, supaya ceritamu semakin kuat. Selamat mencoba dan bereksplorasi, ya!

2 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta