Utiyah, Sang Pengantar Harapan Penyemai Karya
Mengalami gangguan jiwa bukanlah sebuah pilihan, dan tentu bukan kondisi yang mudah dihadapi. Hambatan muncul dari mana saja. Dari keluarga yang menolak atau memungkiri kerabatnya yang mengalami kelainan, sampai pengucilan oleh masyarakat yang menganggap penyandang difabel secara umum sebagai kesalahan. Diskriminasi dan marginalisasi terhadap mereka pada akhirnya terjadi berlapis-lapis.
Dari sisi sosial, penderita gangguan jiwa kerap disalahpahami oleh masyarakat dalam arti dipandang secara negatif, penuh stigma, layak dikasihani, atau bahkan dikucilkan. Terutama di lingkungan masyarakat yang percaya bahwa disabilitas itu akibat dosa yang telah dilakukan seseorang. Sementara itu, dari sisi kebijakan negara, para penderita gangguan jiwa juga tidak mendapatkan pelayanan yang memadai. Setidaknya dari sisi fasilitas kesehatan yang disediakan oleh negara.
Dalam kondisi tersebut, yang dilakukan oleh Utiyah sangat mulia. Dia membantu sekuat usaha untuk menolong dan menyembuhkan mereka yang menderita gangguan jiwa. Perempuan 46 tahun warga Dusun Jurutengah, Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo, Jawa Tengah, ini mampu melakukannya di tengah berbagai keterbatasan yang dimiliki. Dengan sabar, dia mendampingi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa dan pelan-pelan membantu mereka melepaskan diri dari beban hidup yang mengimpit.
Buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” tidak hanya berisi 8 kisah inspiratif dari para pemenang penghargaan Kick Andy Heroes yang diadakan setiap tahun sejak 9 tahun lalu, namun kisah-kisah mereka juga diharapkan mampu menggugah semangat para pembaca untuk terus berkarya, berbuat kebajikan dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan yang lebih baik.
Dapatkan, buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” di toko-toko buku terdekat, atau cek di bentangpustaka.com mizanstore.com untuk penawaran harga spesial khusus buat kalian.
Cek koleksi ebook dari Bentang Pustaka juga ya.
Mengalami gangguan jiwa bukanlah sebuah pilihan, dan tentu bukan kondisi yang mudah dihadapi. Hambatan muncul dari mana saja. Dari keluarga yang menolak atau memungkiri kerabatnya yang mengalami kelainan, sampai pengucilan oleh masyarakat yang menganggap penyandang difabel secara umum sebagai kesalahan. Diskriminasi dan marginalisasi terhadap mereka pada akhirnya terjadi berlapis-lapis.
Dari sisi sosial, penderita gangguan jiwa kerap disalahpahami oleh masyarakat dalam arti dipandang secara negatif, penuh stigma, layak dikasihani, atau bahkan dikucilkan. Terutama di lingkungan masyarakat yang percaya bahwa disabilitas itu akibat dosa yang telah dilakukan seseorang. Sementara itu, dari sisi kebijakan negara, para penderita gangguan jiwa juga tidak mendapatkan pelayanan yang memadai. Setidaknya dari sisi fasilitas kesehatan yang disediakan oleh negara.
Dalam kondisi tersebut, yang dilakukan oleh Utiyah sangat mulia. Dia membantu sekuat usaha untuk menolong dan menyembuhkan mereka yang menderita gangguan jiwa. Perempuan 46 tahun warga Dusun Jurutengah, Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo, Jawa Tengah, ini mampu melakukannya di tengah berbagai keterbatasan yang dimiliki. Dengan sabar, dia mendampingi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa dan pelan-pelan membantu mereka melepaskan diri dari beban hidup yang mengimpit.
Buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” tidak hanya berisi 8 kisah inspiratif dari para pemenang penghargaan Kick Andy Heroes yang diadakan setiap tahun sejak 9 tahun lalu, namun kisah-kisah mereka juga diharapkan mampu menggugah semangat para pembaca untuk terus berkarya, berbuat kebajikan dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan yang lebih baik.
Dapatkan, buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” di toko-toko buku terdekat, atau cek di bentangpustaka.com mizanstore.com untuk penawaran harga spesial khusus buat kalian.
Cek koleksi ebook dari Bentang Pustaka juga ya.
Zed MNFM
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!