The Fabulous Udin Difilmkan, Rons Imawan: Mimpi Saya Jadi Kenyataan
Nama Rons Imawan atau akrab disapa Onyol, kian melambung di dunia hiburan. Setelah sukses mencetak empat buku karangannya; Truth or Dare, The Fabulous Udin, Wow Konyol, dan Perfect Mistakes, kini Onyol mulai dikenal di industri film tanah air. The Fabulous Udin, karya Onyol yang diterbitkan Bentang Pustaka awal tahun 2013 lalu, membawa langkahnya hingga ke layar lebar. Buku best seller ini sukses dilirik beberapa rumah produksi film untuk dipinang dan kisahnya difilmkan.
“Sempat ditawari oleh beberapa rumah produksi untuk produksi film The Fabulous Udin, tapi akhirnya jatuh ke tangan Starvision,” beber Onyol. “Tentu senang rasanya, karena mimpi saya jadi kenyataan,” akunya.
Praktis, kisah yang menceritakan tentang persahabatan, cinta, dan mimpi anak muda dibalut sentuhan fantasi ini telah dikerjakan proses produksi filmnya sejak akhir Maret lalu. Sesuai dengan cerita di buku, setting tempat film memakai keindahan Pelabuhan Ratu dan Bogor.
Onyol mengaku, keterlibatan dirinya dalam film ini tidak begitu banyak. Menurutnya, seluruh kepenulisan naskah film dikerjakan oleh rumah produksi. Dirinya hanya memoles naskah yang sudah jadi, seperti menambah dialog atau quote. Meski demikian, Onyol ikut mendampingi sutradara selama syuting berlangsung. Ada kalanya ia menambahkan improvisasi.
Tak cukup sampai di situ, selama penggarapan film, Onyol juga mewajibkan lima tokoh utama film yang menjadi ikon bukunya untuk mengganti nama mereka sesuai dengan nama tokoh yang diperankan masing-masing. Tak hanya mengganti nama di lokasi syuting, orangtua para pemeran pun diminta Onyol untuk memanggil nama mereka sesuai dengan tokoh yang diperankan. “Karena cara ini sangat membantu membangun chemistry di antara para tokoh,” jelasnya.
by Publisis Bentang Pustaka
Nama Rons Imawan atau akrab disapa Onyol, kian melambung di dunia hiburan. Setelah sukses mencetak empat buku karangannya; Truth or Dare, The Fabulous Udin, Wow Konyol, dan Perfect Mistakes, kini Onyol mulai dikenal di industri film tanah air. The Fabulous Udin, karya Onyol yang diterbitkan Bentang Pustaka awal tahun 2013 lalu, membawa langkahnya hingga ke layar lebar. Buku best seller ini sukses dilirik beberapa rumah produksi film untuk dipinang dan kisahnya difilmkan.
“Sempat ditawari oleh beberapa rumah produksi untuk produksi film The Fabulous Udin, tapi akhirnya jatuh ke tangan Starvision,” beber Onyol. “Tentu senang rasanya, karena mimpi saya jadi kenyataan,” akunya.
Praktis, kisah yang menceritakan tentang persahabatan, cinta, dan mimpi anak muda dibalut sentuhan fantasi ini telah dikerjakan proses produksi filmnya sejak akhir Maret lalu. Sesuai dengan cerita di buku, setting tempat film memakai keindahan Pelabuhan Ratu dan Bogor.
Onyol mengaku, keterlibatan dirinya dalam film ini tidak begitu banyak. Menurutnya, seluruh kepenulisan naskah film dikerjakan oleh rumah produksi. Dirinya hanya memoles naskah yang sudah jadi, seperti menambah dialog atau quote. Meski demikian, Onyol ikut mendampingi sutradara selama syuting berlangsung. Ada kalanya ia menambahkan improvisasi.
Tak cukup sampai di situ, selama penggarapan film, Onyol juga mewajibkan lima tokoh utama film yang menjadi ikon bukunya untuk mengganti nama mereka sesuai dengan nama tokoh yang diperankan masing-masing. Tak hanya mengganti nama di lokasi syuting, orangtua para pemeran pun diminta Onyol untuk memanggil nama mereka sesuai dengan tokoh yang diperankan. “Karena cara ini sangat membantu membangun chemistry di antara para tokoh,” jelasnya.
by Publisis Bentang Pustaka
bentang
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!