Telisik Perbedaan Novel Genre Mystery, Thriller, dan Suspense
Inferno, karya Dan Brown, berkisah tentang karakter utama yang merupakan seorang Profesor Universitas Harvard dan merupakan seorang ahli simbol, Robert Langdon. Dikisahkan pada suatu hari Langdon terbangun di rumah sakit di Italia tanpa tahu penyebabnya. Kemudian Langdon bepergian ke Kota Florence dan kota-kota lainnya untuk memecahkan kode dari satu bagian puisi karya penyair Italia Dante, Inferno. Ini merupakan awal dari kisah petualangan Langdon yang berusaha menghentikan penyebaran virus berbahaya.
Novel keempat dalam seri kriminal dengan tokoh utama Robert Langdon ini mengombinasikan tiga genre, yakni mystery, suspense, dan thriller. Kemudian, apa perbedaan dari tiga genre tersebut?
Tidak jarang kita menemukan sebuah novel yang termasuk ke dalam mystery, suspense, atau thriller saja. Bahkan tidak jarang yang menerapkan mystery/suspense atau mystery/thriller. Ketiga genre ini memiliki kemiripan yang sangat dekat, yakni keberadaan tokoh utama yang mencari tahu tentang kebenaran suatu kejadian atau peristiwa.
Dilansir dalam Daily Writing Tips, perbedaan antara ketiga genre itu adalah sebagai berikut:
Mystery
Karakter utama dalam cerita memiliki peran untuk melacak sebuah kebenaran dari suatu hal atau peristiwa, biasanya peristiwa tersebut berupa pembunuhan. Jika tokoh protagonis dalam bahaya, pada umumnya masih berada pada level medium (moderate), dan masalah akan mengalami peningkatan ketika detektif (protagonis) sudah mendekati sebuah kebenaran.
Thriller
Karakter utama sudah berada dalam bahaya sejak awal.
Suspense
Karakter utama akan menyadari bahaya secara bertahap. Di dalam mystery, pembaca akan ditampakkan sebuah informasi yang sama dengan detektif (protagonis), namun dalam suspense, hanya pembaca yang akan ditampakkan bahaya melainkan tokoh protagonisnya. Pembaca akan ditunjukkan tokoh antagonis memasang jebakan, bom, dan sebagainya.
Di Indonesia, perkembangan novel genre mystery, thriller, dan suspense masih langka. Namun, kelangkaan penggunaan genre itulah yang diambil penulis untuk menarik pembaca potensial. Salah satu novel yang menerapkan genre ini adalah Sudut Mati karya Tsugaeda. Selain memang atas dasar kecintaan Tsugaeda terhadap novel bergenre thriller, Tsugaeda juga mengaku bahwa sayang sekali novel genre thriller versi penulis Indonesia masih jarang. Dan diharapkan untuk novel dengan genre-genre ini dapat hadir dengan versi penulis Indonesia.
Inferno, karya Dan Brown, berkisah tentang karakter utama yang merupakan seorang Profesor Universitas Harvard dan merupakan seorang ahli simbol, Robert Langdon. Dikisahkan pada suatu hari Langdon terbangun di rumah sakit di Italia tanpa tahu penyebabnya. Kemudian Langdon bepergian ke Kota Florence dan kota-kota lainnya untuk memecahkan kode dari satu bagian puisi karya penyair Italia Dante, Inferno. Ini merupakan awal dari kisah petualangan Langdon yang berusaha menghentikan penyebaran virus berbahaya.
Novel keempat dalam seri kriminal dengan tokoh utama Robert Langdon ini mengombinasikan tiga genre, yakni mystery, suspense, dan thriller. Kemudian, apa perbedaan dari tiga genre tersebut?
Tidak jarang kita menemukan sebuah novel yang termasuk ke dalam mystery, suspense, atau thriller saja. Bahkan tidak jarang yang menerapkan mystery/suspense atau mystery/thriller. Ketiga genre ini memiliki kemiripan yang sangat dekat, yakni keberadaan tokoh utama yang mencari tahu tentang kebenaran suatu kejadian atau peristiwa.
Dilansir dalam Daily Writing Tips, perbedaan antara ketiga genre itu adalah sebagai berikut:
Mystery
Karakter utama dalam cerita memiliki peran untuk melacak sebuah kebenaran dari suatu hal atau peristiwa, biasanya peristiwa tersebut berupa pembunuhan. Jika tokoh protagonis dalam bahaya, pada umumnya masih berada pada level medium (moderate), dan masalah akan mengalami peningkatan ketika detektif (protagonis) sudah mendekati sebuah kebenaran.
Thriller
Karakter utama sudah berada dalam bahaya sejak awal.
Suspense
Karakter utama akan menyadari bahaya secara bertahap. Di dalam mystery, pembaca akan ditampakkan sebuah informasi yang sama dengan detektif (protagonis), namun dalam suspense, hanya pembaca yang akan ditampakkan bahaya melainkan tokoh protagonisnya. Pembaca akan ditunjukkan tokoh antagonis memasang jebakan, bom, dan sebagainya.
Di Indonesia, perkembangan novel genre mystery, thriller, dan suspense masih langka. Namun, kelangkaan penggunaan genre itulah yang diambil penulis untuk menarik pembaca potensial. Salah satu novel yang menerapkan genre ini adalah Sudut Mati karya Tsugaeda. Selain memang atas dasar kecintaan Tsugaeda terhadap novel bergenre thriller, Tsugaeda juga mengaku bahwa sayang sekali novel genre thriller versi penulis Indonesia masih jarang. Dan diharapkan untuk novel dengan genre-genre ini dapat hadir dengan versi penulis Indonesia.
Leovita Augusteen
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!