Tag Archive for: Vidya Dwina Paramita

Kelas Zoom: Menggunakan Metode Montessori untuk Ajari Anak Membaca

Kelas Zoom: Ajari Anak Membaca dengan Metode Montessori Bersama Vidya Dwina Paramita

Mengajari anak membaca merupakan salah satu tantangan yang dihadapi guru maupun orang tua. Kita harus memutar otak untuk menemukan cara supaya anak bisa membaca. Karena rasa frustrasi dan bingung, kita akan kembali ke cara konvensional dengan menggunakan hukuman untuk memaksa anak menguasai kemampuan membaca. Pengajarannya pun cendurung monoton. Tanpa kebanyakan orang sadari, cara tersebut merupakan cara yang salah. Apalagi jika orang tua atau guru belum mempersiapkan mental anak sebelum belajar membaca.

Vidya Dwina Paramita, seorang Montessorian dan praktisi pendidikan anak, menyarankan orang tua dan guru untuk mengaplikasikan metode Montessori dalam mengajari anak membaca. Vidya menuliskan seluk-beluk metode Montessori dan aplikasinya untuk belajar membaca dalam buku best seller Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja.

Dua Tahap Belajar Membaca

Vidya menjelaskan bahwa sebaiknya anak belajar bukan hanya sejak mereka masuk TK, tetapi jauh sebelum itu, bahkan ketika anak masih dalam kandungan. Hal tersebut bertujuan mematangkan motorik anak dan mengakrabkan anak dengan literasi. Dengan persiapan tersebut, anak akan lebih siap untuk menguasi teknis membaca.

Dalam aplikasinya, ada dua tahap anak belajar membaca: tahap pra-membaca dan teknis membaca. Tahap pra-membaca adalah kunci dari kesuksesan anak dalam belajar membaca. Tahap inilah yang akan menyiapkan mental anak sebelum anak benar-benar belajar teknis membaca. Pra-membaca bisa dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Saat anak masih dalam kandungan, orang tua dapat membacakan buku kepada anak atau biasa disebut read aloud. Read aloud yang konsisten dilakukan saat anak belajar membaca akan membantu menambah kosakata dan memahami cerita.

Selain itu, sebelum anak masuk TK, orang tua dapat mempersiapkan otot besar anak supaya siap untuk membaca dan menulis. Sebelum ke tahap teknis, otot besar anak harus dikenyangkan dengan melakukan banyak kegiatan terlebih dahulu supaya nantinya anak dapat fokus dan konsentrasi ketika belajar membaca. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan berbagai macam kegiatan Montessori, bahkan kegiatan paling sederhana seperti membedakan tekstur, bentuk, hingga kegiatan makan sendiri. Permainan yang dilakukan anak juga dapat melatih otot besar anak. Terlebih lagi, aktivitas membedakan suatu hal akan membantu anak lebih mudah untuk membedakan bentuk huruf. Ketika anak sudah siap untuk belajar membaca, anak tidak perlu paksaan dan hukuman yang nantinya akan membuat mereka merasa kesulitan. Ketika metode Montessori sudah diaplikasikan, anak bisa fokus dan merasa jika membaca itu menyenangkan dengan dilakukannya aktivitas Montessori.

Kelas Zoom Bersama Vidya Dwina

Untuk membantu orang tua memahami lebih dalam pengajaran membaca menggunakan metode Montessori, Vidya tidak hanya menulis buku. Beliau juga akan membantu orang tua maupun guru di kelas zoom yang akan membahas kunci sukses minim stres mengajarkan membaca kepada anak usia dini dalam acara Komidi Putar. Komidi Putar merupakan festival literasi anak dan keluarga yang diadakan oleh Mizan Media Utama.

Kelas zoom tersebut akan dilaksanakan pada Jumat 26 Juni 2020 pukul 13.00 WIB. Peserta kelas zoom akan mendapatkan banyak benefit seperti ilmu, tanya jawab langsung, dan pastinya buku Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja hanya dengan membayar HTM Rp100.000,00. Pendaftaran dapat dilakukan melalui Mizan Store. Untuk info lebih lanjut, calon peserta dapat menghubungi contact person melalui WhatsApp di nomor 0823 1311 4473.

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membaca Nyaring

Membaca nyaring atau read aloud merupakan salah satu cara untuk mengenalkan anak terhadap kegiatan membaca sejak dini. Praktisi Montessori, Vidya Dwina Paramita dalam bukunya Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja menjelaskan membaca nyaring adalah cara paling mudah dan murah yang efektif dalam menaikkan prestasi dan membantu perkembangan komunikasi anak. Mudah dan murah karena kegiatan ini hanya membutuhkan tiga hal: buku, waktu, dan kemauan. Namun, membaca nyaring tidaklah sesederhana orang tua membacakan cerita dengan suara keras untuk anak. Ada hal penting lain yang mendukung berlangsungnya proses pemahaman anak lewat kegiatan ini. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua dalam melakukan membaca nyaring.

  1. Memilih waktu dan tempat yang kondusif.

Agar kegiatan membaca berjalan dengan nyaman, sebaiknya pilih waktu yang luang dan pastikan tempat membaca juga tidak terdapat hal yang menimbulkan distraksi bagi anak maupun orang tua, misalnya ponsel, laptop, tv, dan sebagainya.

 

  1. Membiarkan anak untuk memilih sendiri buku bacaannya.

Kegiatan membaca nyaring harusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan. Supaya anak bersemangat dan menikmati prosesnya, biarkanlah dia memilih sendiri buku apa yang ingin dibaca saat itu.

 

  1. Orang tua sudah membaca semua isi buku yang diberikan kepada anak.

Meski anak bisa memilih bukunya sendiri, tetapi pastikan pilihan-pilihan buku yang ada sudah dibaca terlebih dahulu orang tua dan sudah ter-filter. Hal tersebut agar menghindari konsep yang  bertentangan  dengan nilai keluarga masing-masing.

 

  1. Membuka ruang diskusi.

Membaca nyaring bukan tentang membacakan cerita dari A sampai Z hingga tamat. Di sini anak akan mendapatkan banyak asupan informasi dan kosakata baru sehingga perlu dibuka sebuah ruang untuk berdiskusi. Bisa dengan orang tua melakukan interaksi pada anak atau membiarkan anak bertanya ketika ia mendapati sesuatu yang ia ingin ketahui. Ketika anak lebih sering terlibat, ia akan merasa senang dan diapresiasi.

 

Nah, jika hal-hal di atas sudah bisa diterapkan, kemungkinan besar kegiatan membaca nyaring pun akan membuat si kecil ketagihan. Nantinya, ia pun pasti akan merasa familier dengan buku sehingga kegiatan membaca bukanlah sesuatu yang menyeramkan. Selain itu, manfaat membaca nyaring juga bisa mempererat hubungan antar orang tua dan anak, loh! Selamat mencoba!

© Copyright - Bentang Pustaka