Tag Archive for: montessori play and learn

Menata Rumah

Menata Rumah ala Montessori: Tips Optimalkan Perkembangan Anak

Bingung menentukan cara menata rumah adalah hal biasa. Mengandalkan “yang penting rapi dan bagus” memang cara yang baik. Kita perlu memperhatikan apakah penempatan barang rumah mengganggu aktivitas atau membuat ruangan terasa penuh. Tapi menata rumah lebih dari sekadar rapi dan menarik.

Untuk orang tua, menata rumah lebih membutuhkan perhatian daripada saat belum memiliki anak. Ketika menata rumah, orang tua tidak hanya memikirkan kenyamanan sendiri, tapi juga kenyamanan anak. Metode Montessori bahkan menyoroti pentingnya penataan rumah terhadap perkembangan anak.

Berdasarkan buku Montessori Play and Learn, Maria Montessori percaya bahwa anak memerlukan lingkungan yang dapat membantunya bergerak aktif, memiliki privasi sendiri, hingga merasa dekat dengan keluarga. Hal tersebut dapat diupayakan dengan menata rumah yang sesuai untuk anak. Berikut beberapa tips cara menata rumah ala Montessori untuk mengoptimalkan perkembangan mereka.

  1. Menata Rumah Bagian Kamar Tidur

Kamar tidur adalah bagian terpenting bagi anak. Di kamar tidurlah mereka memiliki ruang privasi sendiri. Ruang privasi yang dapat mereka gunakan ntuk mengeksplorasi kegiatan atau hal yang mereka suka. Di kamar tidurlah anak merasa bebas bermain tanpa ada gangguan. Untuk itu, orang tua perlu memperhatikan kamar tidur anak dengan saksama.

Montessori menyarankan orang tua untuk menata kasur atau tempat tidur sesuai usia anak. Untuk bayi, kasur bisa diletakkan di lantai atau menggunakan boks tempat tidur. Tujuannya adalah untuk memudahkan akses naik turun dan meningkatkan keamanan. Untuk rak buku, rak baju dan rak mainan, pastikan ukurannya sesuai dengan ukuran anak-anak. Pastikan juga anak dapat meraih barang di rak. Hal ini membantu mereka untuk mandiri dan belajar merapikan kamar.

Baca juga: Rekomendasi Sarana Montessori untuk Aktivitas Montessori Di Rumah

  1. Ruang Keluarga

Sebagai ruang berkumpulnya seluruh anggota keluarga, ruang keluarga harus nyaman untuk semua orang, termasuk si kecil. Kenyamanan adalah hal utama dalam menata ruang keluarga. Dengan rasa nyaman, ruang keluarga bisa mencapai tujuannya yaitu merekatkan seluruh anggota keluarga.

Walaupun banyak peralatan yang biasa dipakai orang dewasa, seperti alat elektronik, bukan berarti ruang keluarga bukan tempat untuk anak bermain. Orang tua perlu mengkonsiderasi kebutuhan anak selama menata ruang keluarga. Beri tempat yang cukup untuk anak bermain. Sediakan pula rak tempat menyimpan mainan mereka. Jika orang tua takut anak merusak alat elektronik, beri anak pemahamanan tentang nilai alat elektronik. Mengajari anak cara menggunakan alat elektronik juga dapat mengurangi risiko mereka merusak barang.

  1. Menata Rumah Bagian Dapur

Dapur memang paling sering digunakan oleh orang dewasa. Tapi, bukan berarti kita tidak memperhatikan kebutuhan anak saat menata dapur. Faktanya, ada banyak aktivitas yang bisa anak lakukan di dapur untuk menunjang perkembangannya. Contohnya, anak bisa membantu menata meja, mencuci piring, hingga mencampur adonan makanan. Ketika menata dapur, pastikan dapur aman digunakan oleh anak. Letakkan pisau atau benda tajam lainnya di tempat yang tidak terjangkau anak. Untuk menunjang aktivitas anak di dapur, sediakan pula kursi tinggi supaya anak dapat duduk sejajar denga meja atau dapat berdiri di atas kursi untuk membantu orang tua mencuci piring.

Masih banyak ruangan yang bisa dioptimalkan dalam penataannya supaya ramah anak. Masih banyak tips yang lebih detail di buku Montessori Play and Learn yang diterbitkan Bentang Pustaka untuk membantu kita menata rumah sesuai metode Montessori. Dengan begitu, anak bisa nyaman, aman, dan bebas beraktivitas di dalam rumah.

Alat Peraga Montessori

Alasan Anak Perlu Bermain dengan Alat Peraga Montessori

Alat peraga untuk menunjang proses belajar anak biasa disebut alat permainan edukatif (APE). Saat ini, alat peraga banyak dipakai oleh pengajar prasekolah. Tapi, orang tua juga bisa menggunakan alat peraga untuk sarana bermain anak di rumah. Salah satu alat peraga yang efektif, mudah dibuat dan dicari, serta dapat digunakan di rumah adalah alat peraga Montessori.

Alat peraga Montessori banyak digunakan selain karena manfaatnya, juga karena mudah dibuat. Orang tua sebenarnya tidak perlu membeli alat peraga mahal. Dengan kreativitas dan panduan buku, orang tua dapat membuat alat peraga sendiri. Contohnya, alat peraga Montessori banyak yang dibuat dari peralatan yang ada di rumah. Bahkan, pakaian juga bisa menjadi alat peraga. Referensi alat peraga yang sesuai dengan aktivitas anak bisa didapatkan di buku Montessori Play and Learn yang telah diterbitkan oleh Bentang Pustaka.

Para pendidik anak usia dini menggunakan alat peraga bukan tanpa alasan. Bahkan Maria Montessori, pencetus metode Montessori, menggunakan alat peraga sebagai penunjang utama pembelajarannya. Berikut manfaat alat peraga bagi anak.

  1. Alat Peraga Montessori Meningkatkan Kreativitas Anak

Saat bermain dengan alat peraga, tidak ada batasan akan apa yang bisa anak buat. Anak bebas bermain dan berkreasi sesuai imajinasinya, terlebih jika orang tua memberi kebebasan dengan limitasi pada anak. Mereka juga dapat mengasah kemampuan memecahkan masalah dengan praktik langsung.

  1. Alat Peraga Montessori Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak

Bermain atau belajar dengan alat peraga adalah momen ketika anak memiliki kendali terhadap hidupnya. Rasa percaya diri anak akan tumbuh ketika mereka diberi kepercayaan oleh orang dewasa untuk bermain dengan hal yang mereka suka dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Dengan begitu, mereka akan menyadari dirinya sebagai manusia seutuhnya yang mampu dan memiliki kendali akan hidupnya. Kepercayaan yang diberikan oleh orang lain juga membuat mereka sadar bahwa orang lain mengakui kemampuan mereka.

  1. Melatih Kemampuan Motorik

Ketika bermain dengan alat peraga, anak akan banyak menggerakkan anggota tubuhnya. Kemampuan motorik anak pun akan terlatih dengan banyak melibatkan gerakan. Kemampuan motorik yang terlatih merupakan motorik halus dan kasar. Motorik halus terlatih ketika anak melakukan gerakan-geran kecil seperti meraba, meraih, dan memegang mainan dengan tangannya. Sementara itu, kemampuan motorik kasar terlatih dengan gerakan menangkap, melempar, berpindah tempat, dan sebagainya.

  1. Menciptakan Perasaan Suka pada Belajar

Dengan alat peraga, orang tua maupun guru dapat menciptakan cara belajar yang tidak monoton. Kesempatan untuk membiarkan anak berkreasi, hingga belajar dengan praktik dan peralatan nyata membuat proses belajar lebih menarik. Hal ini membuat anak-anak tidak mudah bosan sehingga semangat belajar.

Dari banyak manfaat alat peraga, orang tua perlu memperhatikan satu poin penting. Aturan freedom with limitation perlu diterapkan supaya manfaat alat peraga lebih terasa. Dengan freedom with limitation, anak bisa mengembangkan kreativitas dan rasa percaya dirinya. Semangat belajar mereka pun akan bertambah karena mereka tidak merasa dikekang.

 

Baca juga: Aktivitas Islamic Montessori, Bisa Kamu Lakukan Sendiri

 

 

© Copyright - Bentang Pustaka