Supaya Lebih Siap Mental, Ini Alasan Mengapa Panduan Menuju Dewasa Dibutuhkan Usia 20-an

Memasuki usia 20-an mungkin terasa menyenangkan. Namun, sadarkah kamu, saat usia memasuki 20-an, banyak hal yang akan kamu hadapi. Bisa dibilang, inilah usia saat kamu akan menentukan masa depan mau dibawa ke mana. Inilah saat kita menginjak usia dewasa. <p style="text-align: justify;">Memasuki usia 20-an mungkin terasa menyenangkan. Namun, sadarkah kamu, saat usia memasuki 20-an, banyak hal yang akan kamu hadapi. Bisa dibilang, inilah usia saat kamu akan menentukan masa depan mau dibawa ke mana. Inilah saat kita menginjak usia dewasa.</p>

<p style="text-align: justify;">Pada usia ini, mungkin kita akan menjumpai keraguan, bahkan mungkin kebingungan karena ritme hidup dan lingkungan yang mulai berbeda. Untuk itu, diperlukan peta menjadi dewasa supaya kamu mulai mempersiapkan sejak usia belasan tahun. Tujuannya sederhana, supaya kamu bisa menjadi seseorang yang mantap dalam melihat masa depan. Menentukan masa depanmu tanpa keraguan.</p>

<p style="text-align: justify;"><a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;"><strong>Mengatasi Ketidakpastian </strong></span></a></p>

<p style="text-align: justify;">Usia 20-an adalah masa usia berkembang dan pencarian jati diri. Kehidupan orang muda baik-baik saja di sekolah dan perguruan tinggi, tetapi mereka dapat melewatkan kemampuan untuk menghadapi kehidupan di luar itu. Ketika musik berhenti, mereka tidak siap untuk langkah selanjutnya.</p>

<p style="text-align: justify;">Pada usia ini juga mungkin kamu akan merasakan dunia yang hampa karena menghadapi banyak tuntutan di lingkungan tempat tinggalmu, misalnya tentang pekerjaan. Kamu akan merasa cemas ketika mulai mencari dan memilih pekerjaan yang tepat. Belum lagi jika ditodong dengan pertanyaan-pertanyaan “udah kerja belum?”, “kerja di mana?”. Mungkin bagi yang sudah bekerja akan mudah untuk menjawabnya, tetapi jika sebaliknya? Justru bisa membuat orang merasa <em>down</em> dan tidak percaya diri.</p>

<p style="text-align: justify;">Ada cara ampuh untuk mengatasi masalah ini. Caranya dengan mulai berpikir bahwa kehidupan adalah kumpulan musim. Kamu akan menemui banyak anak tangga yang harus dilalui. Meski harus diakui, untuk mencapainya perlu perjuangan yang keras. Namun percayalah, rasa puas akan kamu dapatkan ketika kamu mampu menapaki anak-anak tangga dan melengkapi hal-hal yang harus dicapai oleh orang dewasa satu per satu.</p>

<p style="text-align: justify;"><a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;"><strong>Lebih Bijak </strong><strong>d</strong><strong>alam Bertindak</strong></span></a></p>

<p style="text-align: justify;">Kamu perlu belajar untuk mengakui kesalahan. Ya, beranjak dewasa, kamu akan dihadapkan oleh masalah yang mungkin tidak kamu hadapi ketika remaja. Pada usia ini setidaknya belajarlah untuk mengatasinya sendiri. Libatkan orang tua atau sahabat sekadar untuk menanyakan saran.</p>

<p style="text-align: justify;">Ketika kamu dapat menerima kesalahan dan kekurangan, kamu sudah berhasil melalui salah satu bagian penting untuk menjadi dewasa dan memahami bahwa kita tidak sempurna. Kamu tidak sempurna. Tidak ada yang sempurna. Hidup lebih mudah ketika kamu menerimanya untuk kesalahan yang pernah dilakukan. Namun ingat, ketika sudah melakukan kesalahan, pastikan pada waktu yang akan datang kamu tidak lagi mengulanginya.</p>

<p style="text-align: justify;"><a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;"><strong>Tidak Bisa Seenaknya Sendiri</strong></span></a></p>

<p style="text-align: justify;">Ketika kuliah atau baru lulus, kamu memiliki semua peluang yang tersedia, baik soal karier, cinta, persahabatan. Kamu menginginkan semuanya. Kamu masih idealis dengan kata sempurna dalam hidup. Rasanya semua kegiatan yang ada di kampus ingin kamu lakukan semua. Boleh, kok, sah saja.</p>

<p style="text-align: justify;">Akan tetapi pada akhirnya, kamu harus memutuskan apa yang diinginkan untuk sisa hidup dan berkomitmen untuk apa yang benar-benar penting. Kedengarannya menakutkan, dan memang benar. Namun, kamu akan mendapatkan hadiah terbaik setelahnya.</p>

<p style="text-align: justify;"><a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;"><strong>Orang</strong><strong> T</strong><strong>ua Tidak Dapat Mendukung Selamanya </strong></span></a></p>

<p style="text-align: justify;">Sulit untuk menjadi dewasa selama orang tua menanggung semua biaya hidup. Ya, ketika kamu masih kecil atau remaja, peran orang tua masih sangat terasa. Namun, ketika kamu berada pada dunia kerja, apakah akan terus seperti itu?</p>

<p style="text-align: justify;">Misal, ketika kamu berada di sekolah menengah, nilai busanamu selalu melekat pada seberapa besar biaya yang orang tua kalian berikan. Bahkan, tak jarang mereka harus bekerja keras untuk menuruti permintaanmu. Ketika kamu dewasa, kamu akan berpikir ulang tentang pengeluaran yang tidak perlu. Kamu harus bangga menyimpan uang yang telah kamu kumpulkan dengan kerja keras dan membeli barang-barang yang memang dibutuhkan.</p>

<p style="text-align: justify;">Menjadi dewasa adalah mencari cara diri sendiri untuk memecahkan masalah yang ada dalam dirimu. Nikmatilah kemandirian pada dirimu! Untuk itulah mengapa harus mulai menata daftar yang harus kamu persiapkan ketika dewasa.</p>

<p style="text-align: justify;">Panduan menuju dewasa bisa kamu dapatkan dalam buku yang berjudul <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;"><em>Am I There Yet</em><em>?</em></span></a>. Buku tersebut akan membantumu untuk melalui masa dewasamu, sehingga kamu tidak perlu takut dan ragu lagi. Dapatkan segera buku <a href="https://www.bymariandrew.com/"><em>The</em> <em>New York Times Best Seller</em></a> ini di toko buku kesayanganmu, atau klik <a href="http://bentangpustaka.com/buku/33805/am-i-there-yet.html"><span style="color:#0000CD;">di sini</span></a>,</p>Novia Intan

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta