Bentang Pustaka terus berkomitmen untuk memperkaya pengalaman membaca masyarakat dan menjadi bagian penting dari ekosistem penerbitan buku di Indonesia.
. . . . .
Pasca Nakba “Pengusiran”, sepasukan Israel menangkap gadis Badui yang tertinggal dari kabilahnya yang meloloskan diri dari penyergapan di Gurun Negev. Bukan hanya ditangkap, gadis Badui ini pun diperkosa, ditembak mati, lalu dikubur di tengah gurun oleh mereka pada 13 Agustus 1949.
Berpuluh tahun setelahnya, seorang jurnalis perempuan asal Ramallah, Palestina, menemukan arsip berita kejadian pemerkosaan si gadis Badui. Dia pun terobsesi untuk menggali dan, syukur-syukur, menuliskan kebenaran di balik tragedi itu.
Gairah petualangannya membuncah bukan hanya oleh detail-detail minor yang baginya sama penting dengan “peristiwa besar” seperti ratusan ribu penduduk Palestina yang terusir, melainkan juga tergerak oleh fakta bahwa si gadis Badui mati tepat 25 tahun sebelum kelahirannya, 13 Agustus 1974.