Salah dan Magi, Tutup Rapat Ruang Privasi

Salah dan Magi sama-sama sadar bahwa mereka sejajar sebagai laki-laki dan perempuan, fokus mendidik dan merawat Makka, dan sebisa mungkin menyeterilkan rumah tangga dari pemberitaan. Karena, semakin diekspos, potensi terjerumus dalam konstruksi sosial pun kian besar. <p>Mungkin sudah lazim kita dengar pepatah lawas, “Di balik lelaki hebat terdapat perempuan yang lebih hebat di belakangnya”. Jika dicerna dengan perspektif feminis, pepatah tersebut dapat direvisi menjadi “Di balik lelaki hebat, ada perempuan yang menginspirasi di sampingnya”. Pesepak bola <a href="https://play.google.com/store/books/details?id=AqxfDwAAQBAJ">Mohamed Salah</a> barangkali cenderung lebih sreg dengan pepatah yang beraroma emansipasi itu karena Salah peduli dengan gerakan emansipasi perempuan di Mesir.</p>

<p>Bertepatan dengan kampanye PBB tentang emansipasi perempuan di Mesir, sekitar November 2017, lewat akun instagramnya, @MoSalah, <a href="https://play.google.com/store/books/details?id=AqxfDwAAQBAJ">Mohamed Salah</a> mengunggah video animasi yang menampilkan keharmonisan hak antara laki-laki dan perempuan. Bahkan, Salah mengilustrasikan laki-laki turut mengambil peran domestik yang ditabukan untuk dilakukan oleh kaum adam, seperti mencuci piring dan membantu karier perempuan. Sepertinya, Salah ingin menyadarkan bahwa perbedaan hak tersebut muncul akibat konstruksi sosial patriarki. Selain menyisipkan pesan yang membela hak-hak perempuan, Salah sekaligus mengkritik masih tingginya diskriminasi gender yang terjadi di tanah airnya, Mesir.</p>

<p>Dari cara pandang <a href="https://play.google.com/store/books/details?id=AqxfDwAAQBAJ">Salah</a> terhadap perempuan serta relasi antara suami dan istri, setidaknya dapat kita lihat juga bagaimana Magi Mohamed Sadiq, nama lengkap istri Salah, membina hubungannya dengan suami, anak, hingga mengelola benturan konfliknya dengan lingkungan sosial. Bisa dibayangkan, Salah yang kini bak meteor melejit menjadi superstar, pasti diidolakan banyak orang dari segala penjuru mata angin, tak terkecuali kaum hawa.</p>

<p>Magi, sapaan akrab istri <a href="https://play.google.com/store/books/details?id=AqxfDwAAQBAJ">Salah</a>, sejauh ini memilih mengunci mulut untuk tidak mengumbar komentar di media. Dia paham, kian banyak ucapan, banyak pula interpretasi sehingga tak pelak opini publik pun terbangun. Tentunya, opini tersebut mencuat usai mereka membaca ulasan di media massa.</p>

<p>Dalam situs culturebene.com disebutkan bahwa Reshmin Chowdhury, jurnalis olah raga, berjanji akan bugil dari pinggang ke bawah jika Salah keluar sebagai <em>top scorer</em> Liga Premier Inggris. Wartawati pintar, seksi, dan cantik itu mengaku memang kesengsem dengan Salah. Bagaimanapun, entah itu sebagai gurauan atau bentuk ekspresi fan, “kegilaan” tersebut menggelitik hati Salah ataupun Magi. Bagi Salah, itu suatu rayuan, sedangkan bagi Magi, itu suatu ujian.</p>

<p><a href="https://play.google.com/store/books/details?id=AqxfDwAAQBAJ">Salah</a> dan Magi menikah pada 17 Desember 2013 di kampung halamannya, Nagrig, Mesir. Ketika itu, Salah bergabung di klub FC Basel, klub ternama di Swiss. Upacara pernikahan dilangsungkan secara meriah dengan mengundang ribuan orang di desanya. Salah yang baru berusia 21 tahun mengenakan jas. Magi yang enggan memublikasikan usianya, memakai hijab putih yang terpadu anggun dengan gaun pengantinnya. Sejak menjadi istri Salah, praktis Magi berada dalam jajaran WAGs, Wives And Girlfriends, sebutan istri dan kekasih para pemain bola top dunia. Sepak terjang mereka tak pernah luput dari kejaran wartawan. Namun, berbeda dengan Magi, dia memilih menyendiri dan menekuni profesinya di bidang bioteknologi. Informasi mengenai pekerjaannya itu pun hanya diperoleh di akun Instagram-nya yang disetel privat. Uniknya, <em>follower</em> akun Instagram-nya cuma di kisaran ratusan. Berbeda dengan para WAGs lain yang punya ribuan pengikut.</p>

<p>Rumah tangga <a href="https://play.google.com/store/books/details?id=AqxfDwAAQBAJ">Salah dan Magi</a> sampai saat ini jauh dari suara sumbang. Mereka menjaga betul privasi hidup mereka, juga menghormati privasi hidup orang lain. Baik Salah maupun Magi tak pernah mengusik pihak lain dengan kata-kata tajam. Salah justru lebih suka membaca Al-Quran saat sedang bersantai. Kala liburan tiba, dia memilih berlibur dengan istri dan anaknya, Makka. Sementara saat musim kompetisi berlangsung, Magi acap kali mengajak putrinya menonton aksi sang ayah. Pasangan suami istri ini saling mendukung dan percaya. Tidak ada prasangka, apalagi mencoba bermain lewat pintu belakang.</p>

<p><a href="https://play.google.com/store/books/details?id=AqxfDwAAQBAJ">Salah dan Magi</a> sama-sama sadar bahwa mereka sejajar sebagai laki-laki dan perempuan, fokus mendidik dan merawat Makka, dan sebisa mungkin menyeterilkan rumah tangga dari pemberitaan. Karena, semakin diekspos, potensi terjerumus dalam konstruksi sosial pun kian besar. Dan, perlu diingat, konstruksi sosial merupakan produk budaya patriarki.</p>

<p>Kisah tentang <a href="https://play.google.com/store/books/details?id=AqxfDwAAQBAJ">Mohamed Salah</a> dibahas dengan mendalam dan eksklusif dalam buku yang akan diterbitkan Bentang Pustaka<em>. </em>Sosoknya sebagai pesepak bola Muslim yang menghapus Islamofobia dirangkum dalam 152 halaman. Tidak hanya di lapangan, buku ini akan mengulas kisah hidup Salah yang fenomenal di luar lapangan hijau.</p>

<p>Nantikan buku pertama yang membahas pesepak bola legendaris, <em>Mohamed Salah: Pesepak</em><em> Bola Muslim yang Mengubah Islamofobia</em>, dengan mengikuti info terbaru seputar buku ini di media sosial Bentang Pustaka.</p>Sigit Suryanto

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta