Peinina Nanlohy, Sang Pengantar Harapan Penyemai Karya

Dua petinju mulai berlatih saling pukul satu sama lain. Yang satu memakai baju dan sarung tinju berwarna biru, yang lain berwarna merah. Sementara itu, kawan-kawan mereka berdiri melingkar sambil melihat latihan tersebut. Di sudut berbeda, beberapa orang berlatih memanjat tali yang menggantung di pohon. Banyak yang berteriak untuk menyemangati.

Gambaran tersebut adalah situasi sehari-hari yang terjadi di rumah Mama Peni, sapaan Peinina Nanlohy. Dengan membuka Sasana Tinju Wijayakusuma, Mama Peni memang menjadikan rumahnya sebagai tempat untuk berlatih bagi mereka yang berminat menjadi atlet tinju. Sejak pukul 05.00, halaman belakang rumah Peni berubah layaknya sasana tinju dengan sejumlah atlet muda yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).

Ketekunan Mama Peni melatih anak muda Papua ini pelan-pelan mulai menunjukkan hasil. Tidak hanya diukur dari prestasi yang diperoleh anak asuhnya, tetapi juga dari bagaimana latihan keras tersebut bisa membantu anak muda yang punya berbagai keterbatasan untuk mampu unjuk gigi. Sebagai guru yang juga mantan atlet, langkah Mama Peni tentu sangat penting bagi anak-anak yang ingin mewujudkan cita-cita menjadi atlet.

Buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” tidak hanya berisi 8 kisah inspiratif dari para pemenang penghargaan Kick Andy Heroes yang diadakan setiap tahun sejak 9 tahun lalu, namun kisah-kisah mereka juga diharapkan mampu menggugah semangat para pembaca untuk terus berkarya, berbuat kebajikan dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan yang lebih baik.

Dapatkan, buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” di toko-toko buku terdekat, atau cek di bentangpustaka.com mizanstore.com untuk penawaran harga spesial khusus buat kalian.

Cek koleksi ebook dari Bentang Pustaka juga ya.

 Dua petinju mulai berlatih saling pukul satu sama lain. Yang satu memakai baju dan sarung tinju berwarna biru, yang lain berwarna merah. Sementara itu, kawan-kawan mereka berdiri melingkar sambil melihat latihan tersebut. Di sudut berbeda, beberapa orang berlatih memanjat tali yang menggantung di pohon. Banyak yang berteriak untuk menyemangati.

Gambaran tersebut adalah situasi sehari-hari yang terjadi di rumah Mama Peni, sapaan Peinina Nanlohy. Dengan membuka Sasana Tinju Wijayakusuma, Mama Peni memang menjadikan rumahnya sebagai tempat untuk berlatih bagi mereka yang berminat menjadi atlet tinju. Sejak pukul 05.00, halaman belakang rumah Peni berubah layaknya sasana tinju dengan sejumlah atlet muda yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).

Ketekunan Mama Peni melatih anak muda Papua ini pelan-pelan mulai menunjukkan hasil. Tidak hanya diukur dari prestasi yang diperoleh anak asuhnya, tetapi juga dari bagaimana latihan keras tersebut bisa membantu anak muda yang punya berbagai keterbatasan untuk mampu unjuk gigi. Sebagai guru yang juga mantan atlet, langkah Mama Peni tentu sangat penting bagi anak-anak yang ingin mewujudkan cita-cita menjadi atlet.

Buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” tidak hanya berisi 8 kisah inspiratif dari para pemenang penghargaan Kick Andy Heroes yang diadakan setiap tahun sejak 9 tahun lalu, namun kisah-kisah mereka juga diharapkan mampu menggugah semangat para pembaca untuk terus berkarya, berbuat kebajikan dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan yang lebih baik.

Dapatkan, buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” di toko-toko buku terdekat, atau cek di bentangpustaka.com mizanstore.com untuk penawaran harga spesial khusus buat kalian.

Cek koleksi ebook dari Bentang Pustaka juga ya.

Zed MNFM

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta