Pandji Pragiwaksono Bersiap Luncurkan “Juru Bicara”

 

Pandji Pragiwaksono bersiap luncurkan karya terbaru. Setelah enam bulan terakhir wara-wiri di beberapa kota di Indonesia dan dunia dalam tour stand-up comedy Juru Bicara, kini Pandji akan kembali lahirkan sebuah buku. Sukses dengan buku Menemukan Indonesia yang terbit awal tahun 2016, Pandji berancang luncurkan buku dengan judul yang sama dengan stand up comedy teranyarnya, Juru Bicara. Kembali dalam naungan penerbit Bentang Pustaka, rencananya, Juru Bicara akan terbit awal November 2016.

Juru Bicara merupakan seruan Pandji untuk meningkatkan keberanian pembaca dalam hal berbicara. Tergerak karena banyaknya persitiwa bullying di lingkungan sekitar, Pandji menulis buku ini. Menurut Pandji, banyak yang dianggap musuh karena pendapat dan keyakinannya berbeda dari masyarakat kebanyakan. Ada pula yang takut bicara karena khawatir suaranya tak didengar, tenggelam oleh riuhnya pembicaraan lain yang dianggap lebih penting. Dari situ, Pandji kemudian sadar bahwa orang-orang masih ragu bersuara karena belum banyak orang yang bersedia “mendengarkan”. Mendengarkan dengan hatinya dan membuang jauh-jauh perasaan menyingkirkan ketidaksepahaman.

“Cobalah untuk berani menerima perbedaan dan memahaminya,” kata Pandji. “Setelah itu, mari kita belajar untuk menjadi juru bicara yang bermartabat bagi Bangsa Indonesia,” katanya lagi.

   

Pandji Pragiwaksono bersiap luncurkan karya terbaru. Setelah enam bulan terakhir wara-wiri di beberapa kota di Indonesia dan dunia dalam tour stand-up comedy Juru Bicara, kini Pandji akan kembali lahirkan sebuah buku. Sukses dengan buku Menemukan Indonesia yang terbit awal tahun 2016, Pandji berancang luncurkan buku dengan judul yang sama dengan stand up comedy teranyarnya, Juru Bicara. Kembali dalam naungan penerbit Bentang Pustaka, rencananya, Juru Bicara akan terbit awal November 2016.

Juru Bicara merupakan seruan Pandji untuk meningkatkan keberanian pembaca dalam hal berbicara. Tergerak karena banyaknya persitiwa bullying di lingkungan sekitar, Pandji menulis buku ini. Menurut Pandji, banyak yang dianggap musuh karena pendapat dan keyakinannya berbeda dari masyarakat kebanyakan. Ada pula yang takut bicara karena khawatir suaranya tak didengar, tenggelam oleh riuhnya pembicaraan lain yang dianggap lebih penting. Dari situ, Pandji kemudian sadar bahwa orang-orang masih ragu bersuara karena belum banyak orang yang bersedia “mendengarkan”. Mendengarkan dengan hatinya dan membuang jauh-jauh perasaan menyingkirkan ketidaksepahaman.

“Cobalah untuk berani menerima perbedaan dan memahaminya,” kata Pandji. “Setelah itu, mari kita belajar untuk menjadi juru bicara yang bermartabat bagi Bangsa Indonesia,” katanya lagi.

 Fitria Farisa

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta
Shopee bentangofficialshop

Tokopedia Bentang Pustaka
Shopee mizanofficialshop

Jogja
Akal Buku
Buku Akik

Malang
Book by Ibuk

Bondowoso
Rona Buku

Jakarta
Owlbookstore
Tangerang Selatan
Haru Semesta