Om Omzet, Om
“Omzet itu fana. Yang abadi hanya biaya,”
Kutipan ini saya pinjam dari celoteh asyik saat rapat-rapat saya dengan kawan-kawan Bentang. Menjelang akhir tahun dan sambil melihat raport sales yang perlu ditutup gapnya masih cukup lebar, alih-alih tertekan justru kita memanfaatkannya dengan bermain-main hingga akhirnya mucullah kutipan di atas.
Dalam bisnis dinamika seperti pasang surut, naik-turun, tumbuh posisif atau negatif, adalah suatu hal yang wajar. Sebab, kamus operasi bisnis sebenarnya sederhana saja; bagaimana agar setelah semua biaya kita keluarkan tersedia cukup marjin untuk tumbuh. Pebisnis mungkin melakukan satu atau dua dari beberapa cara, entah dengan memperbesar kue di bisnis intinya, atau dengan melihat kue lain yang lebih gemuk di bisnis tetangga. Bila perlu, unit usaha yang menjanjikan profit dicaplok sekalian.
Dalam industri buku yang melakukan aksi korporasi besar-besaran adalah bergabungnya dua kekuatan raksasa buku di dunia yaitu Random House dan Penguin. Merger yang luar biasa ini dicapai dengan menggelontorkan uang sejumlah 3 miliar euro dengan komposisi 53% untuk Berstelmann perusahaan induk Random House dan 47% bagi Pearson, induk Penguin. Gabungan dua raksasa ini menjadikan keduanya sebagai entitas bisnis yang memiliki kue sebesar 25% di US dan 27% di UK. Seberapa besarkah itu?
Pada 2015 data global publishing market menyebutkan bahwa total industri buku di US sebesar 44 miliar dolar, sementara data di Uk pada 2014 jumlah totalnya sebesar 4,3 miliar poundsterling. Nah tinggal dikalikan saja dengan rupiah yang rasionya mencapai belasan ribu kali lebih besar dalam mata uang Indonesia. Sakhuhah itu besarnya kalau kata orang Jogja.
Sedikit catatan, awal Januari lalu Bentang dinobatkan sebagai penerbit dengan brand atau merek yang dipersepsi teratas dalam survey yang dilakukan GDILab. Selain biaya, legacy yang bermanfaat juga akan abadi, rupanya, atau setidaknya menurut saya, pribadi. Silakan klik tautan berikut untuk lebih banyak mendapatkan gagasan-gagasan saya tentang buku http://bentangpustaka.com
(salman)
“Omzet itu fana. Yang abadi hanya biaya,”
Kutipan ini saya pinjam dari celoteh asyik saat rapat-rapat saya dengan kawan-kawan Bentang. Menjelang akhir tahun dan sambil melihat raport sales yang perlu ditutup gapnya masih cukup lebar, alih-alih tertekan justru kita memanfaatkannya dengan bermain-main hingga akhirnya mucullah kutipan di atas.
Dalam bisnis dinamika seperti pasang surut, naik-turun, tumbuh posisif atau negatif, adalah suatu hal yang wajar. Sebab, kamus operasi bisnis sebenarnya sederhana saja; bagaimana agar setelah semua biaya kita keluarkan tersedia cukup marjin untuk tumbuh. Pebisnis mungkin melakukan satu atau dua dari beberapa cara, entah dengan memperbesar kue di bisnis intinya, atau dengan melihat kue lain yang lebih gemuk di bisnis tetangga. Bila perlu, unit usaha yang menjanjikan profit dicaplok sekalian.
Dalam industri buku yang melakukan aksi korporasi besar-besaran adalah bergabungnya dua kekuatan raksasa buku di dunia yaitu Random House dan Penguin. Merger yang luar biasa ini dicapai dengan menggelontorkan uang sejumlah 3 miliar euro dengan komposisi 53% untuk Berstelmann perusahaan induk Random House dan 47% bagi Pearson, induk Penguin. Gabungan dua raksasa ini menjadikan keduanya sebagai entitas bisnis yang memiliki kue sebesar 25% di US dan 27% di UK. Seberapa besarkah itu?
Pada 2015 data global publishing market menyebutkan bahwa total industri buku di US sebesar 44 miliar dolar, sementara data di Uk pada 2014 jumlah totalnya sebesar 4,3 miliar poundsterling. Nah tinggal dikalikan saja dengan rupiah yang rasionya mencapai belasan ribu kali lebih besar dalam mata uang Indonesia. Sakhuhah itu besarnya kalau kata orang Jogja.
Sedikit catatan, awal Januari lalu Bentang dinobatkan sebagai penerbit dengan brand atau merek yang dipersepsi teratas dalam survey yang dilakukan GDILab. Selain biaya, legacy yang bermanfaat juga akan abadi, rupanya, atau setidaknya menurut saya, pribadi. Silakan klik tautan berikut untuk lebih banyak mendapatkan gagasan-gagasan saya tentang buku http://bentangpustaka.com
(salman)
Salman Faridi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!