Menginspirasi Jogja Lewat Wedangan Inspirasi
Jumat (27/03) lalu, Bentang Pustaka mengadakan acara Wedangan Inspirasi untuk ketiga kalinya di Kebon Saung Bentang Pustaka. Wedangan Inspirasi, yang merupakan agenda acara 2 bulanan Bentang Pustaka, kali ini mengangkat tema “Volunteer Generation”. Sejalan dengan tema tersebut, maka Bentang Pustaka memanggil Andri Rizki Putra, anak muda pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB), untuk menjadi pemantik diskusi.
Sebelum acara dimulai, peserta acara sudah duduk memenuhi tempat acara. Peserta yang kebanyakan perempuan ini datang dari berbagai wilayah, tidak hanya dari Jogja. Ada yang datang dari Klaten, Magelang, bahkan Semarang, demi dapat berdiskusi dengan Andri Rizki Putra selaku sosok yang telah menginspirasi mereka. Banyak pula peserta yang memang merupakan volunteer di berbagai gerakan sosial dan ingin berdiskusi dengan Andri Rizki Putra yang telah terbukti sukses mendirikan dua buah gerakan sosial yang berdedikasi tinggi yaitu ‘Masjidschooling’ dan YPAB.
Acara berlangsung selama 2,5 jam. Andri Rizki Putra yang datang jauh-jauh dari Jakarta untuk mengisi acara, berkisah mengenai pengalamannya dalam menempuh pendidikan dengan cara alternatif, keluar dari sistem pendidikan formal yang telah ada di Indonesia. Ia juga bercerita tentang pengalamannya menjadi relawan di YPAB, dan bagaimana ia dapat menjaga komitmen dan dedikasi kedua gerakan sosial ini. Idealisme, komitmen dan independensi, disebut sebagai tiga hal yang dibutuhkan untuk ada dalam setiap gerakan sosial. YPAB selaku organisasi sosial, menerapkan seleksi yang ketat bagi calon relawannya agar dapat menjaring relawan-relawan yang memang benar-benar dapat berkomitmen dan memiliki dedikasi tinggi kepada masyarakat.
Pukul 18.00 WIB, acara ditutup dengan sesi booksigning dan berfoto bersama dengan Andri Rizki Putra. Beberapa peserta menyatakan rasa terimakasihnya pada Andri Rizki Putra yang telah bersedia berbagi ilmunya di acara Wedangan Inspirasi melalui akun sosial media mereka. Seperti Sarona Gaharu, mahasiswi sosiologi UGM yang bercuit di twitternya “Yey bkn cm belajar tentang pendidikan tapi juga kejujuran dan karakter yg rendah hati. Vielen dank @andririzkiputra”. Jumat (27/03) lalu, Bentang Pustaka mengadakan acara Wedangan Inspirasi untuk ketiga kalinya di Kebon Saung Bentang Pustaka. Wedangan Inspirasi, yang merupakan agenda acara 2 bulanan Bentang Pustaka, kali ini mengangkat tema “Volunteer Generation”. Sejalan dengan tema tersebut, maka Bentang Pustaka memanggil Andri Rizki Putra, anak muda pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB), untuk menjadi pemantik diskusi.
Sebelum acara dimulai, peserta acara sudah duduk memenuhi tempat acara. Peserta yang kebanyakan perempuan ini datang dari berbagai wilayah, tidak hanya dari Jogja. Ada yang datang dari Klaten, Magelang, bahkan Semarang, demi dapat berdiskusi dengan Andri Rizki Putra selaku sosok yang telah menginspirasi mereka. Banyak pula peserta yang memang merupakan volunteer di berbagai gerakan sosial dan ingin berdiskusi dengan Andri Rizki Putra yang telah terbukti sukses mendirikan dua buah gerakan sosial yang berdedikasi tinggi yaitu ‘Masjidschooling’ dan YPAB.
Acara berlangsung selama 2,5 jam. Andri Rizki Putra yang datang jauh-jauh dari Jakarta untuk mengisi acara, berkisah mengenai pengalamannya dalam menempuh pendidikan dengan cara alternatif, keluar dari sistem pendidikan formal yang telah ada di Indonesia. Ia juga bercerita tentang pengalamannya menjadi relawan di YPAB, dan bagaimana ia dapat menjaga komitmen dan dedikasi kedua gerakan sosial ini. Idealisme, komitmen dan independensi, disebut sebagai tiga hal yang dibutuhkan untuk ada dalam setiap gerakan sosial. YPAB selaku organisasi sosial, menerapkan seleksi yang ketat bagi calon relawannya agar dapat menjaring relawan-relawan yang memang benar-benar dapat berkomitmen dan memiliki dedikasi tinggi kepada masyarakat.
Pukul 18.00 WIB, acara ditutup dengan sesi booksigning dan berfoto bersama dengan Andri Rizki Putra. Beberapa peserta menyatakan rasa terimakasihnya pada Andri Rizki Putra yang telah bersedia berbagi ilmunya di acara Wedangan Inspirasi melalui akun sosial media mereka. Seperti Sarona Gaharu, mahasiswi sosiologi UGM yang bercuit di twitternya “Yey bkn cm belajar tentang pendidikan tapi juga kejujuran dan karakter yg rendah hati. Vielen dank @andririzkiputra”.Bentang
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!