Menemukan Kebahagiaan Lewat Merapikan Mainan

Semua orang tua pasti pernah mengalami rasanya bingung memutuskan ketika si kecil merengek minta mainan lagi dan lagi sementara di rumah mainannya sudah ia timbun. hingga berbentuk seperti gunung anakan. Mau bilang iya tetapi kok sudah banyak, mau bilang enggak, tetapi tangisan si kecil makin menjadi dan kita takut malu. Akhirnya, kita membelikan lagi mainan baru yang sebetulnya tidak mendesak untuk si kecil. Siklus tersebut berulang terus-menerus membentuk suatu kebiasaan yang tidak tertulis di mindset anak bahwa ketika ia pergi keluar dengan orang tuanya, ia akan dibelikan mainan. Bahwa ketika ia menangis, ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan. <p style="text-align: justify;">Semua orang tua pasti pernah mengalami rasanya bingung memutuskan ketika si kecil merengek minta mainan lagi dan lagi sementara di rumah mainannya sudah ia timbun. hingga berbentuk seperti gunung anakan. Mau bilang iya tetapi kok sudah banyak, mau bilang enggak, tetapi tangisan si kecil makin menjadi dan kita takut malu. Akhirnya, kita membelikan lagi mainan baru yang sebetulnya tidak mendesak untuk si kecil. Siklus tersebut berulang terus-menerus membentuk suatu kebiasaan yang tidak tertulis di <em>mindset</em> anak bahwa ketika ia pergi keluar dengan orang tuanya, ia akan dibelikan mainan. Bahwa ketika ia menangis, ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan.</p>

<p style="text-align: justify;">Hingga kita sadar, lambat laun barang-barang yang kita beli dan kita kumpulkan akan membuat rumah kita yang mungkin tidak terlalu besar terisi oleh banyak mainan anak yang membuat berantakan. Padahal, menurut beberapa penelitian, kondisi rumah yang berantakan dan membuat pengap akan membentuk citra diri yang tidak baik pada penghuninya ataupun orang yang berkunjung di dalamnya. Misalnya saja, ketika ada teman yang bertamu dan ruang tamu dipenuhi mainan anak yang belum sempat dibereskan, orang yang bertamu akan berpikir bahwa kita adalah orang yang jorok dan malas. Padahal, kita tidak bermaksud atau mungkin kita tidak lagi memiliki <em>space</em> yang lapang untuk menyimpannya.</p>

<p style="text-align: justify;">Sisi lain dampak psikologis dari rumah yang penuh dan berantakan adalah kita akan membentuk diri kita menjadi sosok <em>hoader</em> atau penimbun. Tidak sadar lagi yang mana yang harus dibeli hingga apa pun yang kita mau harus kita beli padahal tidak memiliki ruang untuk menyimpannya. Duh, coba saja kita bayangkan setelah lelah bekerja seharian kita pulang dengan keinginan untuk beristirahat malah jadi harus membersihkan rumah. Bisa-bisa kita jadi stres karenanya. Padahal, kebahagiaan bisa ditemukan dari hal-hal kecil seperti merapikan barang lo, <em>Great Parents</em>! Yuk, kita simak bersama! Karena Bentang Kids akan mengulasnya lagi untuk Anda.</p>

<p style="text-align: justify;">Sebagai orang dewasa, mungkin akan lebih mudah bagi kita untuk sadar jika kebersihan dan kerapihan di rumah adalah suatu hal yang wajib. Namun, ketika kita sudah merapikan dan anak malah melakukan hal yang berlawanan, tentu akan membuat kita pusing tujuh keliling dibuatnya. Sebagai keluarga, kebersihan dan kerapian di rumah merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, <em>Moms & Dads</em> di rumah dapat memulai aksi bersih-bersih ini sebagai sesuatu hal yang menyenangkan agar si kecil tertarik. Bagaimana caranya? Hal pertama yang harus kita bentuk adalah kesadaran bahwa rumah yang bersih dan rapi akan menjadikan kita semua sehat, kita juga bisa bilang ke anak bahwa tidak akan ada tikus, nyamuk, kecoa yang <em>wara-wiri</em><em>,</em> jika rumah kita rapi dan tertata. Selanjutnya, sortir barang yang akan tetap disimpan. Yap, ini dia yang sering kita lupa. Kita sering kali terpaku dengan apa yang harus kita singkirkan atau buang. Padahal, menurut Marie Kondo, seorang penemu metode KonMari, dalam hal bersih-bersih dan merapikan rumah hal yang harus kita fokuskan adalah memilih barang yang akan disimpan.</p>

<p style="text-align: justify;">Ketika kita fokus pada barang yang akan disimpan, kita akan lebih mudah menyortir dan cara untuk menentukan apakah barang itu layak untuk disimpan atau tidak adalah dengan hanya mempertahankan barang-barang yang membuat kita bahagia. Untuk si kecil, cukup mudah. Tinggal tanyakan saja kepada mereka mana yang menjadi favoritnya dan sisanya ajarkan ia untuk berbagi kepada temannya yang lebih membutuhkan. Kita bisa bilang bahwa banyak di luar sana yang tidak seberuntung dirinya, tidak punya orang tua yang sering membelikan mainan. Dengan demikian, ia akan belajar bagaimana berbagi kebahagiaan kepada orang lain.</p>

<p style="text-align: justify;">Setelah kita menyortir barang dan mainan yang masih layak untuk kita simpan, mulai atur tempat penyimpanan dengan baik. Rumah yang rapi akan menimbulkan kepuasan dan kenyamanan. Dan dari kepuasan tersebut, kebahagiaan akan menjadi milik keluarga di rumah. Setelah itu, <em>Moms</em> juga bisa menghadiahkan buku <a href="https://mizanstore.com/pencarian/hasil_pencarian?kata_pencarian=cerita+anak+jagoan"><span style="color:#0000CD;">Seri Cerita Anak Jagoan</span></a> yang berjudul <a href="https://mizanstore.com/cerita_anak_jagoan_lala_62591"><span style="color:#0000CD;"><em>Lala Merapikan Mainan</em> </span></a>dari <a href="https://www.instagram.com/bentangkids/">Bentang Kids</a> agar si kecil lebih bersemangat menjaga rumah agar tetap rapi. Selamat bersih-bersih!</p>

<p style="text-align: justify;"> </p>

<p style="text-align: justify;">Diolah dari berbagai sumber.</p>

<p style="text-align: justify;">Sumber gambar : www.tumblr.com</p>

<p style="text-align: justify;"> </p>

<p style="text-align: justify;"> </p>

<p><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">- – – – - <o:p></o:p></span></p>

<p style="font-variant-ligatures: normal;font-variant-caps: normal;orphans: 2;
text-align:start;widows: 2;-webkit-text-stroke-width: 0px;text-decoration-style: initial;
text-decoration-color: initial;word-spacing:0px"><strong><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";color:#333333">Miliki koleksi buku di seluruh toko buku kesayangan Moms dan dapatkan  diskon 15% untuk pembelian hanya di<a href="https://mizanstore.com/"> mizanstore.com</a></span></strong><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";
color:#333333"><o:p></o:p></span></p>

<p style="font-variant-ligatures: normal;font-variant-caps: normal;orphans: 2;
text-align:start;widows: 2;-webkit-text-stroke-width: 0px;text-decoration-style: initial;
text-decoration-color: initial;word-spacing:0px"> </p>Larasati M

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta