Little Batavia, Menawan tapi Seram
Bagi Rocky Rockers, sulit untuk bercerita keseraman perjalanannya di Little Batavia, Bengkulu. Sebab, bagi Rocky, tempat terpencil di mana tugu Monas berasal ini menyimpan banyak keindahan. Namun, pengalaman horor Rocky di tempat tersebut membuatnya berhasil menyumbangkan cerita dalam buku The Naked Traveler: Anthology Horror.
Little Batavia menjadi tempat persinggahan bagi Rocky dan teman-teman saat travelling ke Sumatera. Menurut Rocky, kawasan tersebut menyimpan banyak bangunan Belanda. Mulai dari Terowongan Abandoned Gold Mining, sampai kuburan Belanda. Untuk mencapainya, Rocky dan teman-teman harus menunggangi molek, kereta kecil dengan kekuatan mesin 10pk, yang setara dengan mesin pemotong rumput. “Serasa di film Indiana Jones, karena tempat yang saya dan teman-teman lewati memang bekas tambang emas di zaman Belanda,” paparnya.
Menggunakan molek untuk melewati hutan belantara yang konon masih banyak harimau hidup di dalamnya, Rocky dan teman-teman akhirnya sampai setelah menempuh tiga jam perjalanan. Keindahan Little Batavia yang semula kentara dari jejak-jejak bekas kemakmuran, mulai terasa seram bagi Rocky dan teman-teman. “Kami sampai jam 11 malam, dan waktu itu malam jumat! Seram karena daerahnya sepi sekali,” katanya.
Dalam kisahnya yang berjudul Bermalam Jumat di Balai Desa Little Batavia, Rocky menuliskan lengkap kisah horor yang ia lalui bersama teman-teman seperjalanan.
Bagi Rocky Rockers, sulit untuk bercerita keseraman perjalanannya di Little Batavia, Bengkulu. Sebab, bagi Rocky, tempat terpencil di mana tugu Monas berasal ini menyimpan banyak keindahan. Namun, pengalaman horor Rocky di tempat tersebut membuatnya berhasil menyumbangkan cerita dalam buku The Naked Traveler: Anthology Horror.
Little Batavia menjadi tempat persinggahan bagi Rocky dan teman-teman saat travelling ke Sumatera. Menurut Rocky, kawasan tersebut menyimpan banyak bangunan Belanda. Mulai dari Terowongan Abandoned Gold Mining, sampai kuburan Belanda. Untuk mencapainya, Rocky dan teman-teman harus menunggangi molek, kereta kecil dengan kekuatan mesin 10pk, yang setara dengan mesin pemotong rumput. “Serasa di film Indiana Jones, karena tempat yang saya dan teman-teman lewati memang bekas tambang emas di zaman Belanda,” paparnya.
Menggunakan molek untuk melewati hutan belantara yang konon masih banyak harimau hidup di dalamnya, Rocky dan teman-teman akhirnya sampai setelah menempuh tiga jam perjalanan. Keindahan Little Batavia yang semula kentara dari jejak-jejak bekas kemakmuran, mulai terasa seram bagi Rocky dan teman-teman. “Kami sampai jam 11 malam, dan waktu itu malam jumat! Seram karena daerahnya sepi sekali,” katanya.
Dalam kisahnya yang berjudul Bermalam Jumat di Balai Desa Little Batavia, Rocky menuliskan lengkap kisah horor yang ia lalui bersama teman-teman seperjalanan.
@fitriafarisabentang
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!