Prapesan Keep The Aspidistra Flying di Sini
Keep The Aspidistra Flying karya George Orwell ini menyuguhkan rangkaian kritik
dan sinisme terhadap sistem kapitalisme melalui sudut pandang penyair miskin
Gordon Comstock, seorang terpelajar dari keluarga miskin Inggris era 1930-an, membenci uang dan sistem kapitalisme. Ia rela meninggalkan pekerjaan mapan demi idealisme. Ia menyatakan perang terhadap uang, dan bertekad hidup mandiri tanpa menghamba pada barang yang dipuja banyak orang itu.
Bencana pun datang! Satu demi satu masalah pelik menyerbu seiring terjun bebasnya Gordon menuju kemiskinan. Karier, ekonomi, keluarga, hingga kisah cintanya yang rumit pun turut dipertaruhkan. Pertarungan Gordon dan uang menjadi semakin getir dan kelam. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang?
Keep the Aspidistra Flying merupakan kisah klasik yang ditulis George Orwell sebelum dua karya besarnya Animal Farm dan 1984. Karya ini menyuguhkan rangkaian kritik dan sinisme terhadap sistem kapitalisme melalui sudut pandang penyair miskin, yang mungkin saja merupakan kepingan masa muda Orwell.
Eric Arthur Blair (George Orwell) lahir pada 1903 di India, tempat ayahnya bekerja sebagai Pegawai Negeri (Inggris). Mereka sekeluarga pindah ke Inggris pada 1907. Pada 1917 Orwell masuk ke sekolah Eton yang sangat bersejarah itu, dan secara teratur menyumbangkan tulisan untuk berbagai majalah sekolah menengah. Dari 1922 hingga 1927 dia bekerja di kepolisian, pada Indian Imperial Police di Birma (sekarang Myanmar); inilah pengalaman yang mengilhami novel pertamanya, Burmese Days (1934). Setelah itu, beberapa tahun dia hidup dalam kemiskinan.
Dalam masa Perang Dunia dia ikut dalam Home Guard (semacam milisi untuk mempertahankan Inggris terhadap serangan dari luar) dan bekerja untuk BBC Eastern Service mulai 1941 hingga 1943. Selaku redaksi sastra pada Tribune dia mengisi rubrik tetap komentar politik dan sastra, sambil menulis pula untuk Observer, dan kemudian Manchester Evening News. Alegori politiknya yang unik, Animal Farm, terbit pada 1945, dan novel inilah yang bersama Nineteen Eighty-Four (1949) membuat namanya tenar ke seluruh dunia.