Sujiwo Tejo Gelar Dialog Budaya dan Musikalisasi Serat Tripama
Jombang dan Mojokerto menjadi dua kota beruntung yang pertama kali dikunjungi Sujiwo Tejo dalam Road Show Dialog Budaya dan Musikalisasi “Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati”. Acara menghadirkan Sujiwo Tejo langsung beserta Ulil Maulida, editor Bentang Pustaka. Tak hanya membedah buku Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati saja, acara juga menampilkan aksi Sujiwo menyanyikan lagu-lagu ciptaanya.
Minggu (25/9), Sujiwo menggelar aksinya di Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (Unipdu), Jombang. Lebih dari tiga ratus penonton memenuhi auditorium universitas ini. Tak hanya dari sejumlah sivitas akademika Unipdu, penonton juga berasal dari kalangan masyarakat umum.Penonton ikut larut ke dalam suasana ketika Sujiwo Tejo, diiringi dengan alunan karawitan Tsuroyya Unipdu, melantunkan tembang Ingsun dan Pada Suatu Ketika. Tak hanya itu, acara juga dimeriahkan oleh pembacaan dramatikal Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati.
Tak jauh berbeda dengan Dialog Budaya dan Musikalisasi “Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati” di Jombang, di Universitas Islam Majapahit Mojokerto (UNIMM), sambutan untuk Sujiwo tak kalah seru. Senin (26/9), tak kurang dari tiga ratus penonton memadati Gedung Nuswantara UNIMM.
“Kenapa Bentang Pustaka pada akhirnya menerbitkan naskah Serat Tripama ini? Saya pikir, kenapa tidak?” Kata Ulil Maulida, berdampingan dengan Sujiwo di atas panggung. “Pertama kali saya baca naskahnya, ini akan menjadi sangat menarik. Ada cerita berupa grafis, yang disandingkan dengan kata-kata, dan ada lagu pengiringnya pula,” lanjut Ulil.
Sementara bagi Sujiwo, ia menuliskan buku dengan embel-embel novel-grafis-bermusik ini tak sembarangan. “Kisah tentang pewayangan yang kugubah langsung dari Kitab Serat Tripama ini punya arti yang dalam. Bagi yang menyukai tema kepahlawanan, dari buku yang kugubah ini bisa ambil tema pahlawan, untuk yang menyukai perihal cinta, di dalam buku ini juga ada, dan kalau suka makrifat, silahkan ambil makrifatnya,” terang Sujiwo.
Setelah berjalan selama empat jam, acara di dua kota ditutup dengan sesi tandatangan dan foto bersama Sujiwo Tejo. Setelah Jombang dan Mojokerto, rencananya Sujiwo bersama Bentang Pustaka masih akan menggelar acara serupa di empat kota lainnya.
Jombang dan Mojokerto menjadi dua kota beruntung yang pertama kali dikunjungi Sujiwo Tejo dalam Road Show Dialog Budaya dan Musikalisasi “Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati”. Acara menghadirkan Sujiwo Tejo langsung beserta Ulil Maulida, editor Bentang Pustaka. Tak hanya membedah buku Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati saja, acara juga menampilkan aksi Sujiwo menyanyikan lagu-lagu ciptaanya.
Minggu (25/9), Sujiwo menggelar aksinya di Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (Unipdu), Jombang. Lebih dari tiga ratus penonton memenuhi auditorium universitas ini. Tak hanya dari sejumlah sivitas akademika Unipdu, penonton juga berasal dari kalangan masyarakat umum.Penonton ikut larut ke dalam suasana ketika Sujiwo Tejo, diiringi dengan alunan karawitan Tsuroyya Unipdu, melantunkan tembang Ingsun dan Pada Suatu Ketika. Tak hanya itu, acara juga dimeriahkan oleh pembacaan dramatikal Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati.
Tak jauh berbeda dengan Dialog Budaya dan Musikalisasi “Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati” di Jombang, di Universitas Islam Majapahit Mojokerto (UNIMM), sambutan untuk Sujiwo tak kalah seru. Senin (26/9), tak kurang dari tiga ratus penonton memadati Gedung Nuswantara UNIMM.
“Kenapa Bentang Pustaka pada akhirnya menerbitkan naskah Serat Tripama ini? Saya pikir, kenapa tidak?” Kata Ulil Maulida, berdampingan dengan Sujiwo di atas panggung. “Pertama kali saya baca naskahnya, ini akan menjadi sangat menarik. Ada cerita berupa grafis, yang disandingkan dengan kata-kata, dan ada lagu pengiringnya pula,” lanjut Ulil.
Sementara bagi Sujiwo, ia menuliskan buku dengan embel-embel novel-grafis-bermusik ini tak sembarangan. “Kisah tentang pewayangan yang kugubah langsung dari Kitab Serat Tripama ini punya arti yang dalam. Bagi yang menyukai tema kepahlawanan, dari buku yang kugubah ini bisa ambil tema pahlawan, untuk yang menyukai perihal cinta, di dalam buku ini juga ada, dan kalau suka makrifat, silahkan ambil makrifatnya,” terang Sujiwo.
Setelah berjalan selama empat jam, acara di dua kota ditutup dengan sesi tandatangan dan foto bersama Sujiwo Tejo. Setelah Jombang dan Mojokerto, rencananya Sujiwo bersama Bentang Pustaka masih akan menggelar acara serupa di empat kota lainnya.Fitria Farisa
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!