Hiy! Trinity Harus Membayangkan Wajah yang Tak Boleh Diingat
Sudah menjadi ide lama Trinity untuk menulis cerita horror dari pengalaman travelingnya. Trinity mengaku, ia sendiri sebenarnya adalah seorang yang tidak tertarik dengan hal berbau horor, apalagi percaya pada makhluk gaib. Namun katanya lagi, dari hobinya traveling banyak hal-hal ganjil yang menggelitik untuk ditulis. “Sebagai penulis, tema horror bagi saya pribadi sangat menantang. Secara saya lebih takut pada manusia daripada hantu,” celetuknya.
Dengan modal pengalaman traveling horror yang minim, Trinity mengajak sembilan traveler lainnya menulis tema yang sama. Akhirnya, bersama Ariy, Cipu, Jenny Jusuf, Murni dan Vira, Rini Raharjanti, Rocky Martakusumah, Susan Poskitt, Valliant Vabyo, dan Yovita Liwanuru, lahirlah The Naked Traveler: Anthology Horror.
Trinity sendiri mengaku kesulitan saat menulis cerita horror. Sebab, kejadian horror saat traveling selalu berusaha ia hapus segera. “Kenyataannya, saat menulis cerita horror saya harus membayangkan lagi wajah dia-yang-tak-boleh-diingat. Hiyy!” Serunya.
Karena tekadnya yang kuat untuk membagi cerita anti-mainstream kepada pembaca, Trinity akhirnya berhasil menulis pengalamannya saat menginap di sebuah hotel berhantu ala Sadako. “Ssst, biar semua aman, saya nulis pada siang hari dan tutup laptop saat maghrib tiba!” Bocornya.
Sudah menjadi ide lama Trinity untuk menulis cerita horror dari pengalaman travelingnya. Trinity mengaku, ia sendiri sebenarnya adalah seorang yang tidak tertarik dengan hal berbau horor, apalagi percaya pada makhluk gaib. Namun katanya lagi, dari hobinya traveling banyak hal-hal ganjil yang menggelitik untuk ditulis. “Sebagai penulis, tema horror bagi saya pribadi sangat menantang. Secara saya lebih takut pada manusia daripada hantu,” celetuknya.
Dengan modal pengalaman traveling horror yang minim, Trinity mengajak sembilan traveler lainnya menulis tema yang sama. Akhirnya, bersama Ariy, Cipu, Jenny Jusuf, Murni dan Vira, Rini Raharjanti, Rocky Martakusumah, Susan Poskitt, Valliant Vabyo, dan Yovita Liwanuru, lahirlah The Naked Traveler: Anthology Horror.
Trinity sendiri mengaku kesulitan saat menulis cerita horror. Sebab, kejadian horror saat traveling selalu berusaha ia hapus segera. “Kenyataannya, saat menulis cerita horror saya harus membayangkan lagi wajah dia-yang-tak-boleh-diingat. Hiyy!” Serunya.
Karena tekadnya yang kuat untuk membagi cerita anti-mainstream kepada pembaca, Trinity akhirnya berhasil menulis pengalamannya saat menginap di sebuah hotel berhantu ala Sadako. “Ssst, biar semua aman, saya nulis pada siang hari dan tutup laptop saat maghrib tiba!” Bocornya.
@fitriafarisabentang
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!