Perempuan dan kata sering kali bertemu dalam keheningan: dalam lirih doa di dini hari, dalam bisik lembut kasih seorang ibu, atau dalam keberanian yang tumbuh dari luka. Dari sanalah lahir suara-suara yang tak lagi ingin diam, yang menjelma menjadi cerita, puisi, dan refleksi. Sebuah pernyataan lembut bahwa perempuan Adalah penjaga cahaya kehidupan.
Buku Antologi Cerpen Suara Perempuan ini lahir dari semangat yang sama: bahwa setiap perempuan berhak bersuara, menyampaikan kegelisahannya lewat cerita. Dan, tiga puluh perempuan dari berbagai latar komunitas—Komunitas Penulis Perempuan, Satupena, Forum TBM Kota Semarang, dan Forum Lingkar pena Kota Semarang—telah menautkan pengalaman, pemikiran, dan rasa mereka dalam untaian kata yang sederhana, tetapi penuh makna.












