Mbah Nun Bertutur | Emha Ainun Nadjib

Rp69.000

SINOPSIS

Apa yang kita petik hari ini adalah yang kita tanam kemarin. Apa yang kita miliki atau tak kita miliki sekarang adalah hasil dari yang kita semaikan sebelumnya. Apa yang kita syukuri dan kita sesali, adalah hasil dari pilihan kita dahulu untuk menyirami atau membiarkannya kering.

Teman-teman di Markas Maiyah menugasi saya untuk menuliskan secara berkala rentang proses yang saya semaikan, tanam dan siram, sejak era Dipowinatan, Kadipaten, Patangpuluhan, Kasihan, hingga Kadipiro. Termasuk cerita di balik kelahiran KiaiKanjeng dan Dinasti. Tujuannya supaya semua yang mengenyam buah, mengerti kembang dan daun kisahnya, ranting dan dahan kisah sejarahnya, serta batang pohon dan akar asal-usulnya, bahkan tanah bumi dan kebun surga sangkan paran-nya.

***

Buku ini merupakan catatan ingatan Emha Ainun Nadjib tentang bagaimana benih sebuah komunitas dituai dan ditumbuhkan. Sebuah memoar yang menceritakan masa muda Emha ketika bertemu dengan berbagai sosok penting dalam hidupnya.

Description

Penulis: Emha Ainun Nadjib	Target terbit: April 2021
Judul buku: Mbah Nun Bertutur	Kover: Softcover
Penerbit: Bentang Pustaka	Format: 13 x 20.5 cm
ISBN: 978-602-291-793-9	Jumlah halaman: 228 halaman
Penyunting: Nurjannah Intan	Jenis Kertas Isi: Bookpaper 55gr
Harga: Rp69.000	Jenis Kertas Sampul: Art carton 230 gr
Tebal Punggung: 1.3 cm	Kategori versi Penerbit: Sosial Budaya
Lini: Bentang Pustaka	Kode: BS-542
Buku Referensi: –

TARGET PEMBACA: Umum
KEUNGGULAN Otobiografi Emha Ainun Nadjib dalam menumbuhkan dan merawat komunitas maiyah, dinasti, dan KiaiKanjeng. Mengungkap berbagai peristiwa menarik yang dialami oleh Emha secara langsung, yang ceritanya jarang/tidak pernah kita dengarkan. Membahas cikal bakal lahirnya kelompok musik KiaiKanjeng.