Description
Tentang Penulis
Whani Darmawan adalah aktor dan penulis. Sejumlah lakon teater pernah dimainkannya di panggung Indonesia. Karier keaktoran dan kepenulisannya dimulai pada 1985, dan langgeng hingga kini.
Dia bermain teater dari panggung ke panggung. Salah satu karyanya sendiri yang pernah dipentaskannya adalah Metanietzsche; Boneka Sang Pertapa (2001–2004). Bergabung dengan berbagai kelompok: Kelompok Titian (Lautan Jilbab, Emha Ainun Nadjib, 1992) Teater Garasi Yogyakarta (Endgame, Samuel Beckett, 1999), Teater Gandrik Yogyakarta (2004–2013), Teater Koma (lakon Kabaret Show Metro TV 2007–2008) Jakarta, dan bersama Goenawan Mohamad dalam lakon King’s Witch (2007), Opera Tan Malaka (2010), Karna (2011).
Pada Oktober 2013 mengikuti program Asia Tri di Katzuragawa, Jepang, mementaskan karya Pandito in Love body version. Sudah sejak 2008 hingga kini mengembangkan theatre for human resource development melalui manajemen WhaniDProject.
Selain menulis naskah sandiwara, Whani juga menulis cerpen dan novel: Aku Merindukan Anakku Menjadi Pembunuh (Galang Press, 2001), My Princess Olga (Gagas Media, 2005), dan Nun (Omahkebon Publishing, 2010).
Dalam hidup, setiap manusia pasti pernah mengalami pertarungan. Tak hanya pertarungan fisik, melainkan juga pertarungan batin. Tak sekadar bertarung dengan orang lain tetapi juga bertarung kepada dirinya sendiri. Hidup adalah serentetan latihan panjang dan pertarungan yang tak kunjung usai.
Melalui serangkaian latihan rutin silat yang dilakoninya selama bertahun-tahun, Whani Darmawan kemudian menemukan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam latihan silat, rupanya paralel dengan kehidupan sehari-hari. Dalam silat, kita diminta untuk mendengarkan tubuh, membedakan tubuh yang mampu berpikir dan jasad yang hanya berfungsi sebagai wadah semata. Dan melalui buku ini, Whani mengajak kita menyelami makna silat dengan menumbuhkembangkan berbagai energi positif dalam tubuh yang selama ini kita abaikan.
Bentang Pustaka,Indonesia,Mizan,Kisah,Hidup,Inspiratif
59000
50150