Myth-Retelling
yang Menggugat Posisi Perempuan
Jennifer Saint memberi kita kesempatan untuk melihat salah satu kisah mitologi terbesar di dunia dari kacamata yang berbeda.
Kata Mereka
Tentang ARIADNE
“Sebuah epik yang indah .…”
―CultureFly (Inggris)
“Lincah dan memikat.”
―The Times (UK)
“Bacaan yang menarik.”
―Woman & Home
“Ceritanya meluas, bercabang, berputar, dan berkelindan melalui perspektif banyak narator, dan hasilnya menarik serta tidak dapat diprediksi .… Bacaan yang bagus.”
―Resensi Buku Chicago
Sang Putri Hanya Ingin Menentukan Nasibnya Sendiri
Ariadne tumbuh besar dalam istana megah dan buaian kisah Dewa Dewi nan agung rupawan. Sementara itu, jauh di bawah lantai yang dipijaknya, bergema derap kaki Minotauros, adiknya yang bertubuh separuh banteng dan terus menuntut persembahan darah.
Ketika Theseus datang untuk memusnahkan Minotauros, Ariadne tidak menganggapnya sebagai ancaman. Bagi Ariadne, pria tampan itu justru membawa cinta dan kebebasan. Ariadne dibutakan oleh cinta hingga rela mempertaruhkan segalanya. Dia menentang para dewa, mengkhianati keluarga dan negaranya. Namun, akankah keputusan Ariadne berakhir bahagia?
Karya Debut
Seorang Penulis Feminis
Yang belajar mitologi di universitas ternama di Inggris