Ardiansyah (dan Istri), Sang Pengantar Harapan Penyemai Karya

Tak mengherankan banyak orang menyebut media sosial semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Data terbaru yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2016 menyebut bahwa lebih dari 132 juta jiwa atau sekitar 51% penduduk Indonesia mengakses internet. Sebagian besar dari angka tersebut menggunakan media sosial sebagai medium untuk mencari berita ataupun informasi lainnya. Dengan tingkat penetrasi internet yang semakin tinggi dan pelan-pelan merata ke berbagai daerah, pola interaksi dan komunikasi masyarakat akan semakin dipengaruhi oleh media sosial.

Melalui media sosial, setiap orang kini bisa terhubung satu sama lain dan melampaui sekat waktu dan geografis. Lalu lintas pertukaran informasi bisa terjadi semakin cepat dan persebarannya bisa mencapai wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau. Kemudahan untuk berinteraksi di media sosial bisa mengatasi berbagai hambatan dalam mengakses sumber-sumber pengetahuan seperti pada era sebelumnya. Orang-orang menjadi mudah mengakses dan berbagi pengetahuan yang dimiliki.

Dalam lanskap semacam inilah, gerakan “Ilmu Berbagi” yang dipelopori oleh anak muda asal Sragen, Jawa Tengah, Ardiansyah, menemukan momentumnya. Melalu media sosial, gerakan yang berfokus pada ide berbagi ilmu ini mendapat respons bagus dari masyarakat. Bahkan, meski pada mulanya hanya berbasis di dunia maya, pelan-pelan gerakan ini bisa mengembangkan sayap melalui agenda-agenda yang dikerjakan secara offline. Ardi, sapaan akrab Ardiansyah, terus mengembangkan gerakan ini sehingga bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, kontribusi utamanya terletak pada sumbangan pemikiran dalam memetakan sekaligus memecahkan persoalan yang bisa dibagikan kepada masyarakat yang lebih luas.

Buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” tidak hanya berisi 8 kisah inspiratif dari para pemenang penghargaan Kick Andy Heroes yang diadakan setiap tahun sejak 9 tahun lalu, namun kisah-kisah mereka juga diharapkan mampu menggugah semangat para pembaca untuk terus berkarya, berbuat kebajikan dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan yang lebih baik.

Dapatkan, buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” di toko-toko buku terdekat, atau cek di bentangpustaka.com mizanstore.com untuk penawaran harga spesial khusus buat kalian.

Cek koleksi ebook dari Bentang Pustaka juga ya. 

Tak mengherankan banyak orang menyebut media sosial semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Data terbaru yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2016 menyebut bahwa lebih dari 132 juta jiwa atau sekitar 51% penduduk Indonesia mengakses internet. Sebagian besar dari angka tersebut menggunakan media sosial sebagai medium untuk mencari berita ataupun informasi lainnya. Dengan tingkat penetrasi internet yang semakin tinggi dan pelan-pelan merata ke berbagai daerah, pola interaksi dan komunikasi masyarakat akan semakin dipengaruhi oleh media sosial.

Melalui media sosial, setiap orang kini bisa terhubung satu sama lain dan melampaui sekat waktu dan geografis. Lalu lintas pertukaran informasi bisa terjadi semakin cepat dan persebarannya bisa mencapai wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau. Kemudahan untuk berinteraksi di media sosial bisa mengatasi berbagai hambatan dalam mengakses sumber-sumber pengetahuan seperti pada era sebelumnya. Orang-orang menjadi mudah mengakses dan berbagi pengetahuan yang dimiliki.

Dalam lanskap semacam inilah, gerakan “Ilmu Berbagi” yang dipelopori oleh anak muda asal Sragen, Jawa Tengah, Ardiansyah, menemukan momentumnya. Melalu media sosial, gerakan yang berfokus pada ide berbagi ilmu ini mendapat respons bagus dari masyarakat. Bahkan, meski pada mulanya hanya berbasis di dunia maya, pelan-pelan gerakan ini bisa mengembangkan sayap melalui agenda-agenda yang dikerjakan secara offline. Ardi, sapaan akrab Ardiansyah, terus mengembangkan gerakan ini sehingga bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, kontribusi utamanya terletak pada sumbangan pemikiran dalam memetakan sekaligus memecahkan persoalan yang bisa dibagikan kepada masyarakat yang lebih luas.

Buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” tidak hanya berisi 8 kisah inspiratif dari para pemenang penghargaan Kick Andy Heroes yang diadakan setiap tahun sejak 9 tahun lalu, namun kisah-kisah mereka juga diharapkan mampu menggugah semangat para pembaca untuk terus berkarya, berbuat kebajikan dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan yang lebih baik.

Dapatkan, buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” di toko-toko buku terdekat, atau cek di bentangpustaka.com mizanstore.com untuk penawaran harga spesial khusus buat kalian.

Cek koleksi ebook dari Bentang Pustaka juga ya.Zed MNFM

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta