Kenapa Enggan Bilang Terimakasih? Ini Alasannya!
Mengucapkan ‘terima kasih’ sangat erat kaitannya, atau bahkan merupakan satu paket, dengan sikap dan rasa bersyukur. Sebagian orang bisa dengan ringan mengucapkan terima kasih, tapi untuk sebagian lainnya, ‘terima kasih’ bukanlah sesuatu yang dengan mudah meluncur dari mulutnya atau terlihat dari sikapnya.
Ucapan terima kasih dan balasannya, untuk jaman sekarang sudah semakin langka. Banyak orang yang mungkin lupa atau sengaja tidak mengatakan hal tersebut. Nampaknya egoisme diri telah mengalahkan niat baik yang telah diberikan oleh orang lain.
Ada beragam alasan yang bisa jadi penyebab seseorang enggan mengucapkan terima kasih. Ini alasannya menurut
- MaluBagi yang tidak biasa, atau mungkin tidak dibiasakan dalam keluarga/orangtua, mengucapkan terima kasih kadang terasa berlebihan atau tidak seharusnya, jadi ada perasaan kikuk dan malu jika harus mengucapkan terima kasih pada seseorang.
- Kuatir dianggap berhutang budiDengan mengucapkan terima kasih berarti mengakui kebaikan seseorang, ini menimbulkan beban perasaan bahwa suatu saat harus membalas kebaikan orang tersebut.
- Kuatir dianggap lemah dan tidak pantasAda orang-orang yang merasa ‘rendah’, dan kuatir dianggap sebagai orang yang perlu dikasihani, jika dia mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diterimanya dari orang lain. Sikap seperti ini menimbulkan kesan ‘sombong tidak pada tempatnya’, dan biasanya orang yang punya perasaan seperti ini adalah orang yang memang seringkali butuh bantuan orang lain.
- Kurang mampu bersyukurCukup banyak orang yang kurang pandai melihat indahnya berkat, terlalu sibuk dengan segala urusan, terlalu fokus pada masalah yang dihadapinya, sehingga kurang peka saat ada kemudahan, saat ada masalah yang terselesaikan, saat ada momen kebetulan yang meringankan bebannya. Jika tidak peka menghitung berkat, tidak melihat kesempatan untuk bersyukur, maka ‘terima kasih’ bisa dipastikan tidak akan terucap.
Berterima kasih untuk hal-hal yang baik saja sudah malas, bagaimana bisa berterima kasih atas perjalanan hidup yang terkadang tidak mulus. Memang susah, tapi terima kasih itu penting. Pentingnya apa? supaya kamu bisa menghargai diri sendiri dan orang lain. Alasannya sederhana karena: Terimakasih itu gratis jadi jangan pelit buat ngucapin terima kasih, terima kasih itu cermin etika, terima kasih itu investasi hidup, dan terima kasih itu simbol kedewasaan.
Jadi, yuk budayakan kata ajaib ini, Terima kasih! Ajarkan sedini mungkin kepada anak, adik atau saudara anak, adik, saudara kita yang terkasih sedini mungkin salah satunya dengan melalui buku, yap, buku anak seri Halo Cican, karena seri Halo Cican akan membangun karakter anak melalui posan moral dalam ceritanya, salah satunya yang akan segera terbit adalah Halo Cican “Terima Kasih!”
“The More You Thank Life, The More Life Gives You To Be Thankful For…”
Terima Kasih! Danke! Thank You! Xie-xie! Mengucapkan ‘terima kasih’ sangat erat kaitannya, atau bahkan merupakan satu paket, dengan sikap dan rasa bersyukur. Sebagian orang bisa dengan ringan mengucapkan terima kasih, tapi untuk sebagian lainnya, ‘terima kasih’ bukanlah sesuatu yang dengan mudah meluncur dari mulutnya atau terlihat dari sikapnya.
Ucapan terima kasih dan balasannya, untuk jaman sekarang sudah semakin langka. Banyak orang yang mungkin lupa atau sengaja tidak mengatakan hal tersebut. Nampaknya egoisme diri telah mengalahkan niat baik yang telah diberikan oleh orang lain.
Ada beragam alasan yang bisa jadi penyebab seseorang enggan mengucapkan terima kasih. Ini alasannya menurut
- MaluBagi yang tidak biasa, atau mungkin tidak dibiasakan dalam keluarga/orangtua, mengucapkan terima kasih kadang terasa berlebihan atau tidak seharusnya, jadi ada perasaan kikuk dan malu jika harus mengucapkan terima kasih pada seseorang.
- Kuatir dianggap berhutang budiDengan mengucapkan terima kasih berarti mengakui kebaikan seseorang, ini menimbulkan beban perasaan bahwa suatu saat harus membalas kebaikan orang tersebut.
- Kuatir dianggap lemah dan tidak pantasAda orang-orang yang merasa ‘rendah’, dan kuatir dianggap sebagai orang yang perlu dikasihani, jika dia mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diterimanya dari orang lain. Sikap seperti ini menimbulkan kesan ‘sombong tidak pada tempatnya’, dan biasanya orang yang punya perasaan seperti ini adalah orang yang memang seringkali butuh bantuan orang lain.
- Kurang mampu bersyukurCukup banyak orang yang kurang pandai melihat indahnya berkat, terlalu sibuk dengan segala urusan, terlalu fokus pada masalah yang dihadapinya, sehingga kurang peka saat ada kemudahan, saat ada masalah yang terselesaikan, saat ada momen kebetulan yang meringankan bebannya. Jika tidak peka menghitung berkat, tidak melihat kesempatan untuk bersyukur, maka ‘terima kasih’ bisa dipastikan tidak akan terucap.
Berterima kasih untuk hal-hal yang baik saja sudah malas, bagaimana bisa berterima kasih atas perjalanan hidup yang terkadang tidak mulus. Memang susah, tapi terima kasih itu penting. Pentingnya apa? supaya kamu bisa menghargai diri sendiri dan orang lain. Alasannya sederhana karena: Terimakasih itu gratis jadi jangan pelit buat ngucapin terima kasih, terima kasih itu cermin etika, terima kasih itu investasi hidup, dan terima kasih itu simbol kedewasaan.
Jadi, yuk budayakan kata ajaib ini, Terima kasih! Ajarkan sedini mungkin kepada anak, adik atau saudara anak, adik, saudara kita yang terkasih sedini mungkin salah satunya dengan melalui buku, yap, buku anak seri Halo Cican, karena seri Halo Cican akan membangun karakter anak melalui posan moral dalam ceritanya, salah satunya yang akan segera terbit adalah Halo Cican “Terima Kasih!”
“The More You Thank Life, The More Life Gives You To Be Thankful For…”
Terima Kasih! Danke! Thank You! Xie-xie!Priyo Bagus Anggara
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!