[Review] The Maze Runner (Buku #1 Seri The Maze Runner)
“Jangan putus asa, Chuck. Kita akan memecahkan masalah ini, keluar dari sini. Aku sekarang seorang Pelari – aku berjanji atas nama hidupku, aku akan mengembalikanmu ke kamarmu. Membuat ibumu berhenti menangis.” – Thomas.
Setiap hari mereka harus berlari. Menyusuri lorong Maze yang berkelok-kelok di luar dinding Glade, tempat mereka tinggal, hingga senja tiba. Dan, ketika kegelapan turun, para pelari harus sudah ada di dalam Glade. Ya, pada saat itulah Griever, monster buas dan ganas, tak segan menerkam siapa saja yang masih berkeliaran di dalam Maze.
Mereka bukan sekedar berlari. Itu cara mereka bertahan hidup. Dengan berlari mereka berharap menemukan jalan keluar dari tempat terkutuk itu. Keluar untuk kembali pulang menjumpai keuarga mereka. Namun, lintasan Maze selalu berubah-ubah dari hari ke hari. Rasanya, mustahil bisa keluar dari tempat itu.
Suatu hari pintu batu pelindung mereka tak lagi turun menutup. Griever-griever itu bisa menyeruduk masuk kapan saja. Setiap hari, satu anak dibawa pergi dan lenyap. Satu-satunya jalan adalah bergegas keluar dari tempat itu. Beranikah para pelari berari keluar dengan nyawa sebagai taruhannya? Atau, akankah justru lebih baik tetap berada di dalam menanti pencabut nyawa sambil berharap mukjizat datang tiba-tiba.
*****
Novel ini menceritakan tentang usaha para Gladers dalam mencari jalan keluar dari Maze. Gladers adalah tim yang terdiri dari para anak laki-laki yang tinggal dalam tempat dinamai Glade. Dengan tokoh utama bernama Thomas, pembaca akan menemukan kejadian-kejadian ganjil dalam Glade, misalnya Glader yang disengat Griever, monster buas yang senantiasa menerkam manusia ketika malam tiba. Kejadian ganjil lainnya adalah kemunculan gadis bernama Theresa dalam Glade.
Suatu ketika penutup Glade terbuka. Hal ini merupakan teror bagi Glader akan kemunculan Griever. Thomas, bersama teman-teman lainnya, Minho dan Newt, berusaha mengajak Glader lain untuk segera meninggalkan Glade dan Maze apa pun risikonya.
Novel pertama dari seri The Maze Runner ini dipenuhi dengan kata ‘berlari’, sehingga mampu membawa pembaca untuk merasakan keseruan yang ada dalam Maze. Alur yang digunakan James Dashner sangat sederhana, yakni alur maju, jarang sekali ada alur mundur dalam seri ini. Selain itu, permainan plot yang sederhana sangat memungkinkan pembaca mudah mengerti dan mengikuti ceritanya.
Novel yang sudah masuk cetakan ketiga ini sudah difilmkan pada September 2014 lalu loh! Adapun pemeran inti film The Maze Runner adalah Dylan O’Brien (Thomas), Thomas Sangster (Newt), Kaya Scodelario (Theresa), dan Ki Hong Lee (Minho).
Kabar baik lainnya adalah seri kelima The Maze Runner, yakni The Fever Code, akan diterbitkan sebentar lagi pada bulan ini loh! Penasaran kan? Tetap pantau infonya di twitter atau instagram @bentangpustaka.
Leovita Augusteen
“Jangan putus asa, Chuck. Kita akan memecahkan masalah ini, keluar dari sini. Aku sekarang seorang Pelari – aku berjanji atas nama hidupku, aku akan mengembalikanmu ke kamarmu. Membuat ibumu berhenti menangis.” – Thomas.
Setiap hari mereka harus berlari. Menyusuri lorong Maze yang berkelok-kelok di luar dinding Glade, tempat mereka tinggal, hingga senja tiba. Dan, ketika kegelapan turun, para pelari harus sudah ada di dalam Glade. Ya, pada saat itulah Griever, monster buas dan ganas, tak segan menerkam siapa saja yang masih berkeliaran di dalam Maze.
Mereka bukan sekedar berlari. Itu cara mereka bertahan hidup. Dengan berlari mereka berharap menemukan jalan keluar dari tempat terkutuk itu. Keluar untuk kembali pulang menjumpai keuarga mereka. Namun, lintasan Maze selalu berubah-ubah dari hari ke hari. Rasanya, mustahil bisa keluar dari tempat itu.
Suatu hari pintu batu pelindung mereka tak lagi turun menutup. Griever-griever itu bisa menyeruduk masuk kapan saja. Setiap hari, satu anak dibawa pergi dan lenyap. Satu-satunya jalan adalah bergegas keluar dari tempat itu. Beranikah para pelari berari keluar dengan nyawa sebagai taruhannya? Atau, akankah justru lebih baik tetap berada di dalam menanti pencabut nyawa sambil berharap mukjizat datang tiba-tiba.
*****
Novel ini menceritakan tentang usaha para Gladers dalam mencari jalan keluar dari Maze. Gladers adalah tim yang terdiri dari para anak laki-laki yang tinggal dalam tempat dinamai Glade. Dengan tokoh utama bernama Thomas, pembaca akan menemukan kejadian-kejadian ganjil dalam Glade, misalnya Glader yang disengat Griever, monster buas yang senantiasa menerkam manusia ketika malam tiba. Kejadian ganjil lainnya adalah kemunculan gadis bernama Theresa dalam Glade.
Suatu ketika penutup Glade terbuka. Hal ini merupakan teror bagi Glader akan kemunculan Griever. Thomas, bersama teman-teman lainnya, Minho dan Newt, berusaha mengajak Glader lain untuk segera meninggalkan Glade dan Maze apa pun risikonya.
Novel pertama dari seri The Maze Runner ini dipenuhi dengan kata ‘berlari’, sehingga mampu membawa pembaca untuk merasakan keseruan yang ada dalam Maze. Alur yang digunakan James Dashner sangat sederhana, yakni alur maju, jarang sekali ada alur mundur dalam seri ini. Selain itu, permainan plot yang sederhana sangat memungkinkan pembaca mudah mengerti dan mengikuti ceritanya.
Novel yang sudah masuk cetakan ketiga ini sudah difilmkan pada September 2014 lalu loh! Adapun pemeran inti film The Maze Runner adalah Dylan O’Brien (Thomas), Thomas Sangster (Newt), Kaya Scodelario (Theresa), dan Ki Hong Lee (Minho).
Kabar baik lainnya adalah seri kelima The Maze Runner, yakni The Fever Code, akan diterbitkan sebentar lagi pada bulan ini loh! Penasaran kan? Tetap pantau infonya di twitter atau instagram @bentangpustaka.
Leovita AugusteenLeovita Augusteen
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!