Tag Archive for: Rekomendasi

cinta dalam sayap sayap patah

Memaknai Cinta dalam Sayap-Sayap Patah

cinta dalam sayap sayap patah

Memaknai cinta dalam Sayap-Sayap Patah tidak sulit untuk dilakukan, tapi manusia sering luput untuk melakukannya. Saat seseorang jatuh cinta, tidak jarang ambisi untuk memiliki menjadi suatu tujuan paling utama, dibandingkan dengan merayakan rasa tersebut.  Cinta yang bertepuk sebelah tangan, cinta yang yang tak terbalas atau apa pun bentuk permasalahan lainnya seharusnya membuat manusia lebih menghargai rasa itu. Dalam prosa puitis Sayap-Sayap Patah, Kahlil Gibran menuangkan secara tersirat pemaknaan cinta, dengan menciptakan Selma Karamy dan Gibran. Permasalahan yang dihadapi kedua tokoh dalam karya sastra fenomenal ini mengajak para pembacanya dalam arus percintaan keduanya. Sebuah percintaan dengan pasang surut rasa, yang membuat proses pembacaan diisi dengan memaknai perasaan yang tidak hanya melihat keindahannya.

Makna Cinta Sayap-Sayap Patah dalam Perpisahan

Sebagai karya sastra dunia, pembaca Sayap-Sayap Patah tentu berasal dari berbagai belahan dunia. Pemaknaannya pun seragam. Namun satu pendapat menyatakan bahwa kisah dalam Sayap-Sayap Patah adalah kisah yang tragis, sehingga menuntut para pembacanya untuk menghadapi kedongkolan akhir cinta Selma Karamy dan Gibran.  Bentuk pemaknaan cinta menjadi tumpang tindih dengan perpisahan yang dihadirkan oleh Kahlil Gibran atas hubungan kedua tokoh yang malang tersebut. Hubungan yang diakhiri oleh tuntutan sosial memberikan sebuah pemaknaan atas kandasnya hubungan mereka. Perpisahan menjadi kawan baik dengan cinta yang dielu-elukan tersebut.

(Baca juga: Kekalutan Cinta dalam Sayap-Sayap Patah.)

Kisah Selma Karamy dan Gibran yang dipisahkan oleh sesuatu yang di luar kuasa keduanya semakin mengiris hati pembaca. Didukung dengan bentuk narasi yang begitu kaya akan diksi yang indah, rasa sakit, cinta, dan segala komponennya begitu padu. Membaca kisah cinta yang tragis ini memberi ruang bagi para pembacanya untuk menekuni setiap kata dan pemaknaannya. Pembaca bisa menyusuri setiap pesan tersirat agar lebih memaknai cinta dan menghargainya. Kahlil Gibran berusaha menunjukkan bahwa cinta menuntut kita percaya pada pengharapan, dan terus memaknainya meski kondisinya dalam posisi yang buruk.

Ciptakan Pemaknaanmu

Meski hampir keseluruhan pemaknaan pembaca nyaris sama, tentu ada batas-batas yang membedakan pembaa satu dengan pembaca lainnya. Sayap-Sayap Patah dalam proses pembacaanmu tentu memiliki pemaknaannya tersendiri. Kamu bisa memiliki cara tersendiri untuk memaknai cinta berdasarkan kisah Kahlil Gibran yang mendunia ini. Buku fenomenal ini masih bisa kamu dapatkan di Mizanstore atau toko buku kesayanganmu.

Buku Nonfiksi Pilihan Editor November 2019

November sudah berjalan hampir setengahnya. Judul-judul buku bagus juga terus bermunculan. Untuk memudahkan kalian memilih buku yang tepat sebagai sumber inspirasi, kali ini Tim Editor Bentang Pustaka akan merekomendasikan buku pilihannya. Inilah 4 judul buku pilihan editor.

  1. The Moment of Lift

Melinda Gates selama ini dikenal sebagai tokoh besar di Microsoft, memiliki kepedulian yang cukup besar terhadap isu perempuan. Dia bahkan mendirikan Pivotal Ventures, sebuah perusahaan investasi dan inkubasi yang bekerja untuk mendorong kemajuan sosial bagi perempuan dan keluarga di Amerika Serikat. The Moment of Lift merupakan buku pertama Melinda Gates yang menceritakan pengalamannya berkeliling dunia selama 20 tahun terakhir.

Di Malawi, para ibu berjalan sepanjang 20 km sambil berharap mendapat suntikan pengontrol kehamilan dari para yayasan penyedia vaksin, yang ternyata tak tersedia. Mereka putus asa mengingat jumlah anak yang dimiliki sudah melebihi kemampuannya memberi makan. Di Senegal, anak-anak perempuan diwajibkan untuk sunat. Tak sedikit dari mereka yang mengalami pendarahan hingga berujung kematian. Di India, semakin muda usia perempuan, semakin rendah pendidikannya, semakin sedikit pula maskawin yang harus dibayarkan keluarga perempuan itu ketika dia dinikahkan. Anak-anak perempuan ini kehilangan keluarga, teman, sekolah mereka, dan setiap peluang untuk berkembang.

Dalam perjalanan panjang ini, Melinda menyadari satu hal: jika kita semua ingin mengangkat harkat umat manusia, angkatlah harkat kaum perempuan.

 

  1. Belahan Jantungku

Andien Aisyah memang tak pernah berhenti memberikan kejutan manis bagi para penggemarnya. Selain lagu-lagunya sangat menyenangkan untuk didengar, Andien juga piawai dalam membagikan kisah kesehariannya. Ditulis secara kolaborasi bersama Kenya Sentana, buku Belahan Jantungku bercerita mengenai sosok Andien sebagai perempuan dan kini sebagai seorang ibu. Bagi seorang perempuan, penting baginya untuk selalu “sehat” secara fisik dan mental. Baginya sebagai seorang ibu, ia harus menyadari bahwa tidak semua orang akan memahami pilihan-pilihan yang dia ambil. Mengapa memilih memberikan asi eksklusif, mencoba metode makan tertentu, atau tidak menyekolahkan anak di sekolah formal, misalnya. Semua itu bagian dari perjalanan menjadi ibu. Setiap orang hanya melakukan yang sesuai dengan pengalaman hidup masing-masing. Namun, seorang Andien percaya, kita bisa belajar dari satu sama lain, apa pun itu.

Reza Gunawan, Nia Umar, Tantan Kuswandi, Fonda Kuswandi, Dokter Ratih Ayu Wulandari, Irene Mongkar, Gobind Vashdev, Coach Yusa Aziz, hingga Najeela Shihab yang merupakan para ahli dalam bidangnya, turut menitipkan pesan penting melalui buku ini.

  1. Sinau Bareng Markesot

Setelah Maiyah, frasa Sinau Bareng saat ini tengah dipopulerkan oleh Emha Ainun Nadjib. Dalam setiap forum yang beliau datangi, Sinau Bareng merepresentasikan ruang diskusi tanpa guru maupun murid, tanpa sekat, dan tanpa adanya ketakutan mengeluarkan pendapat.

Melalui buku ini, secara khusus Cak Nun ingin memanfaatkan setiap halaman untuk mengajak anak-cucunya, jemaah, dan tentu para pembaca sekalian untuk menyelami keluasan dan kedalaman Al-Quran dalam bingkai kedekatan batin manusia kepada firman Allah yang luasnya tak terkira itu. Cak Nun mengajak kita meng-iqra’, dengan terlebih dahulu meresapi betapa kata “iqra’” sendiri pun memiliki makna yang luar biasa luas.

Sebagai sebuah proses pendalaman dan tadabur kepada Al-Quran, hal-hal yang disajikan Cak Nun dalam Sinau Bareng Markesot ini amat memperkaya wawasan kita mengenai upaya memahami Al-Quran, yang tak semata-mata terwakili oleh metode-metode yang secara akademis disebut sebagai Ulumul Quran. Buku ini akan memperkaya, memperindah, dan menunjukkan betapa banyak celah tadabur yang belum kita masuki.

  1. Happiness is Homemade

Jika kamu sedang bosan membaca buku dengan banyak teks dan menginginkan suasana baru yang penuh warna, buku ini sangat cocok untukmu. Ditulis dan diilustrasikan oleh Puty Puar, seorang ilustrator, blogger, dan influencer media sosial aktif yang bercita-cita karyanya dapat membawa inspirasi dan kebahagiaan bagi banyak orang.

Buku ini bisa menjadi penyemangat pembaca saat-saat jenuh. Kadang, bahagia itu tidak harus bepergian ke tempat-tempat indah, bahagia itu sesederhana dimulai dari rumah penuh warna, gambar, dan tulisan-tulisan pendek yang nyaman dibaca serta mudah diresapi.

 

Bagaimana? Sudah tidak sabar untuk membaca salah satu judul atau semuanya? Bagi kamu yang bingung di mana bisa mendapatkan buku-buku di atas, langsung saja ke Mizanstore.com atau toko-toko buku terdekat, ya. Mari rayakan kesenangan membaca setiap harinya!

© Copyright - Bentang Pustaka