Tag Archive for: di ambang kematian

Cerita Horor Viral, Di Ambang Kematian, Kini Hadir dalam Novel

obat Bentang, pasti sadar kan kalau kebanyakan orang Indonesia sangat menggemari cerita horor. Baik itu cerita dari dalam negeri maupun luar negeri. Uniknya, sensasi seram dan merinding tiap mengikuti kisah horor justru makin membangkitkan rasa ingin tahu. Apalagi jika cerita tersebut jadi bahan perbincangan dengan beberapa teman, pasti makin ramai!

 

Nah, salah satu cerita horor yang ramai orang bicarakan adalah Di Ambang Kematian. Cerita tersebut muncul lewat media sosial Twitter dan menyedot perhatian banyak followers. Meski kisahnya hanya tersaji berupa thread, hal tersebut tidak menyurutkan antusias ribuan pengguna Twitter untuk membacanya. Apakah Sobat Bentang salah satunya?

 

Kabar baiknya nih, kisah horor viral tersebut kini bisa kamu nikmati sebagai cerita utuh dalam bentuk buku. Wah, buat kamu yang mengikuti kisahnya sejak April 2022 pasti makin bergairah nih buat memiliki bukunya. Buat Sobat Bentang yang belum sempat membaca thread Di Ambang Kematian, coba deh simak ulasan singkatnya berikut ini. Siapa tahu setelah ini kamu jadi penasaran ingin baca!

Horor Paling Viral di Twitter Tahun 2022

Pemilik akun Twitter @JeroPoint menuliskan thread cerita horor Di Ambang Kematian pada 15 April 2022. Hasilnya sungguh mengagumkan: thread tersebut mendapatkan puluhan ribu retweets, like, dan quote tweets. Ini menunjukkan bahwa antusias orang Indonesia terhadap kisah menyeramkan amatlah tinggi. Uniknya, media sosial seperti Twitter justru jadi tempat asyik untuk mengikuti berbagai kisah horor.

 

Menurut Jero, kisah yang ia tulis ke dalam thread sebenarnya adalah kisah nyata dari seseorang. Orang tersebut mengirimkan cerita lengkapnya ke Jero dan ia hanya menuliskannya kembali. Nah, inilah yang kemudian membuat Di Ambang Kematian makin populer. Para netizen jadi penasaran sekaligus bertanya-tanya, bagaimana ya kelanjutan nasib karakter utama dalam cerita tersebut?

Cerita tentang Pesugihan Berujung Fatal

Di Ambang Kematian berkisah tentang seorang gadis bernama Nadia dan keluarganya yang tinggal di suatu kota di Jawa Timur. Nadia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Yoga. Orang tua Nadia sangat menyayangi mereka. Hidup keluarga Nadia juga berkecukupan dan mereka terlihat amat bahagia.

 

Ayah Nadia semula bekerja sebagai pedagang pasar, awalnya dari toko kecil hingga terus berkembang menjadi distributor sembako. Usaha ayah Nadia terbilang sangat sukses, bahkan untuk jangka waktu yang cukup singkat. Awalnya, Nadia yang saat itu masih berusia lima tahun tak merasakan tanda-tanda keanehan dari kesuksesan ayahnya itu.

 

Sayang, keharmonisan dan kebahagiaan keluarga Nadia berangsur-angsur memudar. Sang ibu mendadak sakit dan sikapnya aneh, terutama sering melantur. Sakit ibu kian parah dan itu membuat Nadia serta Yoga ketakutan. Keduanya bahkan terpaksa menjadi saksi kematian ibunya yang mengenaskan.

 

Singkat cerita, Nadia akhirnya menemukan fakta bahwa ayahnya selama ini menggunakan pesugihan di balik kesuksesan bisnisnya. Sepuluh tahun setelah sang ibu meninggal, Yoga juga mati. Itu artinya, keduanya adalah tumbal dari pesugihan ayah Nadia. Setelah dua kejadian mengerikan tersebut, Nadia pun sadar bahwa dia seperti hanya tinggal menunggu giliran buat mati.

 

Baca Juga: Rasakan Nuansa Horor Melalui Tempat Angker di Indonesia

 

Kisah perjalanan Nadia yang menyeramkan ini sanggup membuat netizen penasaran. Pasalnya, semua pembaca tentu ingin tahu bagaimana nasib Nadia akhirnya. Apakah Nadia berhasil selamat dari tumbal pesugihan ayahnya atau justru mati seperti ibu dan kakaknya? Cerita horor ini tergolong menarik dan itulah yang membuatnya amat digemari.

Laris Manis, PO Novel Di Ambang Kematian Sold Out

Di Ambang Kematian sold out saat pre order

 

Dengan antusias netizen yang luar biasa, maka tak heran jika kemudian pre order novel Di Ambang Kematian dari Bentang Pustaka begitu laris manis. Novel tersebut langsung sold out dalam jangka waktu cukup pendek, yakni 7 jam. Hal ini membuktikan bahwa kecintaan orang-orang akan cerita Nadia bukan hanya sebatas di media sosial saja. Pencinta cerita horor Indonesia sangat menggandrungi kisah ini, sampai-sampai rela berburu bukunya saat PO.

 

Selain sebelumnya sudah viral lewat Twitter, Di Ambang Kematian makin populer karena bukunya tergolong unik. Dalam novel tersebut, tersaji ilustrasi dari kisah yang Jero tuliskan. Ini tentu menambah efek merinding bagi siapa pun yang membacanya. Tak sampai di situ, pembaca juga dapat menikmati kisah Nadia sambil mendengarkan soundtrack atau lagu yang tersedia di sana. Wah, pasti terasa makin horor saat membacanya ya!

Di Ambang Kematian menjadi bukti bahwa cerita horor turut memperkaya industri buku Indonesia. Media sosial Twitter juga turut berperan dalam kepopuleran cerita ini. Yang jelas, kisah horor bukan cuma menawarkan ketegangan dan rasa penasaran semata kok. Ada juga nilai-nilai kehidupan yang bisa Sobat Bentang ambil dari cerita horor. Pertanyaannya, kamu cukup punya nyali untuk menikmati rangkaian kisah horor tersebut nggak nih?

Ini Alasan Kenapa Orang Indonesia Gemar Cerita Horor!

Berbagai jenis asupan konten berbau cerita horor Indonesia selalu laris manis. Ya, kebanyakan masyarakat Indonesia sangat menggemari kisah penuh misteri dan horor. Entah itu dalam bentuk buku, drama, film, ataupun sekadar cerita lewat media sosial. Uniknya, cerita-cerita menyeramkan tersebut sangat mudah viral juga loh.

 

Sobat Bentang, pernah nggak kepikiran kenapa ya orang Indonesia sangat suka cerita horor? Meskipun katanya takut, tetapi kok ya tidak kapok menonton atau membacanya lagi dan lagi? Bahkan, rasanya kian seru kalau dibahas bersama orang-orang terdekat. Ini nih beberapa alasan kenapa kisah horor begitu orang-orang gandrungi:

Kenapa Kisah Horor Indonesia Dianggap Menarik

Cerita horor Indonesia biasanya berkaitan erat dengan budaya atau mitos yang sudah ada pada masyarakat. Jenis hantu-hantunya pun seakan sudah tak asing, sebut saja pocong, kuntilanak, genderuwo, dan lain-lain. Belum lagi beberapa ritual kuno yang kerap orang hubungkan dengan kisah horor, misalnya pesugihan. Hal-hal itulah yang kira-kira membuat kisah horor terasa amat menarik, meskipun pada kenyataannya menyeramkan.

Sensasi Penasaran dan Rasa Ingin Tahu

Cerita horor biasanya memiliki kerumitan plot yang membuat orang serba penasaran dan ingin tahu. Bahkan, lubang-lubang cerita yang tak kunjung terjawab membikin penonton atau bertahan sampai cerita itu berakhir. Tak peduli seberapa menyeramkan kisah itu, orang akan menuntaskannya demi memuaskan rasa penasaran. Nah, inilah yang jadi keunikan dari kisah horor.

 

Sembari menantikan jawaban atas pertanyaan, kisah horor menampilkan potongan-potongan adegan yang menakutkan. Bulu kuduk ikut merinding, tetapi sayang jika memutus cerita begitu saja. Ya, kira-kira begitulah cara kerja cerita horor ke manusia. Jadi, sangat masuk akal kan kenapa orang Indonesia sangat menyukainya?

Horor Indonesia Memicu Adrenalin

Apa yang membedakan kisah horor lokal dengan luar negeri? Yang paling mencolok tentu saja persoalan budaya, ritual, serta hantunya. Banyak orang berpendapat bahwa horor lokal jauh lebih memicu adrenalin. Itu sebabnya tontonan atau bacaan horor lokal selalu lebih laris manis.

 

Meski suka kaget dengan banyak adegan tak terduga, toh pencinta horor tetap saja menikmatinya. Bahkan, bagian mengagetkan seperti itulah yang bikin ketagihan alias tak bisa berhenti. Tidak jarang pembaca atau penonton horor sampai harus berteriak untuk meluapkan emosinya. Intinya sih ya seram, tapi juga seru. Kebayang kan ya, Sobat Bentang?

Dapat Menimbulkan Kesenangan Tersendiri

Dorongan adrenalin yang senantiasa terpacu sepanjang menikmati kisah horor juga dapat menimbulkan kesenangan tersendiri. Apalagi horor khas Indonesia terkenal dengan banyak adegan yang bikin senam jantung. Bukannya takut atau kapok, hal itu malah bikin cerita horor terasa menyenangkan buat dinikmati. Sobat Bentang merasakannya juga nggak nih?

 

Sensasi jantung berdetak lebih cepat serta pernapasan meningkat akan terus bertahan sepanjang menikmati kisah horor. Makin sering orang mengonsumsi cerita horor, kian terbiasa pula seseorang dengan sensasi tersebut. Alhasil, lama-kelamaan menikmati kisah seram justru memunculkan kesenangan. Jadi tambah masuk akal ya, kenapa ada orang yang benar-benar suka kisah horor.

 

Baca Juga: Rini Raharjanti: Sering Diganggu saat Menulis Kisah Horor

Suka Cerita Horor? Wajib Baca Di Ambang Kematian!

 

Selain melalui menonton film, cerita horor dapat juga orang nikmati dari membaca. Buku yang berisi kisah menyeramkan biasanya tidak kalah menegangkan loh. Apalagi pembaca “dipaksa” berimajinasi akan segala bentuk ketegangan di dalamnya. Bayangan hantu muncul di kepala itu juga menyeramkan kan?

 

Nah, Bentang Pustaka juga punya koleksi novel horor yang siap membikin Sobat Bentang senam jantung. Di Ambang Kematian merupakan novel horor Indonesia karya penulis Jero yang mengangkat isu cukup menarik, yakni seputar pesugihan. Tema itu tentunya cukup dekat kan dengan budaya atau keseharian orang Indonesia. Selain itu, novel ini juga diangkat dari thread kisah nyata yang pernah ditulis lewat akun Twitter @JeroPoint.

 

Sedikit bocoran nih, novel Di Ambang Kematian juga dilengkapi dengan ilustrasi yang bikin kamu makin menikmati ceritanya. Soundtrack atau lagu dalam bukunya juga dapat menjadi teman membaca biar makin seru. Pokoknya nggak kalah merinding daripada menonton film horor deh! Sobat Bentang, berani membacanya nggak nih?

Pencinta Horor, Kenapa Sih Harus Baca Di Ambang Kematian?

Di Ambang Kematian terbilang menjadi salah satu novel horor fenomenal tahun 2022 ini. Berangkat dari thread Twitter @JeroPoint, kisah Nadia yang berusaha keluar dari jeratan maut sanggup membius para pencinta horor. Apalagi tema cerita dalam kisah tersebut sangat dekat dengan kebiasaan kuno orang Indonesia, yakni pesugihan. Sangat wajar jika kemudian novel karya Jero ini langsung ludes saat pre order, bahkan dalam jangka waktu singkat: 7 jam saja!

 

Cerita horor memang masih menjadi jenis hiburan favorit orang Indonesia. Entah itu cerita dalam bentuk siaran podcast, video, bahkan thread Twitter. Mungkin beberapa Sobat Bentang belum sempat mengikuti thread-nya dan bertanya-tanya sebagus apa sih ceritanya? Nah, Bentang Pustaka kasih deh beberapa alasan kenapa kamu mesti baca novel Di Ambang Kematian ini. Siap-siap serba merinding ya!

Di Ambang Kematian Diangkat dari Kisah Horor Viral di Twitter

Di Ambang Kematian bermula dari kisah nyata (Pexels)

 

Seperti sudah kamu baca sebelumnya, Di Ambang Kematian merupakan buku yang berasal dari thread kisah horor dalam akun Twitter @JeroPoint. Cuitan cerita tersebut mendapat antusias yang luar biasa dari para netizen. Menurut Jero, kisah yang ia tuliskan sebenarnya merupakan kisah nyata dari seseorang. Jero hanya menulis ulang dan menatanya agar lebih nyaman untuk orang baca.

 

Thread horor viral tersebut bermula dari kisah sosok bernama Nadia yang bercerita bahwa ayahnya melakukan pesugihan demi kelancaran bisnis. Tak tanggung-tanggung, anggota keluarganya selalu menjadi tumbal setiap 10 tahun sekali. Tumbal pertama adalah sang ibu dan tumbal kedua adalah kakak Nadia yang bernama Yoga. Nadia seharusnya menjadi tumbal terakhir, tetapi akankah Nadia bisa lolos dari jurang maut tersebut? 

Bercerita Lewat Buku Harian Karakter Utama

Sekalipun Sobat Bentang pernah menikmati thread-nya, ada sensasi berbeda saat membaca versi novelnya loh. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, Jero mengajak pembaca masuk dan menyelami kehidupan Nadia lewat buku hariannya. Segala perasaan Nadia seakan ingin dibagikan ke orang lain. Alhasil, kamu dapat ikut merasakan kesedihan, kegelisahan, dan ketakutan yang Nadia alami.

 

Singkatnya, Sobat Bentang menjadi lebih mudah berempati pada Nadia. Pengalaman horor Nadia bukan cuma memunculkan ketakutan, tetapi juga duka cita yang cukup panjang. Selain itu, gaya bahasa yang Jero gunakan dalam buku ini juga sangat sederhana. Beberapa bagian ia tuliskan dengan indah sekaligus memunculkan fantasi yang bikin pembaca merinding.

Baca Juga: Mengintip 4 Fakta Anak Indigo 

Cerita Horor yang Amat Dekat dengan Indonesia

Bicara mengenai cerita horor Indonesia, bentuknya pasti sangat beragam. Lihat saja, berbagai nama hantu Indonesia saja sudah cukup mengerikan. Misalnya, kuntilanak, genderuwo, pocong, dan lain-lain. Dari hantu-hantu tersebut, sudah sangat banyak kisah horor dapat diangkat. Nah, Di Ambang Kematian juga mengambil tema yang dekat dengan keseharian orang Indonesia.

 

Sobat Bentang pasti sudah tidak asing dengan praktik pesugihan bukan? Ya, sebagian orang Indonesia masih melakukan praktik ini, terutama jika ingin kelancaran dalam usaha. Namun, pesugihan ini juga mengerikan karena biasanya membutuhkan tumbal. Pada kisah karya Jero ini, tumbal dalam pesugihan adalah anggota keluarga sendiri. Kebayang ya cerita ini perpaduan antara menakutkan sekaligus menyesakkan.

Ilustrasi dan Musik sebagai Teman Baca yang Asyik

Banyak orang mengira membaca cerita horor tidaklah seseram menonton film horor. Pendapat ini mungkin ada benarnya karena film horor lebih jago menampilkan visual dan efek yang bikin bulu kuduk merinding. Misalnya, gambar, suara, musik, dan lain-lain. Itu sebabnya tidak banyak orang bisa menikmati sensasi ngeri dalam membaca buku bertema horor.

 

Namun, Di Ambang Kematian menawarkan sensasi yang berbeda loh. Untaian kata dalam buku ini seakan makin hidup melalui ilustrasi pada setiap ceritanya. Apa yang kamu bayangkan di kepala seperti menjadi nyata! Tak cuma itu, Jero juga menyertakan soundtrack atau lagu yang bakal jadi teman membacamu. Pokoknya membaca Di Ambang Kematian seperti layaknya mengikuti film horor beneran deh!

 

Nah, makin jelas ya kenapa Di Ambang Kematian sangat cocok buat jadi asupan bacaan bagi pencinta horor. Bukan cuma sekadar viral, novel ini mengangkat sisi lain kisah horor yang mungkin selama ini Sobat Bentang belum pernah temui. Jadi, sudahkah kamu siap mengikuti perjalanan Nadia menuju maut? Yuk, ikuti cerita dan petualangan Nadia sekarang juga!

© Copyright - Bentang Pustaka