Tag Archive for: buku cerita literasi

Infeksi Nosokomial, Ayo Kita Cegah dengan Mencuci Tangan yang Benar!

Infeksi Nosokomial? Apa tuh? Kira-kira, kalian tahu tidak apa bahaya dari infeksi nosokomial sendiri? Pasti kalian juga bertanya, mengapa setiap dokter dan perawat ketika akan melakukan pembedahan harus melakukan cuci tangan terlebih dahulu? Hal itu juga dilakukan untuk mencegah infeksi ini lo teman-teman!

 

Nah, maka dari itu, kali ini kita akan membahas mengenai infeksi nosokomial sendiri, apa bahayanya, dan bagaimana cara untuk mencegahnya. Melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” karya Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy juga dijelaskan pada anak bagaimana cara untuk mencuci tangan yang baik dan benar.

 

Untuk itu, kita bisa membaca artikel ini terlebih dahulu sebelum kalian membaca buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” ya!

Infeksi Nosokomial, Apa Itu?

Infeksi nosokomial, juga disebut infeksi terkait perawatan kesehatan atau infeksi yang didapat di rumah sakit, adalah bagian dari penyakit menular yang didapat di fasilitas perawatan kesehatan. Untuk dianggap nosokomial, infeksi tidak dapat hadir saat masuk; sebaliknya, itu harus berkembang setidaknya 48 jam setelah masuk. Infeksi ini dapat menyebabkan masalah serius seperti sepsis dan bahkan kematian. 

 

Seringkali, infeksi nosokomial disebabkan oleh patogen yang resistan terhadap berbagai obat yang diperoleh melalui prosedur invasif, penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat, dan tidak mengikuti prosedur pengendalian dan pencegahan infeksi. Faktanya, banyak infeksi nosokomial dapat dicegah melalui pedoman yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan masyarakat nasional seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 

 

Baca Juga:

Cara Seru Menerapkan Empati Pada Anak Usia Dini

Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Nosokomial?

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien selama berada di rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan lainnya. Salah satu cara paling efektif untuk mencegah infeksi nosokomial adalah dengan mencuci tangan secara teratur dan benar. Berikut beberapa cara untuk mencegah infeksi itu sendiri.

Penggunaan kateter yang tepat

Infeksi nosokomial yang paling umum adalah infeksi saluran kemih (ISK), terhitung hampir sepertiga dari semua penyebab infeksi tersebut. Salah satu penyebab umum ISK adalah terlalu lama memasang kateter. Selain itu, kebersihan dan pembersihan tempat insersi yang tidak tepat menyebabkan ISK. Pastikan untuk tidak pernah menggunakan kateter lebih lama dari yang diperlukan, dan berhati-hatilah saat mencuci tempat pemasangan.

Kebersihan tangan yang efektif untuk staf

Pemberian perawatan rutin seperti pengobatan, pembersihan tempat operasi, dan tes biasanya menjadi penyebab infeksi nosokomial umum lainnya. Mencuci tangan dengan sabun dan air masih merupakan pertahanan terbaik melawan penularan penyakit. Orang sering perlu diingatkan mengingat 97% orang Amerika tidak mencuci tangan dengan benar menurut sebuah studi USDA. Pastikan staf terlatih dengan baik dan secara konsisten diingatkan untuk mencuci atau membersihkan tangan mereka. Kesehatan kulit adalah bagian lain dari kebersihan tangan yang efektif yang sangat penting dalam perawatan kesehatan karena frekuensi mencuci tangan dan seberapa sering terjadi dermatitis.

Menegakkan kebersihan untuk pengunjungmu

Setiap saat “20% hingga 30% dari [sebuah rumah sakit] berisi orang-orang dari luar”, kata Charlie Webb dalam episode The Wash Podcast baru-baru ini. Orang-orang ini menimbulkan risiko besar bagi kesehatan dan keselamatan pasien karena kurangnya pendidikan higiene, dan “Anda tidak dapat mengharapkan pengunjung untuk menjalani sesi orientasi higiene setiap kali mereka masuk ke rumah sakit”, jelas Webb. Mirip dengan staf, pengingat terus-menerus tentang mencuci tangan dan memastikan persediaan nyaman dan tersedia adalah langkah pertama yang bagus untuk meningkatkan kebersihan pengunjung. Selain itu, pastikan individu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengunjungi pasien dan saat mereka memasuki fasilitas rumah sakit.

 

Baca Juga: 

Latih Kecerdasan Sensoris Anak dengan Pink Tower Montessori!

Cara Cuci Tangan yang Benar Menurut WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan cara mencuci tangan yang benar dengan 6 langkah sbb:

  1. Basahi tangan dengan air mengalir.
  2. Tuangkan sabun secukupnya pada tangan yang sudah dibasahi.
  3. Gosokkan tangan yang satu ke tangan yang lain untuk membentuk busa. Gosok seluruh permukaan tangan, termasuk punggung tangan, telapak tangan, jari-jari, dan bawah kuku. Gosok setidaknya selama 20 detik.
  4. Bilas tangan dengan air mengalir.
  5. Keringkan tangan dengan menggunakan handuk yang bersih atau keringkan secara alami.
  6. Gunakan hand sanitizer jika tidak tersedia air dan sabun.

 

Langkah 1 sampai 5 harus dilakukan setiap kali mencuci tangan. Sebaiknya hindari menyentuh permukaan apapun setelah mencuci tangan, terutama jika kita tidak tahu apakah permukaan tersebut bersih atau tidak.

Penting juga untuk mencuci tangan pada waktu yang tepat, termasuk sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, setelah batuk atau bersin, setelah menyentuh binatang, dan sebelum dan setelah merawat orang yang sakit.

Dengan mencuci tangan secara teratur dan benar, kita dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

Melalui buku ini, anak-anak akan diajarkan bagaimana cara untuk mencuci tangan yang baik dan benar baik di manapun mereka berada. Melakukan cuci tangan untuk mencegah infeksi nosokomial tidak hanya dilakukan di rumah sakit, melainkan kita juga harus mencegahnya ketika di rumah maupun di sekolah. 

 

Selain itu, pembelajarannya yang menarik dan ilustrasi yang sangat eye catching ini dapat mengajak anak untuk terus bermain sambil belajar yang dengan didampingi orang tua maupun tidak. 

 

Ika Yuliana K. membuat buku cerita bergambar ini dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak meskipun membahas hal mengenai kesehatan. Serta, dengan adanya buku ini membuat anak mengerti mengenai pentingnya kesehatan bagi dirinya sendiri dan mengajarkan kemandirian dalam melakukan cuci tangan sendiri.

 

Untuk itu, orang tua maupun guru bisa membeli buku ini melalui toko buku terdekat kalian ataupun membelinya melalui official store milik Bentang Pustaka. Pastikan untuk mengajarkan anak mencuci tangan yang benar ya! 

 

Langkah Cuci Tangan yang Diajarkan Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

Langkah cuci tangan yang benar itu, bagaimana ya? Beberapa orang masih melakukan cuci tangan dengan langkah yang salah. Padahal, mencuci tangan adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit. Bagaimana jika langkah cuci tangan saja salah, lalu bagaimana dengan kesehatan kita?

 

Nah, kali ini Bentang Pustaka ingin memberikan tips dan trik serta langkah cuci tangan yang benar untuk bisa menjaga kesehatan kita dan keluarga. Melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” karya Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy, kita akan diajari bagaimana cara melakukan cuci tangan yang benar.

 

Untuk itu, mari kita pelajari terlebih dahulu mengenai tips dan trik dalam melakukan cuci tangan ini. Simak artikel Bentang Pustaka ini terus ya!

Ikuti Lima Langkah Mencuci Tangan dengan Benar

Mencuci tangan itu mudah, dan itu salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran kuman. Tangan yang bersih dapat membantu menghentikan penyebaran kuman dari satu orang ke orang lain dan di komunitas kita—termasuk rumah, tempat kerja, sekolah, dan fasilitas penitipan anak kamu. Berikut akan dijelaskan mengenai langkah cuci tangan beserta dengan tipsnya. Ikuti lima langkah ini setiap saat.

  1. Basahi tangan kamu dengan air bersih yang mengalir (hangat atau dingin), matikan keran, dan gunakan sabun.
  2. Busakan tangan kamu dengan menggosokkannya bersama sabun. Sapu punggung tangan kamu, di antara jari-jari kamu, dan di bawah kuku kamu.
  3. Gosok tangan kamu setidaknya selama 20 detik. Butuh pengatur waktu? Senandungkan lagu “Happy Birthday” dari awal hingga akhir sebanyak dua kali.
  4. Bilas tangan kamu dengan baik di bawah air bersih yang mengalir.
  5. Keringkan tangan menggunakan handuk bersih atau angin-anginkan.

Apakah Penting Jenis Sabun yang Kamu Gunakan?

Sabun biasa sama bagusnya untuk mendisinfeksi tangan kamu seperti sabun antibakteri yang dijual bebas. Faktanya, penelitian telah menemukan bahwa sabun antibakteri tidak lebih efektif membunuh kuman daripada sabun biasa sehari-hari.

 

Pada 2017, Food and Drug Administration (FDA) melarang penggunaan agen antibakteri triclosan dan triclocarban. Alasan yang dikutip oleh FDA untuk pelarangan agen ini termasuk:

  • resistensi antibakteri
  • penyerapan sistemik
  • gangguan endokrin (hormon).
  • reaksi alergi
  • ketidakefektifan secara keseluruhan

 

Jadi, jika kamu kebetulan menyimpan botol sabun antibakteri yang sudah lama, sebaiknya tidak menggunakannya. Buang mereka, dan gunakan saja sabun biasa.

 

Juga, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa suhu air membuat perbedaan. Berdasarkan suatu pembelajaran, mencuci tangan dengan air hangat sepertinya tidak menghilangkan lebih banyak kuman.

 

Intinya adalah aman untuk menggunakan suhu air berapa pun yang tepat untuk kamu, dan gunakan sabun cair atau batangan biasa yang kamu miliki.

 

Baca Juga: 

Latih Kecerdasan Sensoris Anak dengan Pink Tower Montessori!

Cara Mencegah Kulit Kering atau Rusak

Kulit kering, teriritasi, dan kasar karena sering mencuci tangan dapat meningkatkan risiko infeksi. Kerusakan pada kulit kamu dapat merusak barrier kulit. Sehingga dapat memudahkan kuman untuk hidup di tangan kamu.

 

Untuk menjaga kesehatan kulit sekaligus menjaga kebersihan tangan dengan baik, ahli kulit menyarankan tips berikut ini:

 

  • Hindari air panas, dan gunakan sabun pelembab. Cuci dengan air dingin. Air panas tidak lebih efektif daripada air hangat, dan cenderung lebih kering. Pilihlah sabun cair (bukan batangan) yang memiliki konsistensi seperti krim dan mengandung bahan humektan, seperti gliserin.
  • Gunakan pelembab kulit. Carilah krim kulit, salep, dan balsem yang membantu mencegah air keluar dari kulit kamu. Ini termasuk pelembab dengan bahan-bahan yang:
  • oklusif, seperti asam lanolin, trigliserida kaprilat/kapri, minyak mineral, atau squalene
  • humektan, seperti laktat, gliserin, atau madu
  • emolien, seperti lidah buaya, dimetikon, atau isopropil miristat
  • Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung kondisioner kulit. Pembersih tangan berbasis alkohol dengan humektan membantu meringankan kekeringan kulit, sementara emolien menggantikan sebagian air yang dihilangkan oleh alkohol.

 

Baca Juga:

Cara Seru Menerapkan Empati Pada Anak Usia Dini

Langkah Cuci Tangan Melalui Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

cuci tangan

Lalu, bagaimana dengan langkah yang telah Lala serta Raka ajarkan melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”? Nah, untuk cara yang diajarkan pun hampir sama dengan yang langkah di atas, namun menggunakan bahasa yang lebih dimengerti oleh anak. Orang tua pun dapat mengajarkan cara mencuci tangan ini menjadi lebih mudah menggunakan buku interaktif karya Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy ini. 

 

Selain langkah-langkah yang diajarkan, anak-anak bisa lebih interaktif lagi dalam membaca dan menjawab pertanyaan yang ada melalui buku tersebut. Ilustrasi yang ditampilkan pun sangat menarik sehingga anak tidak akan bosan dalam melakukan pembelajaran.

 

Dan yang lebih penting lagi, buku ini akan mengajarkan pada anak untuk bisa mandiri dalam memikirkan kesehatannya sendiri. Dimulai dari mencuci tangan yang benar, maka anak sudah lebih menyadari akan pentingnya kesehatan bagi dirinya sendiri maupun orang sekitar.

 

Untuk itu, kalian bisa membeli buku ini melalui toko buku terdekat kalian ataupun membelinya melalui official store milik Bentang Pustaka, dan ajarkan pada anak betapa pentingnya langkah cuci tangan yang benar!

Cuci Tangan Ala Lala dan Raka di Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

Cuci tangan ala Lala dan Raka itu seperti apa ya? Kira-kira teman-teman sudah mengetahui bagaimana cara Lala dan Raka membasuh tangan mereka? Nah, kali ini melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” karya dari Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy, teman-teman Bentang akan diajak untuk mengetahui bagaimana Lala dan Raka melakukan kegiatan membasuh tangan ini. 

 

Nah, kira-kira di buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” ada apa saja yang akan diajarkan ya? Untuk itu kita bisa simak resensi buku berikut ini ya! Namun sebelum itu, perlu diketahui juga nih, bagaimana kuman bisa menyebar dan pentingnya membasuh tangan sebelum dan sesudah makan. Tetap simak artikel Bentang Pustaka ini ya guys!

Bagaimana Kuman Menyebar?

membasuh tangan dapat membuat kamu tetap sehat dan mencegah penyebaran infeksi pernapasan dan diare. Kuman dapat menyebar dari orang ke orang atau dari permukaan ke orang ketika kamu:

  • Sentuh mata, hidung, dan mulut kamu dengan tangan yang belum dicuci
  • Siapkan atau makan makanan dan minuman dengan tangan yang belum dicuci
  • Sentuh permukaan atau benda yang terdapat kuman di atasnya
  • Tiup hidung, batuk, atau bersin ke tangan lalu sentuh tangan orang lain atau benda biasa

 

Baca Juga: 

Latih Kecerdasan Sensoris Anak dengan Pink Tower Montessori!

Pentingnya Cuci Tangan

membasuh tangan membantu mencegah penyebaran penyakit menular. Sejumlah penyakit menular dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui tangan yang terkontaminasi.

Penyakit tersebut antara lain infeksi saluran cerna, seperti salmonellosis, dan infeksi saluran pernapasan, seperti influenza, pilek, dan virus corona (COVID-19).

 

membasuh tangan dengan benar menggunakan sabun dan air dapat membantu mencegah penyebaran kuman (seperti bakteri dan virus) yang menyebabkan penyakit tersebut. Beberapa bentuk infeksi saluran cerna dan pernapasan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak kecil, lansia, atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

 

Baca Juga:

Cara Seru Menerapkan Empati Pada Anak Usia Dini

Kapan Harus Cuci Tangan?

Saat kamu menyentuh orang, permukaan, dan benda sepanjang hari, kamu menumpuk kuman di tangan kamu. Kamu dapat menginfeksi diri sendiri dengan kuman ini dengan menyentuh mata, hidung, atau mulut kamu, atau menyebarkannya ke orang lain. Meskipun tidak mungkin menjaga tangan kamu bebas kuman, sering membasuh tangan dengan sabun dan air dapat membantu membatasi perpindahan bakteri, virus, dan mikroba lainnya.

Cuci tangan sebelum dan sesudah?

  • Menyiapkan dan memakan makanan
  • Mengobati luka atau merawat orang sakit
  • Menyentuh benda atau permukaan yang sering disentuh orang lain, seperti gagang pintu, pompa bensin, atau kereta belanja
  • Memasuki atau meninggalkan tempat umum
  • Memasang atau melepas lensa kontak

Cuci tangan setelah?

  • Menggunakan toilet, mengganti popok atau membersihkan anak yang telah menggunakan toilet
  • Menyentuh hewan, pakan ternak atau kotoran hewan
  • Meniup hidung, batuk atau bersin
  • Penanganan sampah
  • Penanganan makanan hewan peliharaan atau makanan hewan peliharaan

 

Selain itu, cucilah tangan jika terlihat kotor.

Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

Nah, setelah mengetahui bagaimana kuman itu bisa menyebar pada anggota badan kita, pentingnya membasuh tangan, dan kapan harus melakukan membasuh tangan, saatnya kita membahas mengenai buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” karya dari Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy. Apa saja yang ada pada buku ini?

 

Melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri, kalian akan diajak untuk berinteraksi dengan gambar yang ada. Anak-anak akan diajak untuk menjawab setiap pertanyaan selingan yang ada pada setiap lembarnya mengenai ilustrasi gambar yang sedang terjadi.

 

Ditambah lagi dengan cerita Lala dan Raka yang menarik dan sangat relate dengan keadaan pada umumnya ketika hendak membasuh tangan. Dan yang paling penting adalah, anak-anak akan diajarkan untuk membasuh tangan ala Lala dan Raka melalui buku tersebut.

 

Anak-anak juga akan dijelaskan kapan saja waktu yang dilakukan ketika hendak membasuh tangan dan alasan kenapa harus melakukan membasuh tangan itu sendiri. Buku ini juga telah diklaim sebagai buku yang bisa merangsang kecerdasan emosi anak, melatih kemandirian, bonding antara orang tua dan anak, serta membangun karakter anak.

 

Untuk itu, segera dapatkan buku interaktif cara membasuh tangan ini melalui toko buku kesayangan kalian maupun kalian juga bisa membelinya melalui official store Bentang Pustaka!

 

Bagaimana Cara Menahan Pipis yang Baik Bagi Kesehatan Kita?

Cara menahan pipis, apakah ada yang aman untuk kesehatan kita? Pada dasarnya, menahan buang air kecil tidak bagus untuk kesehatan kita. Namun, jika kalian memang sedang dalam keadaan tidak bisa ke kamar mandi, hal-hal berikut ini mungkin dapat membantu kalian.

 

Namun, sebelum itu, kalian juga bisa membaca buku “Saat Raka Kebelet Pipis” karya dari Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy yang akan menjelaskan pada anak-anak mengenai bagaimana cara untuk buang air kecil secara mandiri.

 

Untuk itu, simak artikel Bentang Pustaka ini sampai habis ya! Agar kalian tahu mengenai tips cara menahan pipis maupun tentang buku “Saat Raka Kebelet Pipis”!

Cara Menahan Pipis yang Akan Membantumu!

Untuk saat-saat ketika kamu perlu mengetahui cara menahan kencing untuk waktu yang singkat, gunakan satu atau beberapa teknik pengalih perhatian ini.

Pindah ke posisi yang nyaman

Menempatkan tekanan pada perut, terutama kandung kemih dapat membuat sensasi ingin pergi semakin tidak nyaman. Cobalah duduk atau berdiri dengan kaki disilangkan atau dirapatkan dan jaga punggung tetap lurus untuk mengurangi tekanan pada kandung kemih. Mendorong atau bersandar pada sesuatu yang menekan perut dapat meningkatkan ketidaknyamanan.

Ubah suhu ruanganmu

Terlalu panas atau terlalu dingin mungkin membuat sebagian orang merasa harus ke kamar mandi. Dalam kebanyakan kasus, terlalu dingin meningkatkan perasaan mendesak untuk menggunakan kamar mandi, jadi pemanasan dengan selimut dapat membantu untuk sementara waktu.

Pikirkan tentang kandung kemih yang ditutup

Untuk mencegah kebocoran, mungkin membantu untuk membayangkan bahwa tidak ada yang bisa masuk ke uretra. Meremas otot di area tersebut dapat membantu menghindari kebocoran urin. Berlatih mengisolasi otot-otot ini dan meremasnya saat tidak membutuhkan kamar mandi yang mendesak dapat membantu dalam jangka panjang saat menghadapi kebutuhan untuk pergi ke kamar mandi tanpa toilet tersedia.

Diam

Memantul, bergoyang, melompat, atau gemetar dapat meningkatkan sensasi harus pergi ke kamar mandi dan bahkan dapat menyebabkan kebocoran bagi sebagian orang. Mengurangi gerakan bisa membantu mengurangi perasaan kandung kemih penuh.

Meditasi atau visualisasi

Berlatih meditasi, visualisasi, atau pernapasan dalam dapat membantu mengalihkan perhatian dari ketidaknyamanan kandung kemih penuh untuk waktu yang singkat.

Distraksi

Berbicara dengan seseorang, bermain game, atau membaca semuanya dapat membantu mengalihkan pikiran dari perasaan memiliki kandung kemih yang penuh.

 

Baca  Juga:

Buku Cerita Bergambar Bantu Tingkatkan Literasi Sosial-Emosional Anak

Hal-hal yang Tidak Akan Membantu

Hal-hal yang dapat mempersulit menahan kencing antara lain sebagai berikut.

  1. Minum lebih banyak.  Jika kandung kemih sudah penuh dan tidak ada tempat untuk pergi ke kamar mandi, minum lebih banyak cairan hanya akan memperburuk masalah.
  2. Mengeluarkan sedikit kencing. Mencoba buang air kecil sedikit demi sedikit kemungkinan tidak akan berhasil dan mungkin menjadi bumerang karena begitu aliran mulai, sulit untuk menghentikannya. Jangan mulai buang air kecil sampai kandung kemih bisa dikosongkan sepenuhnya.
  3. Bergerak di sekitar. Memantul, bergoyang, melompat, atau gemetar dapat meningkatkan sensasi harus pergi ke kamar mandi. Tetap diam bisa membantu mengurangi perasaan kandung kemih penuh.
  4. Kafein dan alkohol.  Minuman yang mengandung kafein juga dapat mengiritasi kandung kemih dan meningkatkan keinginan untuk ke kamar mandi, sehingga sebaiknya dihindari.
  5. Makan makanan pedas dan asam. Ini dapat mengiritasi kandung kemihmu, seperti halnya minum alkohol.
  6. Batuk, bersin, dan tertawa. Ketika kandung kemih sudah penuh, bersin atau tertawa bisa membuat situasi lebih tidak nyaman atau bahkan menyebabkan kebocoran.
  7. Berenang atau berendam. Air hangat atau pergi ke kolam dapat meningkatkan sensasi perlu menggunakan toilet dan mungkin lebih sulit menahan air seni.

Latihan Dasar Panggul dan Kegel

Aspek penting dari kesehatan kandung kemih yang baik adalah kekuatan dasar panggul. Otot-otot di dasar panggul penting dalam mengurangi gejala inkontinensia dan mampu berjalan lebih lama di antara perjalanan ke kamar mandi. Mempelajari cara mengisolasi otot-otot itu dan melatihnya untuk membuatnya lebih kuat dapat menjadi bagian penting dari pelatihan ulang kandung kemih.

 

Baik pria maupun wanita dapat menemukan manfaat dalam terapi dasar panggul. Pria mungkin memerlukan terapi setelah operasi prostat untuk membantu mengurangi inkontinensia pasca operasi. Wanita mungkin mendapat manfaat jika mereka memiliki kasus inkontinensia ringan atau kandung kemih yang terlalu aktif sejak melahirkan, pascamenopause, penambahan berat badan, atau operasi panggul. Pelatihan ulang kandung kemih, latihan dasar panggul, biofeedback, dan obat-obatan semuanya dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah kencing. Dokter yang mungkin terlibat dalam merawat wanita dengan  gangguan dasar panggul  termasuk ahli urologi dan  uroginekologi.

 

Baca Juga:

Ssstt.. Ajak Anak Main “Silence Game” Untuk Terapkan Metode Montessori!

Perubahan Fungsi Kandung Kemih Dengan Usia

Ada persepsi bahwa  masalah kandung kemih tidak dapat dihindari seiring bertambahnya usia, tetapi sebenarnya tidak demikian. Meskipun ada beberapa perubahan kecil pada fungsi kandung kemih akibat penuaan, sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil , dan buang air kecil bukanlah hal yang khas. Dalam beberapa kasus, melakukan beberapa penyesuaian pada kebiasaan buang air kecil dapat membantu mengimbangi perubahan yang terjadi pada kesehatan kandung kemih seiring bertambahnya usia. Namun, ketidaknyamanan ekstrim atau kesulitan buang air kecil harus didiskusikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada kondisi yang lebih serius yang menyebabkan gejala tersebut.

Buku “Saat Raka Kebelet Pipis”

Bagaimana? Apakah tips-tips diatas dapat membantu kalian dalam cara menahan pipis yang baik? Kalian bisa menerapkannya ketika kalian benar-benar harus menahannya ya! Jika tidak dalam keadaan tersebut, jangan terlalu sering menahannya, karena akan berefek buruk bagi kesehatanmu.

 

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, dengan adanya buku “Saat Raka Kebelet Pipis” karya dari Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy ini, anak-anak akan diajarkan mengenai bagaimana cara melakukan buang air yang baik tanpa perlu menunda-nundanya agar tidak buruk bagi kesehatan mereka.

 

Untuk bisa mengetahui apa saja yang ada pada buku tersebut, kalian bisa membelinya melalui toko buku kesayangan kalian maupun membelinya melalui official store dari Bentang Pustaka ya! Pastikan untuk mengajarkan pada anak bagaimana cara melakukan hal-hal yang perlu dilakukan secara mandiri!

Yuk Belajar Buang Air Kecil Sendiri Melalui Buku “Saat Raka Kebelet Pipis”!

Buang air kecil ini tidak boleh ditahan-tahan loh! Pastinya kalian sudah mengetahui itu kan? Karena hal itu menjadi bahaya bagi kesehatan tubuh kalian. Apalagi jika kalian menahannya dalam waktu yang sangat lama, akibatnya tubuh kalian akan membentuk kuman dan bakteri dengan sendirinya akibat urine yang tidak dikeluarkan.

 

Maka dari itu, kali ini kita akan membahas mengenai apa saja bahaya menahan buang air kecil beserta segala hal yang berkaitan. Jangan lupa juga untuk membaca buku “Saat Raka Kebelet Pipis” karya dari Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy yang akan mengajarkan pada anak-anak mengenai buang air kecil sendiri.

 

Simak melalui artikel Bentang Pustaka ini terus ya guys! Agar kalian bisa mengajarkan pada anak mengenai kemandirian dalam melakukan buang air!

Amankah Menahan Kencing?

Jika sistem kemih kamu sehat, menahan kencing umumnya tidak berbahaya. Jika kamu orang dewasa dan kandung kemih kamu menampung lebih dari 2 cangkir urin, kamu mungkin mulai merasa tidak nyaman.

 

Jika kamu memiliki kandung kemih yang terlalu aktif, menahan kencing bisa menjadi bagian penting dari latihan kandung kemih. Pelatihan kandung kemih secara teratur dapat membantu kamu mengembangkan jadwal buang air kecil yang lebih nyaman.

 

Tidak ada pedoman yang ditetapkan untuk berapa lama kamu bisa menahan kencing dengan aman. Ini bervariasi dari orang ke orang.

 

Dalam keadaan tertentu, menahan kencing dalam waktu yang lama bisa berbahaya. Jika kamu memiliki salah satu dari kondisi berikut, menahan kencing dapat meningkatkan risiko infeksi atau penyakit ginjal:

  • pembesaran prostat
  • kandung kemih neurogenik
  • gangguan ginjal
  • retensi urin

 

Wanita yang sedang hamil sudah berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih (ISK). Jika kamu sedang hamil, menahan kencing dapat semakin meningkatkan risiko ini.

 

Baca  Juga:

Buku Cerita Bergambar Bantu Tingkatkan Literasi Sosial-Emosional Anak

 

Berapa Banyak Urin yang Bisa Ditahan Kandung Kemih?

Kandung kemih orang dewasa yang sehat dapat menampung hingga 16 ons, atau 2 cangkir, urin. Ini adalah berita bagus jika kamu hanya minum satu cangkir kopi, tetapi tidak terlalu bagus jika kamu meminum 3 cangkir kopi tanpa ke toilet.

 

Kapasitas kandung kemih untuk anak di bawah usia 2 tahun adalah sekitar 4 ons. Untuk anak-anak yang lebih tua dari 2 tahun, kapasitasnya dapat ditemukan dengan membagi usianya dengan 2, lalu menambahkan 6. Misalnya, anak berusia 8 tahun biasanya dapat menampung 10 ons urin.

Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Menahan Kencing?

Saat kamu merasakan keinginan untuk mengosongkan kandung kemih, alasan di baliknya tidak sesederhana kandung kemih kamu terisi cairan. Ini sebenarnya adalah proses yang cukup rumit yang melibatkan banyak otot, organ, dan saraf yang bekerja sama untuk memberi tahu kamu bahwa sudah waktunya untuk mengeluarkannya.

 

Ketika kandung kemih kamu setengah penuh, itu mengaktifkan saraf di kandung kemih kamu. Saraf ini memberi sinyal pada otak kamu untuk memberi dorongan agar buang air kecil. Otak kemudian memberi sinyal pada kandung kemih untuk bertahan sampai waktunya tiba. Menahan kencing melibatkan secara sadar melawan sinyal ini untuk buang air kecil.

 

Sinyal-sinyal ini akan berbeda dari orang ke orang. Mereka juga bervariasi sesuai dengan usia kamu, berapa banyak cairan yang dikandung kandung kemih kamu, dan jam berapa waktu kamu menahannya. Misalnya, sinyal-sinyal ini berkurang di malam hari — dengan cara itu kamu bisa mendapatkan istirahat malam yang nyenyak alih-alih berlari ke kamar kecil setiap beberapa jam.

 

Jika sinyal-sinyal ini meningkat, itu mungkin akibat dari kondisi medis yang mendasarinya. Beberapa orang mungkin mengalami kandung kemih yang terlalu aktif atau memiliki kandung kemih yang dipicu oleh stres.

 

Bagi sebagian wanita, keinginan untuk buang air kecil bisa lebih sering meningkat setelah memiliki anak. Ini hasil dari perubahan yang terjadi selama persalinan, termasuk melemahnya otot dan stimulasi saraf.

 

Baca Juga:

Ssstt.. Ajak Anak Main “Silence Game” Untuk Terapkan Metode Montessori!

Belajar Buang Air Kecil Melalui Buku “Saat Raka Kebelet Pipis”

Nah, sampai sini kalian sudah mengetahui apa yang terjadi jika kita menahan buang air kecil kan? Selanjutnya, hal yang bisa kalian lakukan untuk mengajarkan pada anak-anak yaitu dengan mengajak anak untuk membaca buku “Saat Raka Kebelet Pipis” karya dari Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy.

 

Melalui buku tersebut, anak-anak akan diajarkan bagaimana cara untuk melakukan buang air kecil sendiri agar mandiri. Ditambah lagi ilustrasi yang menarik mata dan berwarna-warni yang bisa membuat anak untuk ingin membaca buku itu sendiri. Manfaat lainnya selain melatih kemandirian, buku bergambar ini juga bisa merangsang kecerdasan emosi anak, membangun karakter anak, dan bisa digunakan sebagai sarana bonding antara orang tua dan anak. 

 

Dan untuk bisa mendapatkan semua manfaat tersebut, kalian bisa membeli bukunya terlebih dahulu melalui toko buku terdekat kalian maupun membelinya melalui official store dari Bentang Pustaka!

Buku Cerita Bergambar Bantu Tingkatkan Literasi Sosial-Emosional Anak

Buku cerita bergambar bisa membantu anak untuk meningkatkan literasi sosial-emosional mereka. Bagaimana bisa? Pada dasarnya, otak anak bisa di stimulisasi dengan menerapkan pada anak membaca nyaring melalui buku cerita bergambar.

 

Pemahaman akan emosi pada anak ini akan sangat penting bagi kehidupan mereka dan tentunya akan sangat bermanfaat untuk bisa mulai dikenalkan pada anak. Maka dari itu, kali ini kita akan mempelajari mengenai bagaimana buku cerita bergambar bisa membantu untuk meningkatkan literasi pada anak.

Buku Cerita Bergambar, Sebenarnya Apa Itu?

Buku cerita bergambar adalah buku yang biasanya dibuat untuk anak-anak, di mana ilustrasinya sama pentingnya (atau terkadang lebih penting) daripada kata-kata yang menyertainya. Kata dan gambar tersebut bekerja sama untuk cerita yang menarik bagi anak untuk bisa menstimulus otak mereka. Bahkan, banyak buku bergambar yang hanya berima, atau ada yang tidak berisi kata sama sekali. Semakin sering penuh warna pada buku cerita bergamabr tersebut, maka semakin menyenangkan serta mudah untuk diikuti anak-anak. 

 

Baca Juga: 

Latih Kecerdasan Sensoris Anak dengan Pink Tower Montessori!

Manfaat Buku Gambar Bagi Anak

Nah, sekarang kita telah belajar sedikit tentang sejarah buku bergambar, mari kita lihat manfaat buku-buku luar biasa ini untuk anak-anak.

Buku Gambar Dapat Membantu Perkembangan Pidato Dan Bahasa

Setiap kali kita membacakan buku untuk anak akan bermanfaat bagi perkembangan bahasa mereka. Mereka akan menerima kata-kata baru saat mendengarkan kita serta mendengar ritme dan pola bahasa lisan.

 

Dalam salah satu analisis penelitian, membacakan untuk anak-anak yang lebih kecil ditemukan memiliki efek yang kuat pada perkembangan bicara dan pemahaman bahasa mereka. Efeknya ternyata lebih besar jika anak dibacakan di rumah, bukan di sekolah. 

 

Membacakan buku untuk anak-anak kita juga diketahui dapat meningkatkan kosa kata mereka, dengan efek yang lebih besar pada anak-anak yang lebih kecil . Baru-baru ini juga dilaporkan bahwa anak-anak yang banyak membaca di rumah dapat mulai bersekolah setelah mendengar sekitar 1,4 juta kata lebih banyak daripada mereka yang orang tuanya tidak membacakan untuk mereka.

Mendorong Partisipasi Dan Bertanya

Penelitian telah menemukan bahwa bertanya dapat membantu meningkatkan pemahaman dan mendorong anak untuk bergabung. Tapi bukan hanya pertanyaan, gambar bisa sangat bagus untuk anak kecil untuk berlatih memberi label pada sesuatu. Itu adalah seekor anjing; itu adalah pohon; sedang hujan.

Meningkatkan Kemampuan Literasi

Manfaat luar biasa lain dari buku bergambar – mereka dapat membantu anak-anak menjadi penulis dan pembaca yang lebih baik. Menurut The Power of Pictures, sebuah proyek yang telah bekerja sama dengan 268 sekolah dan sebelas penulis-ilustrator, buku bergambar dapat menjadi cara yang luar biasa untuk membantu meningkatkan keterampilan literasi.

 

Juga, sajak sering diwakili oleh urutan ejaan yang berima serupa. Oleh karena itu, kesadaran anak-anak akan sajak dapat membantu mereka mengelompokkan kata-kata dan mempermudah membaca dan mengeja.

Meningkatkan Pemikiran Kreatif Dan Artistik

Buku bergambar dapat menjadi luar biasa untuk membuat anak-anak berpikir kreatif dan benar-benar menikmati sehingga dapat berpikir tentang ilustrasi dan pesan yang coba disampaikan oleh gambar. 

 

Karena buku cerita bergambar sangat bergantung pada gambar, mereka dapat membantu anak-anak untuk mulai berpikir secara artistik dan mulai memikirkan bagaimana mereka dapat mengekspresikan diri serta berkomunikasi melalui karya seni mereka sendiri.

Dapat Meningkatkan Pengetahuan Umum Anak

Ada begitu banyak buku bergambar bagus di luar sana dan mencakup banyak topik. Buku bergambar nonfiksi memberi anak-anak kesempatan untuk mengalami keajaiban dunia nyata. Mereka dapat belajar tentang pemangsa dan mangsanya serta bagaimana berbagai hewan di dunia berinteraksi. Tentang planet tata surya kita, Bumi dan hutannya, gurun, hutan rimba, dan lautan. Mereka juga dapat melakukan perjalanan melalui sejarah dan belajar tentang negeri, waktu, tempat, dan orang lain.

 

Bahkan dalam buku bergambar fiksi anak-anak akan belajar banyak hal. Mereka akan mulai dapat mengenali hewan dan objek yang berbeda saat kita menemukannya dan menunjukkannya kepada anak-anak Anda. Dan mereka akan dapat mentransfer pengetahuan ini ke dunia nyata.

Membantu Membangun Kecintaan Membaca

Penelitian telah menunjukkan bahwa jika anak-anak membaca dan menikmati membaca sejak usia muda, kemungkinan besar mereka akan mengembangkan kecintaan membaca seumur hidup. Membaca dan melihat buku cerita bergambar harus menjadi waktu yang dinanti-nanti anak setiap hari. 

 

Baca Juga: Cara Seru Menerapkan Empati Pada Anak Usia Dini

Literasi Berkualitas Menurut Buku Cara Ajaib Menutrisi Otak Anak

“Membaca buku cerita bergambar bersama anak akan membantu sebuah keluarga dalam membantu anak untuk bisa meregulasi emosi sekaligus meningkatkan literasi sosial-emosional mereka. Buku cerita bergambar juga memberikan kesempatan untuk mengekspos anak dalam situasi sosial dan menyentuh aspek emosi, pola pikir, nilai-nilai, dan karakter”

 

Hal tersebut telah dijelaskan pada buku Cara Ajaib Menutrisi Otak Anak oleh dr. Putri Zalika Kesuma, M.Pd.Ked. Pada buku tersebut, kalian akan dijelaskan mengenai bagaimana cara menstimulus otak anak dengan melakukan membaca nyaring. Disamping itu, menurut Putri Zalika Kesuma, literatur yang berkualitas memiliki ciri-ciri:

  • Mengandung karakter autentik
  • Membahas masalah yang realistis
  • Membantu memvalidasi emosi anak-anak sekaligus mencontohkan cara untuk mengelola emosi.

 

Pada buku Cara Ajaib Menutrisi Otak Anak juga akan dijelaskan mengenai bagaimana cara melakukan membaca nyaring yang baik dan benar beserta dengan tahapannya. Untuk itu, kalian bisa segera membeli buku ini melalui toko buku kesayangan kalian, maupun membelinya melalui official store dari Bentang Pustaka.

 

Segera dapatkan bukunya dan mulai terapkan membaca nyaring dengan buku cerita bergambar pada anak untuk literasi yang lebih baik! Jangan lupa untuk share di akun media sosialmu mengenai keseruan bareng anak-anak!

© Copyright - Bentang Pustaka