Tips Memilih Sekolah Daring untuk Anak

Pandemi covid-19 memaksa kita untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Salah satunya adaptasi di bidang pendidikan yakni melaksanakan sekolah secara daring. Sekolah daring atau online bagi sebagian orang tua mungkin cukup merepotkan, karena mereka dipaksa untuk turut  berperan dalam proses pendidikan anak-anak di rumah.

Bagi anak-anak, sekolah daring mungkin membuat proses belajar jadi terasa kurang maksimal. Khususnya bagi anak-anak usia PAUD atau TK yang biasanya proses pembelajaran di sekolah mayoritas adalah bermain dan melakukan aktivitas bergerak bersama teman-teman. Apalagi anak-anak tidak disarankan untuk terpapar gawai terlalu sering.

Lalu bagaimana tips memilih sekolah daring untuk anak? Berikut sedikir uraiannya:

Perhatikan Durasi Sekolah Daring

Berdasarkan berbagai penelitian, perlu diperhatikan durasi penggunaan gawai oleh anak-anak. Disarankan penggunaan gawai untuk anak usia 2 – 5 tahun adalah maksimal 1 jam per hari. Hal ini bisa menjadi acuan para orang tua untuk memilihkan sekolah daring bagi anak-anak mereka. Termasuk memperhatikan penggunaan gawai di luar waktu sekolah.

Pastikan Program Sekolah Daring Bersifat Interaktif

Anak perlu melakukan banyak interaksi sebagai bagian dari proses belajar mereka. Jangan biarkan anak hanya duduk pasif dan mendengarkan penjelasan guru. Meskipun sekolah daring, sebisa mungkin guru sering melakukan interaksi dengan murid sehingga anak akan belajar berkomunikasi juga.

Lebih Baik Jika Program Mengajak Anak Bergerak

Salah satu kebutuhan utama anak usia dini adalah bergerak, karena ini menjadi proses stimulasi mereka. Akan sangat baik jika meskipun sekolah daring, namun dalam proses pembelajaran guru kerap mengajak anak bergerak meskipun di rumah masing-masing. Misalnya berdiri bersama kemudian melakukan sedikit pemanasan, atau berjalan mengelilingi meja.

Pastikan Anak Terpenuhi Kebutuhannya

Sebelum anak masuk sesi belajar daring pastikan tiga kebutuhan anak terpenuhi, yaitu nutrisi, rasa aman, dan stimulasi. Anak tidak merasa lapar, suasana belajar yang menggembirakan, serta kebutuhan sensorik dan motoriknya terpenuhi. Bisa melakukan beberapa kegiatan sebelum masuk sekolah daring seperti melompat, berjalan, lari-lari kecil, dan lain-lain.

Kebutuhan stimulasi untuk anak usia dini bisa dilakukan di rumah dan menggunakan barang-barang yang mudah ditemukan. Bisa juga dengan ikut melakukan aktivitas keseharian di rumah yang kerap dilakukan orang tua. Vidya Dwina Paramita menjelaskan banyak hal mengenai tips stimulasi mudah dan minim stres di rumah dalam bukunya yang berjudul Hari-Hari Montessori untuk Anak Usia Dini.

Dapatkan bukunya di sini atau kunjungi toko buku kesayangan.

Tips Meningkatkan Minat Baca Anak

Kebiasaan membaca perlu ditanamkan sejak kecil, sebab akan sulit jika baru dimulai setelah menginjak usia dewasa. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa menumbuhkan minat baca anak sangat penting. Terlebih lagi anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain gawai dibanding membaca buku

Salah satu masalah yang dihadapi negara Indonesia adalah tingkat literasi yang rendah. Tentu ini menjadi tanggung jawab bersama, khususnya para orang tua yang memiliki tanggung jawab terhadap anak-anak mereka. Kecintaan anak terhadap buku perlu ditumbuhkan dengan keceriaan dan kesenangan sehingga proses membaca akan menjadi sebuah hobi dan kebiasaan.

Berikut ini ulasan singkat tips untuk meningkatkan minat baca anak:

Beri Kesempatan Anak untuk Memilih Buku yang Ia Suka

Bacalah buku karena suka, bukan karena harus. Ajaklah anak ke toko buku untuk memilih sendiri buku yang ia suka. Jangan memaksa mereka untuk membaca sebuah buku yang kita inginkan, hanya karena rekomendasi teman “ini harus dibaca”. Kecintaan terhadap buku dan membaca akan tumbuh dengan sendirinya ketika ia berhasil menemukan keseruan dan kesenangan dari sebuah buku.

Beri Akses yang Mudah untuk Menjangkau Buku di Rumah

Letakkan buku di tempat yang mudah dijangkau, misalnya tidak meletakkannya di rak yang terlalu tinggi. Letakkan buku di banyak sudut ruangan di rumah, sehingga tidak hanya terpusat di satu tempat saja. Misalnya bisa disebar penempatannya di kamar tidur si kecil, di ruang tamu, ataupun di ruang bermainnya.

Bacakan Mereka Buku untuk Menumbuhkan Minat Baca Anak

Sediakan waktu beberapa menit saja dalam satu hari untuk membacakan mereka buku. Bacakanlah sambil mengeksplorasi isi buku tersebut dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan cerita. Membacakan buku kepada anak bisa menjadi salah satu alternatif untuk menumbuhkan minat baca mereka, selain untuk mendekatkan hubungan keluarga juga.

Sarah Mackenzie telah menulis buku mengenai membaca buku nyaring. Buku yang berjudul The Read Aloud Family ini menjelaskan banyak hal tentang membaca nyaring, mulai dari tips membacakan buku, manfaat membacakan buku, hingga rahasia bagaimana membacakan buku bisa menumbuhkan kehangatan hubungan keluarga.

Selain itu, di buku ini juga dituliskan beberapa rekomendasi buku untuk dibacakan kepada anak sesuai dengan usia mereka. Segera dapatkan bukunya di sini atau kunjungi toko buku kesayangan Anda.

Menumbuhkan Kecerdasan Anak dengan Membacakan Buku

Setiap orang tua tentu menginginkan anak mereka tumbuh dengan kecerdasan dan kecakapan masing-masing. Namun banyak yang belum tahu bahwa salah satu cara untuk menumbuhkan kecerdasan anak adalah dengan sering-sering membacakan buku kepada mereka.

Membacakan buku kepada anak terlihat seperti kegiatan yang sepele, namun rupanya memiliki banyak manfaat terutama yang berhubungan dengan proses perkembangan dan pertumbuhan anak. Anak yang sering dibacakan buku akan menjadi anak yang cinta buku dan membaca. Dengan banyak membaca, tentu anak-anak menjadi manusia yang unggul dan berpengetahuan luas.

Membaca Buku Melatih Kecerdasan Emosi Anak

Pada dasarnya buku fiksi atau buku cerita yang dibacakan kepada anak terkesan buku yang ringan dan sepele. Namun, siapa sangka kisah-kisah fiksi penuh gambar tersebut mampu melatih kecerdasan emosi anak. Anak-anak belajar mengenal berbagai macam emosi dan sifat yang dimiliki oleh para tokoh di dalam cerita. Hal ini akan memudahkan mereka dalam mengelola emosi di kehidupan sehari-hari.

Anak-Anak Menjadi Terbiasa Berpikir Kritis

Membacakan buku menjadi salah satu sarana untuk melatih anak berdiskusi dan berpikir kritis. Dalam proses membaca buku tersebut, sangat disarankan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Sehingga mereka terbiasa untuk mengolah otak dan pikiran, dan dengan begitu kebiasaan berpikir kritis akan tumbuh perlahan-lahan.

Menjadi Lebih Unggul dengan Membaca Buku

Buku akan membantu nak-anak untuk mendapatkan berbagai informasi dan pengetahuan menarik. Sebab pengetahuan baru tidak hanya didapatkan dari bangku sekolah saja. Hal ini akan membuat mereka lebih unggul daripada teman-teman lainnya yang tidak membaca buku. Anak-anak akan menjadi lebih tahu dibandingkan teman-teman lain.

Mengenal Dunia dan Kehidupan Lewat Membaca

Seperti pepatah yang mengatakan, buku adalah jendela dunia. Buku memuat berbagai kisah dan cerita dari berbagai macam segi kehidupan. Tokoh yang lucu, kehidupan yang menyenangkan, cerita tentang putri raja yang menyedihkan. Ada banyak sekali bentuk kehidupan yang akan menjadi hal baru bagi anak-anak.

Membacakan buku merupakan salah satu cara untuk menciptakan sikap cinta buku dan membaca pada anak-anak. Selain itu, kebiasaan membacakan buku dalam suatu keluarga akan menumbuhkan kedekatan antar-anggota keluarga. Buku The Read Aloud Family karya Sarah Mackenzie memuat banyak sekali rahasia mengenai membacakan buku nyaring. Dapatkan segera bukunya di sini atau kunjungi toko buku terdekat.

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta