Beda Urutan Baca, Beda Ending Lho!

Tentukan Sendiri Buku Mana yang akan Kamu Baca dahulu

KLIK untuk baca

  Setelah orang tuanya bercerai, Koyomi memilih untuk tinggal bersama ayahnya dan bertemu Sato Shiori, putri Kepala Laboratorium Ilmu Imajiner. Dengan latar belakang senasib, keduanya menjadi teman dan menghabiskan sebagian besar masa kecil bersama.
    Saat Koyomi dan Shiori beranjak remaja, keduanya saling jatuh cinta dan berniat untuk menikah di masa depan. Namun, rencana itu terhenti ketika orang tua mereka memutuskan untuk menikah dan menjadikan keduanya sebagai saudara tiri. Menolak menerima kenyataan, Koyomi dan Shiori menggunakan hasil penelitian orang tua mereka untuk melarikan diri ke dunia paralel dan memulai hidup baru.

    Akan tetapi, sebuah kecelakaan fatal terjadi. Masa depan yang mereka perjuangkan bahasa kini berada di ujung tanduk. Mampukah dunia Bahasa menyelamatkannya?

KLIK untuk baca

   Setelah orang tuanya bercerai, Takasaki Koyomi memilih untuk tinggal bahasa ibunya dan masuk ke sekolah menengah setempat. Tekadnya untuk berteman dan meninggalkan image juara kelas yang terasing dari pergaulan, seketika lenyap karena ia begitu canggung dalam memulai segala hal. Lingkungan sekolah yang kompetitif dan ahas pada studi, justru membuatnya semakin jauh dari tujuan awal. 
    Akan tetapi, tiba-tiba saja Takigawa Kazune bahasa dari dunia ke-85 dan mengaku sebagai kekasihnya! Padahal, di dunia yang ia tempati sekarang, keduanya hanyalah sepasang siswa peringkat atas yang belum pernah mengobrol di luar kelas. 

    Jadi, bagaimana mungkin keduanya adalah sepasang kekasih yang saling mengandalkan satu sama lain? Atau … benarkah dunia bahasa benar-benar ada? 

Yuk, kenalan sama penulisnya!

Yomoji Otono adalah penulis asal Jepang yang dikenal sebagai spesialis light novel bahasa, di Jepang. Karya-karyanya sering mengangkat tema cinta dan persahabatan yang kompleks serta emosional. Pada karyanya, beliau juga sering menampilkan karakter-karakter yang mudah diingat dan relatable pada pembaca. 

Menulis sejak berada di bangku sekolah menengah, hingga kini, beliau telah menerbitkan lebih dari 7 novel. Karya-karyanya juga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Bahasa Inggris, Prancis, Jerman, dan Thailand. Dua novelnya, yaitu To Every You I’ve Loved Before dan To Me the One Who Loved You telah diadaptasikan menjadi dua film anime yang rilis pada hari yang sama. 

Kata Mereka Tentang Buku Ini

“AAAAA SERU BANGET, habis chapter 1 bikin gantung. I have so many questions about this world.”

@bookwormdaily

A heart-tugging story of young love that transcends parallel worlds! To Every You I’ve Loved Before and To Me, The One Who Loved You (also from Seven Seas): two novels, one multiverse–and don’t miss the two anime films!”

penguinrandomhouse.com

“After watching both movies, I immediately searched for the ebook in Kindle and I kid you not! There are things that are better explained in the book and the endings got me sob more than when I watched the movies (at least for To Me, the One Who Loved You).”

Mich, the bibliophile

“Loved the concept and was more science fiction than I expected but still very easy to ready. The Prologue…Epilogue was engaging and the first chapter was really good. The rest of the book kind of trended down – still good but not as clever. The last chapter- the investigation- was odd. It was the done of the story that pulled the idea together but felt out of place. *That* was what they had to go through?? It brought the point of ‘shifting’ across but they had such ordinarily lives prior so it was just out of place that they are involved in that…”

Lydia

“Incredibly beautiful story with a mix of sci-fi, realism, and family. I already watched the movie, so I already knew the gist of the two stories. Nevertheless, the novels are just better. It was beautifully written, like a narration of the main character’s life. One quote that impacted me the most was “I will love every you and all your possibilities”. Love is never constrained by the limits of the world. If an alternate universe exists, I am sure couples will still love each other, in different ways of affection of course.”

Recto Jr. Ruiz

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta