Mari Rayakan Manis Pahit Memori Era 2000-an dengan Cara yang Menyenangkan!

Dua puluh tahun yang lalu, sebagian dari kita masih duduk di bangku sekolah dasar. Pergi ke sekolah setelah selesai maraton kartun dengan dibekali satu wadah mi goreng instan atau nasi putih dengan lauk telur mata sapi. Sesampainya di sekolah, kita sibuk menikmati momen bersama teman-teman; menyanyi dengan suara sumbang diiringi musik yang dihasilkan oleh perpaduan pukulan meja, penggaris kayu, pensil 2B, dan kapur tulis yang menghasilkan harmoni acak.

Lalu sesampainya di rumah, kita harus tidur siang! Sesuatu yang sering kali kita sepelekan, tapi hari ini begitu kita rindukan. Saat bangun, sekelompok teman sudah menunggu di depan rumah, siap menghabiskan sore bersama dengan bersepeda atau sekadar balap Tamiya di lapangan terdekat. Sebelum langit berubah menjadi gelap, kita harus buru-buru pulang dan mendengar nasihat Ibu tentang pentingnya pulang sebelum azan Maghrib, juga mandi yang bersih dan belajar yang tekun sebelum tidur. 

Sederhana, ya? Namun, itulah yang kurindukan sekarang. Kalau kamu?

Jadi, buku ini adalah sebuah pengingat agar hal-hal indah tetap bertahan di dalam kepala. Sebuah wadah bernostalgia sembari menikmati perasaan hangat yang mungkin akan memelukmu erat.

Perjalanan Kembali ke Era Permainan Snake

Kenalan sama

Penulis & Ilustrator

Memori Era 2000-an, yuk!

Penulis novel remaja Indonesia best-seller. Di antaranya: Dear Nathan, Kisah untuk Geri, dan Cita Cinta Caraka.

Desainer grafis, penulis, dan komikus Indonesia. Karya sebelumnya, yakni Buku Rahasia Geez dan Hello Goodbye.

Sedikit Flashback, yuk!

Kata Mereka yang Nungguin Buku #memoriera2000an

“Wuaaahh sumpah aku nggak sabar banget nunggu buku ini 😍.”

—@ovyrama

“Aku yang selalu nostalgia, jadi penasaran banget.”

—@rsda_cda

“Gak sabaaarr, pasti bagus bgt.”

—@amma.hasim 

“Nostalgia banget inimah.”

—@orexsa 

“Berselancarlah ke masa kecil dan mengingat kembali indahnya masa remadja yang akan membuat suasana hati kalian menjadi haru dan penuh tawa di masa emas 2000-an.”

—@kapsulwaktunusantara

Lengkapi Seri Dear Precious Me Lainnya!

     

     

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta