Jl. Pesanggrahan No.8 RT/RW : 04/36, Sanggrahan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, 55584.
Sinopsis
Apa yang kita petik hari ini adalah yang kita tanam kemarin. Apa yang kita miliki atau tak kita miliki sekarang adalah hasil dari yang kita semaikan sebelumnya. Apa yang kita syukuri dan kita sesali, adalah hasil dari pilihan kita dahulu untuk menyirami atau membiarkannya kering.
Teman-teman di Markas Maiyah menugasi saya untuk menuliskan secara berkala rentang proses yang saya semaikan, tanam dan siram, sejak era Dipowinatan, Kadipaten, Patangpuluhan, Kasihan, hingga Kadipiro. Termasuk cerita di balik kelahiran Kiai Kanjeng dan Dinasti. Tujuannya supaya semua yang mengenyam buah, mengerti kembang dan daun kisahnya, ranting dan dahan kisah sejarahnya, serta batang pohon dan akar asal-usulnya, bahkan tanah bumi dan kebun surga sangkan paran-nya.
Buku ini merupakan catatan ingatan Emha Ainun Nadjib tentang bagaimana benih sebuah komunitas dituai dan ditumbuhkan. Sebuah memoar yang menceritakan masa muda Emha ketika bertemu dengan berbagai sosok penting dalam hidupnya.
Spesifikasi
- Penulis: Emha Ainun Nadjib
- Penyunting: Nurjannah Intan
- Tebal: 228 halaman
- Ukuran: 13 x 20.5 cm
- Sampul: Soft Cover
- Kategori: Sosial Budaya
Keunggulan
- Otobiografi Emha Ainun Nadjib dalam menumbuhkan dan merawat komunitas maiyah, dinasti, dan Kiai Kanjeng.
- Mengungkap berbagai peristiwa menarik yang dialami oleh Emha secara langsung, yang ceritanya jarang/tidak pernah kita dengarkan.
- Membahas cikal bakal lahirnya kelompok musik Kiai Kanjeng.