Lelaki dari Neraka berisi cerita tentang orang-orang yang tidak gentar memperjuangkan maksud dan kehendaknya. Ada seorang guru yang berusaha memperbaiki nasibnya, seorang purnawirawan yang ingin mengabdi, jenderal yang ambisius, dan kisah-kisah lainnya. Kekeraskepalaan mereka terasa menggelitik, memikat, dan terkadang membuat gemas.

  • Penuh kritik terhadap situasi sosial dan politik Indonesia
  • Membedah isi pikiran orang-orang yang keras kepala
  • Kaya akan plot twist yang menggigit dan sulit ditebak
  • Menyajikan cerita keseharian dari perspektif seorang pengamat dan aktivis politik, Eep S. Fatah
  • Kekuasaan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Lingkungan hidup
  • Keluarga

“Rapat kabinet berikutnya, dua hari setelah hari kemerdekaan, akhirnya menerima usulan Menteri Urusan Jalan Raya. Pemerintah segera mengeluarkan UU Nomor 356.677 tentang Keharusan Menggunakan Kendaraan di Ruas Kanan Jalan. Usulan Menteri Urusan Rumah Rakyat untuk mengeluarkan UU tentang Tinggi Tiang Jemuran dan UU tentang Tinggi Pintu Rumah, ditaruh di prioritas berikutnya.” Huru-hara, halaman 137

Read more

“Ayah Bun ditemukan mati dengan mulut berbusa pada sebuah malam. Tidak di rumahnya. Ia ditemukan sudah menjadi mayat, tergeletak kaku di sebuah kamar panti pijat. Ya, panti pijat. Dengan meninggalkan seorang wanita pemijat yang ketakutan dan berkeringat.” Bun, halaman 127

Read more

“Lelaki itu memang berhasil mengangkat derajatku tinggi-tinggi. Aku, seorang aktivis pemula, mahasiswi sebuah universitas di sebuah pelosok kota ujung timur Pulau Jawa, tiba-tiba diangkat naik menjadi teman bicara lelaki aktivis yang serba gemerlap. Aku tersanjung dan hanyut.” Lelaki dari Neraka, halaman 104

Read more

PROFIL PENULIS

Senang menulis sejak kecil, Eep S. Fatah saat ini sudah menerbitkan 12 buku tentang politik, demokrasi dan demokratisasi Indonesia. Pernah memiliki rubrik kolom tetap di Republika, Kompas, dan The Point (surat kabar berbahasa Inggris). Aktif menulis di majalah Tempo serta sejumlah besar majalah, surat kabar, dan jurnal (seperti Prisma dan Ulumul Qur’an). Sejak 2009, Eep mendirikan dan memimpin PolMark Indonesia, fokus pada riset dan konsultasi political marketing. Sejak 18 Januari 2024, Eep menyebarkan ide dan wawasannya lewat siniar K\EEP TALKING di platform YouTube.

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta