– Asma Nadia

Tidakkah ada masanya seorang istri menganggap cukup perlakuan buruk suami, lalu memutuskan membuat bab baru bagi kehidupannya dan anak-anak?

Asma Nadia, dalam buku Jangan Bercerai, Bunda

Jangan Bercerai, Bunda

Ayah Bunda mengajariku membaca, mengaji, dan banyak hal. Kecuali… cara menghadapi perceraian mereka.

  • Mengangkat isu yang lagi banyak disorot yaitu perceraian dan perselingkuhan, dari perspektif anak-anak.
  • Penulis, Asma Nadia, telah lama berkarya, melahirkan lebih dari 100 judul buku.
  • Novel ini menyajikan banyak perspektif, dari anak, suami, istri, dan pelaku perselingkuhan.
  • Bahasa yang digunakan ringan dan mudah dicerna oleh pembaca.
  • Banyak kutipan yang menguatkan mereka yang sedang menghadapi masalah rumah tangga.

Asma Nadia telah menulis lebih dari 108 buku yang hampir seluruhnya meraih best seller. Empat belas karyanya telah diangkat ke layar lebar, yaitu:

  • Emak Ingin Naik Haji (2009)
  • Rumah Tanpa Jendela (2010)
  • Ummi Aminah (2012)
  • Assalamu‘alaikum Beijing (2014)
  • Surga yang Tak Dirindukan (2015)
  • Pesantren Impian (2016)
  • Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea (2016)
  • Cinta Laki-Laki Biasa (2016)
  • Surga yang Tak Dirindukan 2 (2017)
  • Cinta Dua Kodi (2018)
  • Surga yang Tak Dirindukan 3 (2021)
  • Hayya 2 (2022)

Jomblo Fi Sabilillah tayang 14 September 2023 di bioskop Tanah Air, dan berikutnya film Petualangan Anak Penangkap Hantu yang mengajak anak-anak Indonesia lebih berani, sebuah karya yang ditulis bersama suami dan kedua anak mereka.

Sinopsis

Jangan Bercerai, Bunda

Adila meradang. Naya, si sulung yang selalu berprestasi, dikabarkan mulai suka membolos. Belum tuntas masalah ini, si tengah terlibat perkelahian. Putri bungsunya beberapa hari ini juga mogok makan. Mengapa ketiga buah hatinya kompak berulah seperti ini?

Sebetulnya, jauh di dalam lubuk hatinya, Adila paham, anak-anak itu sedang terluka oleh rencana perceraian yang bergaung di rumah mereka. Bukan Adila mau bercerai. Dia tidak sanggup jika harus membagi Dirga, suaminya, dengan wanita lain.

Dirga sendiri bertekad memperjuangkan kekasihnya karena perasaan mereka begitu dalam. Lagi pula, bukankah cinta tak pernah salah? pikir Dirga. Namun, apakah cinta kepada wanita itu lebih kuat daripada tangis pilu anak-anaknya saat memeluk ibu mereka dan memohon, “Jangan bercerai, Bunda.”?

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta