Musuh Jadi Cinta dalam Masa Remaja

Musuh jadi cinta memang sering terjadi di masa remaja. Awalnya, timbul rasa benci, bertengkar, lalu berubah menjadi dendam karena rasa kesal sudah menumpuk. Bisa jadi, hal itu adalah suatu pendekatan yang tidak kasat mata. Beberapa dari kalian mungkin langsung tebersit siapa orangnya yang suka bikin jengkel, lalu merutuki dalam hati. Indikator sederhana itu biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari di masa sekolah, masa remaja, atau masa ranum-ranumnya emosi seseorang. Pada masa ini, transisi emosi bisa berubah dengan cepat. Misalnya dari membenci seseorang, bisa jadi jatuh cinta beneran. Waduh! Banyak sekali kasus sedemikian yang kemudian diangkat menjadi kisah cinta yang manis. Misalnya dalam Vanilate karya Risma Ridha.

novel musuh jadi cinta

Menengarai Musuh Jadi Cinta

Dalam novel Vanilate sang tokoh utama, Vanila tidak segan-segan untuk meluapkan segala kebencian yang sudah penuh terhadap Late. Baginya, Late bukan seseorang yang bisa terus diperlakukan baik. Perlakuan selanjutnya tentu gelagat yang jutek, atau omongan yang ketus. Kedua tindakan tersebut selalu menjadi sinyal untuk menunjukkan permusuhan. Nanti sesudahnya, akan banyak hal yang merembet, misalnya keinginan untuk terus membuat kebencian itu sebagai suatu yang terpatri. Tapi pada akhirnya, yang terjadi malah teringat terus! Lho?

Menarik garis pada kehidupan remaja, kasus sedemikian ini bisa ditemui bahkan dialami oleh kamu yang membacanya. Usahamu yang terus membenci justru sia-sia karena kamu baru saja membuatnya terus teringat. Seperti Vanila yang meledak, atau dari pihak Late yang justru ikut turut dalam pusaran intensitas besinggungan dengan “musuhnya” ini. Di pihak siapa pun, kasus musuh jadi cinta ini bisa jadi asal muasal kisah kasih yang manis di masa remaja kamu!

(Baca artikel terkait Vanilate di Stereotip Novel Wattpad di Kalangan Pembaca)

Interpretasi Diri

Dengan siapa lagi validasi itu bisa didapat kalau bukan bermula dari kamu? Orang terdekat kamu akan terus mempertanyakan hubungan kalian dan memberi ledekan yang makin membuat perasaanmu menggebu-gebu. Manis dan pahitnya kisah ini bisa kamu temukan dalam Vanilate, sebuah romance remaja dengan topik Musuh jadi Cinta  yang baru saja terbit dan bisa didapat di Mizanstore. Bak berkaca, kamu akan menemukan dirimu sama terjebaknya dengan Vanila dalam perasaannya sendiri.

manffat membaca novel

Membaca Novel Ternyata Banyak Manfaatnya

Tahukah kamu ada banyak manfaat membaca novel? Kegiatan membaca novel sering kali menimbulkan pandangan sebelah mata. Setiap menyebut kegiatan membaca, masih banyak orang yang memandang rendah fungsi dari beberapa genre buku. Beberapa orang meyakini bahwa membaca kisah-kisah fiksi adalah sesuatu yang membuang-buang waktu. Terlebih lagi saat membeli bukunya, justru stigma buruk tentang buku fiksi muncul, seperti buang-buang uang. Membaca selalu bermanfaat jika disandingkan dengan karya-karya nonfiksi. Membaca nonfiksi dianggap menambah keilmuan dan pengetahuan. Padahal faktanya, membaca buku novel dan karya-karya fiksi justru memberi suatu insight baru yang nggak sedikit manfaatnya.

Bemanfaat Bagi Kreativitas

Membaca novelSeperti namanya, karya fiksi mengusung hal-hal yang berbau fiktif. Mulai dari penokohan, setting tempat, waktu, hingga suasananya. Segala hal yang fiktif tersebut ditemukan dalam sisi imajiner penulisnya. Sang penulis menuangkan segala hal yang dimungkinkan terjadi untuk membangun kisah fiksinya. Suatu karya fiksi bisa saja menciptakan lorong waktu yang membuat para tokohnya mampu menjelajahi per lini masa dalam setiap era. Nah, dari pernyataan itu, kita jadi mengetahui lebih lanjut bahwa tidak semua orang memiliki daya nalar untuk menciptakan hal tersebut.

Intip manfaat lain dari membaca novel khususnya genre fantasi di Membaca Buku Fantasi: Mengembalikan Kewarasan.

Membaca novel mengantarkan pembacanya dalam suatu sudut pandang fiktif yang terbarukan. Sebuah kreativitas dan keluwesan imajinasi. Tidak semua orang mampu membayangkan lorong waktu. Tidak semua orang mampu menalar suatu peristiwa yang diisi dalam kepingan-kepingan waktu yang berusaha digambarkan. Selain itu, kekayaan nilai fiktif bisa membuat pembaca meredakan stresnya. Kisah-kisah dalam novel membantu para pembaca mencari penghiburan dan juga cara bersenang-senang yang memberi banyak manfaat untuk daya pikir dan kreativitas.

Membaca Novel, Yuk!

Di Indonesia , banyak penulis-penulis novel yang bisa menjadi rekomendasi kamu. Sebut saja salah satu penulis fiksi remaja, Sahlil GE. Dalam karyanya yang berjudul The Girl From Tomorrow, imajinasi yang tertuang di sana seolah begitu total. Mulai dari pembentukan karakter yang penuh nilai magis, ada pula setting cerita yang tidak kalah menakjubkan. Di antara bab-bab yang ditulisnya seolah mengajak para pembaca untuk terus berimajnasi dan menciptakan gambaran untuk menebak isi ceritanya. Membaca aktif bisa dilakukan dalam buku yang bisa dipesan di Mizanstore ini. Yuk, membaca novel rekomendasi satu ini untuk menciptakan kreativitas dalam bacaan fiksi kamu.

mulutmu harimaumu

Mulutmu Harimaumu: Talenta dan Petaka

mulutmu harimaumu

Pernah dengar peribahasa mulutmu harimaumu? Peribahasa yang satu itu memang merujuk perihal tuturan dan dampaknya bagi penuturnya. Dengan peribahasa itu, kita diajak untuk berhati-hati dalam berucap, atau juga dalam bertingkah. Tetapi, bagaimana jika istilah Mulutmu Harimaumu menjadi suatu pokok permasalahan dalam kehidupan seseorang seutuhnya? Seperti halnya Vanila, dalam kisah Vanilate karya Risma Ridha yang akan rilis pada bulan Juli ini. Kisah Vanila adalah pertarungan diri untuk terus menjaga hal yang hendak diutarakan. Kalau salah, bisa sangat berbahaya. Pasalnya, apa pun yang diucapkan oleh Vanila selalu berakhir menjadi kenyataan. Seolah-olah peribahasa Mulutmu Harimaumu adalah perwujudan sosok Vanila!

Mulutmu Harimaumu: Sebuah Talenta

Vanila dalam kisah Vanilate adalah gadis yang luar biasa. Ia digambarkan sebagai seorang siswa SMA yang tidak biasa! ia merupakan  seseorang yang memiliki keahlian khusus dalam dirinya. Tentunya, tidak semua orang dapat mewujudkan apa pun yang terucap dari mulutnya. Tetapi Vanila adalah pengecualian. Risma Ridha ingin menambah adrenalin dari pembacanya dengan menghadirkan keahlian khusus dari Vanila yang begitu dengan dengan keseharian: tuturan. Berbicara dan bahan tuturan adalah suatu habis keseharian, tapi dengan memberi “penyelewengan” kebiasaan, merupakan suatu kebaruan.

(Intip artikel terkait Vanilate: Sebuah Prahara Sumpah Serapah, yuk!)

Ucapan yang menjadi kenyataan adalah suatu talenta. Vanila bisa saja mengucapkan segala sesuatu yang selalu positif untuk menghadirkan suatu perwujudan yang indah.  Istilah Mulutmu Harimaumu selalu beriringan dalam setiap tuturan, tidak melulu baik, tapi juga sesuatu yang bersifat negatif. Selain menjadi talenta, kasus yang dialami Vanila mampu menjadi sesuatu petaka. Tidak jarang Risma Ridha membuat kemampuannya ini menyeret Vanila dalam kubangan masalah. Lebih dari masalah, Vanila juga terus-menerus dijerat oleh perasaan bersalah.

Petaka atau Talenta?

Vanilate adalah kisah kehidupan Vanila dengan kemampuan khususnya ini. Pembaca akan diajak menyelami kehidupan Vanila dengan berat dan mudahnya memiliki kemampuan untuk mewujudkan ujarannya. Risma Ridha juga mengimbuhkan beberapa tokoh yang semakin meramaikan kisah dalam novel Vanilate, baik mereka yang menjadi korban dari mulut Vanila, atau mereka yang menjadi kontra atas tuturan Vanila yang berbahaya. Di sinilah pembaca akan menemukan jawaban dari pertanyaan perihal kemampuan khusus Vanila: Petaka atau Talenta? Nantikan informasi prapesannya di akun resmi Belia Bentang .

Membaca buku fantasi

Membaca Buku Fantasi: Mengembalikan Kewarasan

Membaca buku adalah sebuah sarana untuk penghiburan, tidak terkecuali membaca novel fantasi. Novel fantasi menjadi genre yang memiliki peminat yang cukup tinggi. Karya-karya dengan genre ini sering kali menggunakan sesuatu yang bersifat imajiner dan tidak ternalar untuk menghidupkan gambaran magis para pembacanya. Seperti yang kita kenal dengan ilmu magis, atau kemampuan ajaib yang sering digambarkan pada tokohnya. Tidak semua penulis bisa mengantarkan para pembacanya untuk sampai di titik imajinasi yang sesuai dengan bentuk naratif yang dituliskannya. Tapi mari mulai membedah karya milik penulis lokal untuk mengembangkan kualitas penulis Indonesia. Salah satunya adalah Sahlil GE dengan karyanya The Girl From Tomorrow.

(Baca juga artikel tentang The Girl From Tomorrow: Novel Fantasi Indonesia: Eksistensi dan Optimisme)

Narasi Penuh Misteri

Membaca buku fantasiThe Girl From Tomorrow adalah suatu karya yang dipenuhi plot dan kejadian magis di dalamnya. Dengan realitas kehidupan yang tampak begitu stagnan, membaca buku fantasi yang satu ini bisa mengembalikan angan yang kaya dengan sihir. Tidak hanya menawarkan kisah yang berbau sihir, Sahlil GE juga menjelaskan hal-hal ganjil yang penuh misteri. Sahlil GE dapat diakui andal dalam memunculkan tanda tanya pada suatu kejadian dan membuatnya beralasan di bagian lain. Sehingga meski merupakan kisah yang bersifat magis, The Girl From Tomorrow tidak serta merta menjadi kisah fantasi dengan narasi yang penuh dengan omong kosong dan kemustahilan yang aneh. Kisah yang dituliskan oleh Sahlil GE ini dipenuhi oleh misteri yang membuat kegiatan membaca buku fantasi menjadi alternatif rutinitas yang menyenangkan.

Masih banyak hal-hal menarik lainnya yang membuat The Girl From Tomorrow menjadi kisah fantasi yang bisa direkomendasikan. Beberapa hal lainnya adalah tokoh-tokoh dalam novel The Girl From Tomorrow yang digambarkan begitu unik dan nyentrik. Dari tokoh-tokoh inilah kamu akan diajak mengarungi keseluruhan jalan cerita dengan begitu menyenangkan.

Yuk, Membaca Buku Fantasi!

Dengan kondisi realitas masa kini yang semakin tidak menentu, break sejenak dari rutinitas yang terlalu berat bukan hal yang egois. Dalam kondisi yang demikian, kita diharapkan tetap sehat baik secara fisik maupun mental. Selain asupan yang bergizi, kegiatan yang menyenangkan dan penuh penghiburan juga sangat dibutuhkan. Membaca buku fantasi menjadi saran berkegiatan yang menyenangkan, tentu dengan rekomendasi bacaan yang menghibur seperti The Girl From Tomorrow karya Sahlil GE. Untuk mendapatkan buku, bisa  ke toko buku kesayangan kamu atau  melalui Mizanstore.

Risma Ridha

Risma Ridha: Segera Hadir Kembali!

 

Risma Ridha

Buat kamu yang pernah membaca novel yang berjudul Happy Birth-Die, pasti tidak asing dengan Risma Ridha. Sosok ini memang pernah menghadirkan novel yang bergenre fantasi ringan tersebut. Sebelumnya, karya Happy Birth-Die diterbitkan di Wattpad dengan jumlah pembaca yang cukup fantastis. Dengan pretasi kepenulisannya di novel Happy Birth-Die tersebut, ia  kembali menghadirkan karya baru yang akan segera terbit pada bulan Juli. Sebuah karya yang sebelumnya terbit di kanal Wattpad dan dibaca 18 ribu kali ini akan segera hadir dalam bentuk cetak. Judulnya erat dengan minuman di kafe favoritmu: Vanilate.

Intip wajah Vanilate di Wattpad di sini, yuk!

 

Romance-fantasy ala Risma Ridha

Risma Ridha selalu erat dengan genre fantasi. Genre satu ini memang memiliki pamor pembaca yang cukup tinggi, mengingat bentuk narasi dan konfliknya begitu luar biasa dan sangat imajinatif. Dalam karyanya kali ini, Risma Ridha masih berkecimpung dengan tokoh-tokoh dengan kemampuan khusus. Unsur fantasi dituangkan dengan liar oleh Risma Ridha dalam bentuk penokohan yang kuat dan berkarakter unik. Akan tetapi, keunikan dan daya tarik dari kisah ini tidak hanya berhenti di penokohan. Tokoh-tokoh eksentrik ini akan memberi kekuatan pada plot sehingga menghadirkan konflik yang bisa diikuti tengan saksama.

Dalam Vanilate, pembaca akan menemukan sosok-sosok yang memberi warna baru pada jenis kisah romance-fantasy di Indonesia. Kisah remaja ini tidak melulu berkiblat pada kisah cinta yang melankoli semata, tetapi juga kisah dengan pengembangan karakter yang menarik untuk disimak.

 

Fantasi: Minat Pembaca Indonesia

Dewasa ini, kisah-kisah fantasi banyak menjamur di Indonesia dengan beragam bentuk plot, konflik, dan gaya tulis. Banyak di antaranya merupakan karya dari penulis Indonesia, lho! Sudahkah kamu membaca karya fantasi dari penulis Indonesia? Atau masih ragu? Yuk, segarkan keraguanmu dengan membaca artikel ini. Karya-karya ini tidak lagi kalah dengan karya penulis luar karena pada dasarnya penulis Indonesia telah lama menambah kualitas penulisannya, termasuk dalam kisah milik Risma Ridha ini. Kisah fantasi yang membalut serangkaian masa muda, remaja, sekaligus kritik sosial Risma terhadap manusia dan cara mereka bertutur.

Sudah siap menyambut karya Risma Ridha yang baru?

membaca novel fantasi

Novel Fantasi Indonesia: Eksistensi dan Optimisme

membaca novel fantasi

Di kalangan remaja, penikmat bacaan cenderung tertuju pada novel fantasi. Kisah-kisah di novel fantasi sering kali membawa pada imajinasi yang begit beragam, manusia super, manusia bersayap atau hal-hal super yang tidak ternalar lainnya. Kisah-kisah tersebut barangkali memberi kenyamanan dalam setiap halamannya, bahkan mungkin memanjakan angan. Namun sayangnya, novel-novel dengan gaya yang sedemikian dianggap lebih disediakan oleh penulis luar. Pembaca dimanjakan dengan karya penulis luar yang dianggap menyajikan plot dan alur yang lebih meyakinkan. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Faktanya, penulis-penulis dalam negeri telah jauh menumbuhkan genre tersebut dengan latar dan kisah-kisah yang mengiblat pada lingkungan lokal. Seperti karya milik Sahlil GE yang berjudul The Girl From Tomorrow.

Wajah Novel Fantasi Indonesia

The Girl From Tomorrow adalah novel remaja yang meraup pembaca sebanyak 1,3 juta kali di Wattpad. Meski mengangkat kisah urban fantasi, Sahlil GE tetap memberi gambaran kehidupan remaja sekolah menengah di Indonesia. Mulai dari aktivitas harian, kebiasaan bersenang-senang, hingga merujuk pada hobi dan perwatakan rentang usia yang dituju. Penggambaran karakter Juno, Lana, dan Kikan sebagai trio utama kisah ini adalah hal penting sebagai cerminan para pembaca untuk menciptakan ketertarikan.  Tokoh-tokoh utama dalam kisah ini seolah menjadi gambaran remaja masa kini dengan bumbu magis yang menarik.

(Baca juga ulasan singkat The Girl From Tomorrow:Keterhubungan Masa ala The Girl From Tomorrow)

Sahlil GE seolah telah melakukan pengamatan yang matang untuk membangun kisahnya. Hal ini juga disebabkan sasaran pembaca yang kian diluaskan. Sahlil GE berusaha memperlebar jangkauan sasaran usia pembacanya. Lebih dari sekadar membentuk karakterisasi remaja, plot yang visioner memberi gambaran masa depan yang begitu futuristik. Pintu masa, permainan waktu, dan sesuatu yang mengangkat unsur fantasi menjadi hal penting yang membangun karakteristik kisah The Girl From Tomorrow sebagai bentuk baru dari novel fantasi Indonesia.

Dukungan untuk Penulis Fantasi Indonesia

Pada dasarnya, Indonesia telah mencetak penulis-penulis yang berkompeten untuk membangun kisah yang segar dan kaya akan inovasi. Penulis-penulis Indonesia telah menunjukkan kebolehannya dalam pembentukan karakter, atau penggambaran plot yang penuh variasi. Dengan upaya penulis Indonesia yang begitu gigih meramaikan ragam literatur lokal, pembaca pun diharapkan turut meramaikan dan berperan dalam pembacaan karya-karya tersebut. Pembaca di Indonesia diharapkan mampu memercayai dan memberi dukungan atas berkembangnya  penulis Indonesia, termasuk kategori novel fantasi.

The Girl From Tomorrow adalah gambaran segar dan terkini untuk novel fantasi lokal yang siap dinikmati. Buku ini dapat menjadi rekomendasi untuk kamu pecinta novel yang sarat akan unsur magis yang unik. Dapatkan bukunya di sini, dan jadilah satu dari mereka yang memberi dukungan penulis-penulis berbakat di Indonesia.

Rentang kisah dan seribu pertanyaan tentang cinta

Rentang Kisah dan Seribu Pertanyaan Tentang Cinta

Tentang Kisah Cinta

Rentang kisah dan seribu pertanyaan tentang cinta

 

Cinta memang telah menjadi keniscayaan bagi banyak orang, semua orang bahkan. Termasuk kamu, iya kamu. Ia amat susah didefinisikan, tapi begitu mudah dirasakan. Meskipun tak kelihatan, ia lebih bisa membuatmu merasakan bahagia, sedih, putus asa, kecewa, bahkan perasaan luar biasa lainnya daripada hal-hal yang terlihat. Kali ini ada salah satu buku yang akan terbit dekat-dekat ini. Apa itu? Betul, The Course of Love karya Alain De Botton. Tentang apa, sih?

Baca juga: Pengaruh Latar Sosial dalam Kisah Cinta Manusia

Rentang Kisah

Cinta tidak tumbuh dalam waktu yang singkat, ia merentang dalam jangka waktu tertentu. Buku ini bercerita tentang itu. Sebuah kisah sepasang kekasih yang merentang sejak mulai pertama bertemu hingga berkeluarga. Sebuah rentang kisah yang amat panjang dengan banyak dinamika di antara mereka. Dinamika yang menciptakan pasang-surut dalam suatu hubungan. Nah, buku ini akan bercerita tentang itu, suatu dinamika dalam rentang kisah sepasang kekasih. Tapi, tidak hanya dinamika lho…. Hubungan itu juga menimbulkan seribu pertanyaan tentang cinta!

Seribu Pertanyaan tentang Cinta

Cinta tidak selalu menjawab setiap pertanyaan kita. Terlalu banyak hal bersinggungan dengannya yang tak menemukan jawaban. Dalam hubungan dengan kekasih, kita selalu mempertanyakan segala sesuatu terkait dengan pasangan kita. Pertanyaan-pertanyaan yang tiada akhirnya dan berderet-deret sepanjang hubungan sepasang kekasih. Pertanyaan inilah yang akan berusaha dijawab oleh penulis dalam buku ini. Jawaban yang runtut, komprehensif, dan berhubungan erat dengan urusan kita.

Penasaran dengan jawaban-jawaban Alain De Botton? Sama! Mintang juga! The Course of Love, rentang kisah dan seribu pertanyaan tentang cinta! Nantikan segera tanggal terbitnya!

masa the girl from tomorrow

Keterhubungan Masa ala The Girl From Tomorrow

masa the girl from tomorrow

Masa di The Girl From Tomorrow membuat kita sering mengira-mengira, hal yang terjadi yang tidak pernah ada. Ada pula perihal rasa penasaran terkait peristiwa, bendawi  yang terdapat di waktu lampau, yang bisa memengaruhi saat ini. Serangkaian tanda tanya yang tidak pernah terputus. Manusia yang sibuk mempertanyakan hal-hal dalam hidupnya menjadi indikator sifat harfiah mereka yang tidak pernah bisa puas. Baik kamu maupun orang terdekatmu sibuk menerka-nerka sekaligus menjawab keresahan mereka sendiri. Termasuk Lana, yang menjawab sendiri kegundahan hatinya atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Mempertanyakan sebab dari perpisahan kedua orang tuanya yang dirasa sebaiknya tidak terjadi. Lana tidak hanya mempertanyakan, tetapi menemukan solusinya.

Mengubah Masa Lalu

Setiap orang barang kali ingin kembali ke masa seperti di The Girl From Tomorrow yang telah terlewatkan dan membenahi hal-hal yang dianggap tidak pas, atau bahkan menambah hal-hal yang luput. Lana, tokoh dalam The Girl from Tomorrow berusaha melakukan keduanya. Gadis SMA itu sengaja bersusah payah mengarungi masa dan sampai  pada era milik kedua orang tuanya. Meski kedatangannya sedikit mengobrak-abrik kisah yang telah digariskan, Lana tidak peduli. Dia tetap berusaha untuk memperbaiki cikal bakal dari penyebab-penyebab perceraian kedua orang tuanya. Lana menambahkan atau bahkan mengurangi segalanya sesuai yang dia perkirakan terbaik untuk masa depan.

Kita semua adalah Lana. Ia adalah kepuasan batin setiap pembacanya yang berharap bisa kembali ke masa lalu, dan menghubungkan masa kini, dengan masa lalu—yang akan memengaruhi masa depan. Lini waktu tidak pernah ada ujungnya. Meski demikian, kita tetap harus percaya bahwa sesuatu memang sudah digariskan, sudah ditentukan akan seperti apa dan harus bagaimana. Tapi jika memiliki daya lebih, apakah kamu akan sibuk-sibuk mampir ke waku yang lalu?

Keterhubungan Masa di The Girl From Tomorrow

Fantasi menjadi suatu komponen yang begitu mendasari cita-cita manusia yang satu ini. suatu lingkup imajiner yang membawa kita pada rasa puas. Melalui tulisan, kita menjelma menjadi tokoh-tokoh yang singgah di setiap kurun waktu. Lana menjadi kita, dan kita akan dibawa pada pengelanaan milik Lana dalam karya fiksi yang tidak biasa ini.

Jelajahi ruang dan waktu melalui buku The Girl From Tomorrow di sini.

 

sebuah ruangan yang menampilkan pementasan seni

Sebuah Kisah Cinta sebagai Seni Mendunia

Seperti lazimnya suatu seni, ada hal-hal yang kemudian terbangun atas keterhubungan.  Tidak terkecuali dalam karya sastra. Tulisan-tulisan yang memiliki ciri khas sebagai keunggulannya akan menarik perhatian dari pembacanya. Daya tarik itu sering kali hanya sebagai bahan perbincangan, pujian dari mulut ke mulut. Kumpulan manusia yang saling memberikan ulasan dan merekomendasikan bacaan yang baru saja mereka baca. Selanjutnya karya tersebut akan meluas dan terkenal di beberapa kalangan. Namun, ada pula bentuk lain dari apresiasi “daya tarik” yang telah didapatkan. Beberapa orang yang memiliki wewenang dan keahlian tidak jarang melakukan lebih, seperti membuat bentuk adaptasi yang baru untuk interpretasi pembacaan—atau bahkan buku bacaan tersebut. The Broken Wings karya Kahlil Gibran menjadi satu di antara sekian banyak karya yang mendapatkan keistimewaan tersebut.

Didaptasi ke Banyak Wahana

Sebagai suatu karya sastra yang besar dan mendunia, The Broken Wings diekori oleh nama penulisnya, yakni Kahlil Gibran. Karya ini menarik para pembacanya dari segala aspek, baik dalam tema besarnya, kisah cinta, atau penunjang-penunjang yang menjadikan karya tersebut semakin hidup. Para seniman tidak segan-segan datang sebagai tangan sambung untuk melebarkan kisah ini. Kisah yang mengandung konflik-konflik sosial dan peran perempuan ini memberi gambaran baru bagi para penyadurnya untuk lebih dari sekadar membahas kisah cinta. Karya-karya seni adaptasi buku ini berusaha melahirkan kembali The Broken Wings sebagai sesuatu yang lebih terlihat, yakni dalam bentuk visual.

Pada tahun 1964, novel ini diadapatasi menjadi suatu film dengan judul yang sama, yakni The Broken Wings. Film ini disutradarai oleh Yusuf Maloof dengan mengusung latar Arabians. Masih mengisahkan perihal kisah cinta Gibran dengan Salma, film ini juga memberi detail pada lingkungan sosial yang ada pada latar kisahnya. Dibuat dengan nuansa hitam putih memberi citra film klasik yang bisa menjadi representasi baru bagi karya sasta dunia yang satu ini. Selain itu, film ini juga telah disadur menjadi suatu drama musical dengan judul Broken Wings yang ditampilkan di London’s Theatre Royal Haymarket secara perdana.

Intip pelaksanaan pertunjukannya di https://brokenwingsmusical.com/

Karya Tulisnya yang Direkomendasikan

Segala bentuk adaptasi karya seni dapat menjadi tolak ukur keindahan dan daya tarik suatu karya sastra. The Broken Wings telah dialihbahasakan juga ke dalam banyak bahasa, termasuk ke dalam bahasa Indonesia. sebelum menikmati karya seni adaptasinya, puisi prosa karya Kahlil Gibran ini bisa menjadi rekomendasi bacaan untukmu.

Sinestesia dan Mengembaraan waktu

Sinestesia? Pernah dengar istilah yang satu ini? Sinestesia merupakan satu dari sekian banyak jenis kelainan pada otak. Sinestesia dipercaya sebagai suatu kelainan yang mampu membuat para penyandangnya (sinestesian) memiliki lebih dari satu respons dalam satu indra.  Dalam hal ini, Sinestesia adalah fenomena neurologis di mana otak menimbulkan beberapa persepsi respons lain yang  berupa penglihatan, suara, ataupun rasa dari keenam indra. Contohnya, seorang penyandang penyakit ini merasa melihat suara, atau mendengar rasa. Wah, aneh ya? Meski demikian, beberapa beranggapan bahwa hal ini tidak benar sebab satu indra hanya merespons dengan satu cara.

Baca jugahttps://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/sinestesia-adalah-merasakan-warna/

Sinestesian di Masa Depan

Dalam karyanya yang satu ini. Sahlil GE mengakui bahwa ini adalah karya fantasinya yang pertama. Meskipun karya fiksi fantasi yang kali pertama, novel ini bukan berarti tidak keren dan menarik perhatian. Karya ini pernah terbit di Wattpad dan menguras perhatian para pembaca dengan kisahnya. Fantasi pertama karya Sahlil GE ini dibuatnya menarik dengan melibatkan peran dan kinerja dari para penyandang sinestesia. Para sinestesian di kisah ini menjadikan jalan cerita dari The Girl FromTomorrow menjadi begitu imajinatif.  Dengan sentuhan sesuatu yang magis dan tidak ternalar, peran sinestesian menjadi harga jual dari kisah ini.

Tidak menulisnya dengan ngawur, Sahlil GE menyebutkan bahwa kisahnya ini melalui riset yang panjang. Terlebih ketika diakuinya bahwa Sahlil GE merupakan satu di antara sekian banyak sinestesian. Dengan melakukan serangkaian wawancara dengan sesama sinestesian, Sahlil GE membungkus kisahnya dengan basis yang tidak sembarangan. Sinestesian dalam kisahnya kemudian dikembangkan menjadi orang-orang dengan bakat istimewa. Di buku ini disebutkan memiliki kemampuan khusus yang mampu mengembara waktu. Menjadi pengendali waktu yang mampu menilik kembali hal-hal yang terjadi, lebih-lebih berusaha membenahinya barang sedikit. Seperti yang dilakukan oleh tokoh Lana dalam  kisah ini.

Wajah Baru Fantasi Indonesia

Pengembaraan waktu yang dilakukan oleh Sinestesian dalam kisah ini memberi harapan baru bagi Indonesia untuk melahirkan penulis-penulis bergenre fantasi. Sahlil GE menjadi wajah baru yang menyodorkan karya unik yang tidak biasa. Karya yang bisa dinikmati kalangan tidak hanya remaja, tapi juga oleh kalangan umur yang lebih dewasa.

© Copyright - Bentang Pustaka