Tips menulis sinopsis novel untuk penerbit

Sinopsis Novel untuk Penerbit, Ini Kiatnya!

Sinopsis novel yang menarik merupakan salah satu kunci utama agar dipilih pembaca. Kamu tahu, kan, sinopsis yang ada di sampul belakang buku? Nah, pada umumnya, pembaca akan tertarik pada bukumu setelah mereka membaca sinopsisnya.

Begitu pula dengan editor di penerbit buku. Pertama-tama, mereka akan membaca sinopsis naskahmu dulu. Baru, setelah itu tertarik membaca kelanjutan isi bukunya atau tidak. Namun, sinopsis pada sampul belakang buku dan sinopsis untuk diajukan ke penerbit itu berbeda. Apa bedanya?

Beda Sinopsis Novel Pada Sampul Belakang Buku dengan Sinopsis untuk Penerbit

Pada sinopsis novel sampul belakang buku, penulis dilarang membeberkan semua isi dalam novel. Harus ada poin-poin yang akan membuat pembaca penasaran. Pancingan-pancingan berupa pertanyaan yang mengharuskan pembaca menebak, menjadi poin plus.

Tidak begitu saat kamu meracik sinopsis novel yang akan kamu ajukan ke penerbit. Fungsi sinopsis untuk penerbit adalah pembantu editor mengetahui keunggulan naskahmu dengan cepat. Sehingga, kamu harus menuliskan rangkuman isi ceritamu dengan lengkap sekaligus ringkas. Bagaimana caranya? Berikut ini adalah tips menulis sinopsis novel untuk penerbit.

Tips Menulis Sinopsis Novel untuk Penerbit

  1. Tulislah premis cerita

Premis merupakan isi cerita dalam satu kalimat. Rumus premis yang baik: tokoh, tujuan tokoh, rintangan tokoh, dan solusi. Kamu bisa menempatkan premis ini di bagian awal sinopsismu, setelah judul novel. Ini akan memudahkan editor mengetahui gambaran singkat kisahmu. Ibarat di berita, premis adalah lead berita berupa cuplikan inti tentang isinya.

  1. Tulis keseluruhan sinopsis secara ringkas

Meski harus ditulis secara lengkap, sinopsis novel untuk diajukan ke penerbit tidak boleh terlalu panjang. Maka, kamu bisa menuliskannya sekitar 1-2 halaman saja. Di sinilah tantangannya. Kamu diharuskan menulis lengkap dari awal sampai akhir cerita, tapi secara ringkas. Kembali fokus pada premis, niscaya akan membantumu. Oiya, jangan meminta editor untuk menebak akhir kisahmu di bagian ini, ya! Formula seperti ini tidak cocok dan kurang memudahkan editor untuk menyeleksi naskahmu. Jadi, tuliskan saja dengan gamblang akhir ceritamu. :)

  1. Tonjolkan konflik-konflik utama

Agar tidak meleber ke mana-mana, kamu bisa menonjolkan konflik-konflik utama saja pada ceritamu. Konflik yang dialami oleh karakter utamamu, halangan atau rintangan yang dialami tokoh utama untuk mencapai tujuan.

  1. Pertegas nama karakter

Penulis nama tokoh yang terlalu banyak di sinopsis, terkadang membuat editor kebingungan. Untuk membantu editor, kamu bisa menebalkan font nama-nama tokoh di sinopsis novelmu. Jika perlu, bisa kamu sematkan juga keterangan jenis kelamin tokohmu. Karena kerap kali, nama-nama yang bersifat unisex bisa menimbulkan kebingungan :).

  1. Sentuhan akhir

Bagian akhir ini bisa kamu tambahkan dengan keunggulan naskahmu. Namun, jangan tuliskan keunggulan yang sebetulnya sudah menjadi kewajiban seperti: mudah dibaca dan dipahami. Kamu bisa menggali lagi keunggulan naskahmu, misalnya dengan mengaitkan ide cerita dengan isu yang kini sedang populer. Atau tonjolkan pemilihan karakter, setting, analogi yang unik dari naskahmu.

Demikian tips menulis sinopsis novel untuk penerbit. Semoga membantu dan naskahmu terpilih, ya!

 

Obat patah hati, menulis saja kapan lagi!

Obat Patah Hati: Menulis Saja, Kapan Lagi?

Patah hati lagi? Ditinggal doi pas lagi sayang-sayangnya? Atau, sudah memberanikan diri menyatakan cinta, tapi dianggap teman saja? Ouch! Sakitnya, tiada tara. Mau tahu nggak, salah satu obat mujarab untuk patah hati? Dwitasari, penulis novel remaja bestseller, membagikan pengalaman patah hatinya. Namun, ini bukan patah hati biasa. Dwita mengolah semua perasaan nggak nyaman tiap kali ia patah hati dan menjadikannya sebuah tulisan.

Hasilnya? Ia kini dikenal sebagai penulis genre roman remaja yang diperhitungkan di Indonesia. Yuk, kita curi ilmu dari Dwitasari!

Kapan mulai menulis?

Aku mulai menulis sejak kelas 4 SD, saat itu puisi. Kan, suka ada tugas bikin puisi, misalnya yang berhubungan dengan bunga atau pekarangan rumah. Ya, aku bikin tentang itu, tentang ibu atau kakak aku. Pas SMP ternyata menyadari suka banget nulis. Puisi-puisiku kutulis dengan tema lebih bebas. Setelah puisi lalu mulai menulis cerpen. Saat itu sering ikut lomba cerpen, sempat jadi finalis lomba cerpen tingkat Kota Depok. Nggak menang, nggak apa-apa, berarti harus usaha lebih banyak. Lalu saat SMA nulis Raksasa dari Jogja, diterbitkan, jadi bestseller dan langsung difilmin.

Kenapa milih tema roman remaja?

Aku yakin Dwitasari ingin juga mencoba genre yang lain. Namun, aku juga sadar pembacaku butuh cerita yang seperti apa. Mereka sering patah hati karena ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Mereka butuh diobati patah hatinya. Ketika orang patah hati, mereka tahu harus move on, tapi nggak tahu caranya. Jadi, aku berharap novel aku akan jadi obat. Masih banyak yang bisa aku gali di genre ini untuk nyembuhin patah hati.

Proses kreatif ala Dwitasari?

Nggak ada yang harus spesial. Yang penting tahu gambaran besarnya. Aku juga bersyukur punya editor untuk teman diskusi. Harus tahu bagaimana awal dan akhir cerita. Sama seperti kita ke terminal dan tahu tujuannya ke mana. Jadi, akan lebih mudah. Aku mulai nulis kerangka hingga selesai. Kalau kita ngalir terus jadinya kadang bisa macet di tengah jalan. Kalau pakai kerangka, jalan cerita kita akan lebih mudah terbentuk banget. Meski bisa saja berubah di tengah jalan, tetap akan lebih mudah.

Tanggapan Dwitasari ketika novel-novelnya difilmkan?

Seneng banget. Ketika tahu judul-judul novelku seperti Raksasa dari Jogja, Spy in Love, difilmkan. Jadi orang yang menonton filmnya akan cari novelnya, dan jadi baca buku. Saat tahu film itu bentuk adaptasi novel, kan perkiraannya bakalan beda beberapa persen dengan versi buku, ya. Novel dan film saling dukung. Seneng banget ketika ada PH tertarik memfilmkan novel aku.

Makna menulis bagi Dwitasari?

Alasan nulis agar pembaca nggak ngerasain luka hati yang kurasain. Orang kalau sedang patah hati, bisa jadi nulis banyak. Kalau aku patah hati, aku nulis novel. Ketika orang baca novel aku, pembaca bisa belajar dari kejatuhanku. Nulis bisa jadi obat. Kalau patah hati coba deh nulis, siapa tahu bisa diterbitin. Kan, malah bisa menghasilkan.

Pesan dari Dwitasari untuk teman yang suka nulis?

Pasti ada orang yang akan bilang tulisan kamu jelek, sampah, dan nge-bully tulisan lo. Aku bilang nggak usah dengerin mereka. Kita punya dua telinga untuk denger kritik yang baik dan membangun. Orang yang memberi kritik jahat belum tentu bisa nulis seperti lo. Oke misal tulisanmu jelek, tapi lo berani menerbitkan. Mereka belum tentu mulai menulis hari ini. Selera orang itu beda-beda, kita nggak bisa maksain selera tulisan kita sama. Misalnya tulisan Dwitasari dan Andrea Hirata, itu beda. Tapi, bukan berarti tulisan Andrea Hirata yang bagus dan Dwitasari jelek atau sebaliknya. Mereka hanya berbeda. Yang paling jelas, tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai.

Nah, itu dia hasil mengorek kisah patah hati Dwitasari yang menghasilkan. Menginspirasi banget, ya! Masih patah hati? Berita bagus! Karena justru amunisimu untuk menulis sedang penuh-penuhnya! Semangat!

Baca juga: PDKT dan Bikin Doi Langsung Nyaman? Ini Dia Tipsnya!

Penasaran dengan karya-karya Dwitasari? Intip di sini, ya!

 

Tips Menulis Nonfiksi Populer

Tips Menulis Buku Nonfiksi ala Dee Lestari

Tips menulis buku nonfiksi mungkin bisa kita temukan di mana-mana. Namun, bagaimana jika tips ini berasal dari Dee Lestari, penulis novel laris Aroma Karsa? Karya terbarunya, Rantai Tak Putus merupakan buku nonfiksi bergenre inspirasi yang mengungkapkan kisah sejumlah pejuang UMKM, dari pengusaha maupun tim pembina. Namun, bagaimanakah cara Dee Lestari menulis buku nonfiksi genre inpirasi berjudul Rantai Tak Putus ini? Yuk, kita simak.

Tips Menulis Nonfiksi Populer

Bagaimana tips menulis nonfiksi dari Dee Lestari penulis Rantai Tak Putus?

Mengikat Tulisan

Tips menulis buku nonfiksi poin pertama adalah mengikat tulisan. Bergantung genre yang dipilih. tulisan harus diikat sedemikian rupa sehingga pembaca mau membagi kepedulian dan atensinya untuk meluangkan waktu membacanya. Untuk itu, tulisan harus memiliki struktur yang baik.
Ketahui dulu bagaimana struktur tulisan yang akan kita kembangkan. Mana bagian pembuka, mana isi, mana kesimpulan, dan sebagainya. Jika sudah memahaminya, kita akan mudah menempatkan materi tulisan sesuai porsinya. Tidak lupa pula, setiap paragraf harus saling berkaitan. Setiap paragraf atau bagian akan mendorong pembaca terus menyimak paragraf atau bagian selanjutnya.

Membuat Kalimat yang Memiliki Rasa

Tips menulis buku nonfiksi poin kedua adalah menyusun kalimat yang tidak sekadar bermakna, tetapi juga punya rasa. Bagaimana caranya? Manfaatkan sebanyak mungkin kosakata. Jangan pernah bosan berlatih membuat kalimat, bahkan bereksperimen dengan struktur kalimat.
Sebagai bahan belajar, kita bisa membaca buku sebanyak-banyaknya. Untuk menulis nonfiksi sekalipun, tidak diharamkan pula untuk belajar dari buku fiksi dengan tujuan memperkaya diksi atau pilihan kata. Selain itu, melalui novel fiksi, kita bisa belajar cara menggunakan kata-kata secara powerful untuk menggambarkan sebuah peristiwa. Kemampuan ini akan berguna untuk membantu menulis buku nonfiksi, antara lain motivasi, inspirasi, biografi, dan autobiografi.
Rantai Tak Putus, sebuah buku inpirasi karya terbaru Dee Lestari, dibuka dengan kisah Agus yang mengalami cedera saat bekerja. Dee Lestari menceritakannya dengan dramatis seperti yang banyak ditemukan dalam novel.

Meminimalkan Distorsi dalam Menulis Nonfiksi

Sering kali apa yang ingin kita sampaikan lewat tulisan justru ditangkap berbeda oleh pembaca. Ada banyak penyebab terjadinya distorsi ini, misalnya pemakaian kosakata yang tidak tepat. Untuk itu, perbanyak membaca buku. Dari situ akan ada banyak kosakata baru yang diperoleh. Sesuaikan juga kosakata yang digunakan dengan target pemmbaca maupun tema. Untuk buku-buku yang sifatnya sangat teknis, penggunaan terminologi yang tepat akan membantu meminimalkan distorsi.

Dalam Rantai Tak Putus, Dee Lestari menggunakan banyak istilah manufaktur, bengkel, hingga manajemen UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Namun, mengingat pembaca buku ini pastilah sangat beragam, Dee Lestari tidak sungkan pula untuk menjelaskannya panjang lebar, misalnya untuk istilah manufaktur aftermarket. Dengan demikian, pembaca tidak akan kesulitan mengikuti paparan Dee Lestari mengenai dinamika UMKM di Indonesia, salah satunya dalam sektor manufaktur.

Sering Menulis

Meskipun demikian, dari semua tips di atas, yang terlebih penting adalah sering menulis. Membiasakan diri untuk menulis bisa jadi tidak mudah bagi sebagian besar kita. Dee Lestari memberikan tips untuk membiasakan diri menulis. Jadi, selalu tetapkan sejumlah waktu tertentu, misalnya 15 menit sehari untuk menulis. Jaga selalu komitmen untuk tetap menulis selama 15 menit tersebut. Jika sudah terbiasa, tambahkan lagi waktunya atau bahkan menggantinya dengan target halaman.
Buku nonfiksi yang bagus akan selalu dikenang pembacanya. Biasanya karena ada yang diberikan kepada pembaca, entah informasi, wawasan, perspektif baru, atau malah inspirasi seperti yang dituangkan dalam Rantai Tak Putus. Buku inspiratif ini terbit pada Agustus 2020 dan bisa didapatkan di seluruh toko buku terdekat atau toko buku online kesayangan Anda dengan harga Rp79.000,00.

tip meracik plot novel

Tip Meracik Plot Novel dari Ega Dyp

Plot atau alur cerita merupakan salah satu poin terpenting dalam novel. Dengan plot yang menarik, novelmu akan semakin susah untuk diletakkan. Pembaca akan ketagihan. Bagaimana membuat plot yang seru seperti itu?

Ega Dyp, penulis Just a Friend to You, Yasa, Resist Your Charm, dan When Love Walked In berbagi ilmunya tentang plot dalam novel. Ega membocorkan tip meracik plot dalam novel pada acara Kulwap Menulis Cerita Fiksi Belia bersama penulis High School Series pada Jumat (27/3/2020) lalu.

Berikut ini rangkuman materi plot dalam novel oleh Ega Dyp.

Plot pada umumnya dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu awal cerita, pertengahan cerita, dan akhir cerita. Ketiga bagian ini harus saling berkelindan dengan baik agar jalan cerita menjadi apik dan tidak membosankan.

Bagian Plot: Awal Cerita

Awal cerita berisi perkenalan atau bagian yang memberikan informasi terkait isi cerita. Jadi, di sini pembaca akan diajak berkenalan dengan tokoh-tokoh, latar belakang sosial, usia, dan lain-lain. Awal cerita biasanya juga menjelaskan bagaimana karakter utama mulai bereaksi.

Contoh: Yasa adalah siswa SMA Nusa Cendekia. Kehidupannya di sekolah awalnya terasa normal, tetapi semenjak kedatangan Daza, adik kelasnya saat SMP, hari-harinya di SMA jadi terasa seperti bencana. Daza selalu mengejar cintanya, bersikap tidak tahu malu, dan melakukan hal-hal ajaib yang bikin Yasa jadi superjengah. Sebisa mungkin Yasa mencari cara agar Daza berhenti mengganggu hari-harinya.

Bagian Plot: Pertengahan Cerita

Pertengahan cerita disebut juga bagian pemicu konflik. Di sini, terdapat rangkaian kejadian yang membuat tokoh dalam cerita mengalami permasalahan. Rangkaian konflik ini nantinya menuju ke klimaks atau bagian di mana situasi makin menegang atau puncak dari permasalahan. Klimaks adalah momen-momen penting dalam tulisan, di mana pembaca mengalami pengalaman puncak emosi ataupun rasa ingin tahu yang paling tinggi.

Contoh: Berkat usahanya, Yasa berhasil membuat Daza berhenti mengganggunya, bahkan cewek itu mulai bersikap dingin kepadanya. Namun, kegembiraannya nggak bertahan lama karena Yasa mengetahui sebuah fakta yang menyangkut Daza sehingga membuatnya merasa sangat bersalah. Yasa mencari cara untuk memperbaikinya, tapi Daza sudah telanjur sakit hati olehnya.

Bagian Plot: Akhir Cerita

Everything comes up, would comes down.

Bagian akhir cerita adalah bagian di mana penulis menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di tengah cerita. Hingga mencapai akhir yang bisa saja happy, sad, atau pula menggantung.

Beberapa tip membuat plot dari Ega Dyp.

  • Punya ide cerita yang kuat dan pesan yang hendak disampaikan.
  • Buat pembukaan cerita yang membuat pembaca penasaran.
  • Hindari pembukaan cerita dengan menjelaskan rutinitas seperti bangun pagi, datang ke sekolah, dan lain-lain. Akan lebih baik kalau dimulai dari bahasan yang menarik atau adegan yang sudah menunjukkan adanya konflik.
  • Eksplorasi kegiatan-kegiatan yang memungkinkan dalam cerita.
  • Contohnya di dalam cerita teen fiction, bukan hanya menceritakan kegiatan di sekolah, bisa ditambahkan kegiatan study tour, nongkrong di kafe, melakukan hobi, dan lain-lain.
  • Hapus adegan yang tidak perlu.
  • Hindari membuat adegan yang tidak memengaruhi jalan cerita. Setiap adegan ada baiknya saling terkait satu sama lain dan berkesinambungan, usahakan jangan bertele-tele. Menambah halaman berarti semakin melangkah menuju akhir cerita.
  • Adegan demi adegan disampaikan dengan gaya bercerita yang menarik sehingga pembaca tidak bosan.

Terakhir, sebagai penutup, Ega menuturkan, “Gaitlah pembaca pada halaman pertama dengan menyuguhkan pembukaan yang menarik dan tidak membosankan, ajak pembaca berkenalan dengan tokoh, karakter dan lingkungannya, kemudian arahkan pada konflik dan klimaks yang dapat memainkan emosi pembaca, lalu tutup dengan ending yang mengesankan.”

Selamat bersenang-senang meracik plot dalam novelmu!

Baca juga: 10 Resep Membuat Cerita Populer di Wattpad

Novel-novel karya Ega Dyp, yaitu Just a Friend to You, High School Series: Yasa, Resist Your Charm, dan When Love Walked In bisa kamu dapatkan di sini, ya!

Dilasari

 

4 Tips Produktif Menulis ala Emha Ainun Nadjib

 

Hingga saat ini, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) telah menghasilkan puluhan judul buku. Dan, dua puluh tiga di antaranya telah diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Dalam setahun, Cak Nun bisa menerbitkan 3 hingga 5 judul buku sekaligus. Tak hanya mencengangkan dari sisi kuantitas, kualitas tulisan Cak Nun pun tak main-main. Genre yang dilakoninya pun beragam, mulai dari esai, syair, puisi, novel, hingga skenario teater. Tentu banyak yang bertanya-tanya, bagaimana kiat Cak Nun bisa sedemikian produktifnya dalam menghasilkan karya? Berikut ini empat tips produktif menulis yang bisa kita pelajari dari Cak Nun.

 

Peka Mengamati Fenomena Terkini

Pada 2020 ini, tercatat Cak Nun telah menerbitkan 2 buku baru, Lockdown 309 Tahun (Juni) dan Apa yang Benar Bukan Siapa yang Benar (Agustus). Memiliki pengalaman sebagai penulis esai dan jurnalis, Cak Nun rupanya begitu mengikuti informasi terkini. Tulisan-tulisan Cak Nun dalam Lockdown 309 Tahun merupakan refleksi atas merebaknya virus Covid di dunia. Buku ini bahkan bisa disebut sebagai buku pertama di Indonesia yang merespons langsung kegelisahan masyarakat ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar diterapkan pada Maret lalu.

 

Terbuka pada Berbagai Macam Pandangan

Sudut pandang yang sempit terbukti menjadi salah satu penghalang dalam upaya untuk produktif menulis. Hal tersebut dikarenakan persepsi yang dimiliki terbatas. Maka, karya yang dihasilkan pun hanya akan berputar-putar pada satu tema. Penulis pun akan kesulitan untuk melihat fenomena baru.

Tulisan-tulisan Cak Nun menunjukkan keluasan berpikirnya terhadap berbagai macam pandangan. Dalam buku Apa yang Benar Bukan Siapa yang Benar, Cak Nun mengkritisi fenomena fanatisme sempit dan penolakan untuk menerima pendapat yang berlainan. Supaya mudah dipahami pembaca, Cak Nun kerap menggunakan tokoh-tokoh imajiner dalam menanggapi suatu peristiwa. Dan, tokoh yang paling terkenal di antara mereka adalah Markesot. Tak jarang dialog yang ada dalam kisah tersebut menunjukkan adanya perbedaan pemahaman yang saling bertentangan. Namun, para tokoh itu selalu menemukan jalan untuk tidak berpedoman pada kebenaran versi tunggal, tetapi kebenaran yang bisa diterima oleh semua orang.

 

Tuliskan Semua yang Ada di Pikiran

Ada beragam teknik menulis yang bisa kita coba. Mulai dari menentukan judul terlebih dahulu, merencanakan outline dengan detail, atau membiarkan semua yang ada di pikiran mengalir deras. Cak Nun rupanya menggunakan metode yang terakhir. Orang-orang terdekatnya mengatakan bahwa ketika menulis, Cak Nun akan sangat fokus. Beliau bahkan tak pernah memencet tombol delete sekalipun. Hal ini menunjukkan kematangan konsep tulisan yang sudah dirancang di dalam pemikirannya.

 

Kreatif dalam Menentukan Judul

Judul yang unik dan ritmis bisa memicu penulis untuk semakin produktif menulis. Ada aura kebahagiaan yang terpancar dari tiap paragraf yang dituangkan. Dan, Cak Nun selalu mampu menemukan judul-judul menarik yang tak lekang waktu. Misalnya, ketika mengamati fenomena pengharaman musik di kalangan umat Islam, Cak Nun menulis esai dengan judul Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai. Esai ini menceritakan seorang kiai yang sangat getol melarang musik diputar di pesantrennya. Namun, suatu ketika terdengar bunyi musik lamat-lamat dari desa seberang, kaki Pak Kiai tak sengaja bergerak secara ritmis.

 

Nah, itu tadi empat tips produktif menulis yang bisa kita pelajari dari Cak Nun. Selamat mencoba!

10 resep membuat certa populer wattpad

10 Resep Membuat Cerita Populer di Wattpad

Kenapa harus tahu resep agar ceritamu menjadi cerita populer Wattpad? Saat ini banyak penulis yang tertarik menulis di Wattpad. Selain sebagai wadah menulis yang praktis, di sana juga disediakan fitur yang membuat penulis bisa berkomunikasi langsung dengan pembaca. Semakin banyak pembacanya, penulis akan semakin termotivasi menulis sekaligus belajar dari pembaca. Nah, bagaimana agar ceritamu menjadi cerita populer Wattpad?

Asri Aci, Ciinderella Sarif, dan Inge Shafa berbagi ilmunya tentang mempromosikan cerita di Wattpad. Kisah-kisah yang telah mereka tulis mendapat tempat spesial di hati pembaca. Di antaranya, Shea, Perfect Couple, Orion, dan Raya. Mereka membocorkan tip agar ceritamu populer di Wattpad pada acara Kulwap Menulis Cerita Fiksi Belia bersama penulis High School Series, Jumat (27/3/2020) lalu.

Berikut ini adalah 10 tip promosi cerita di Wattpad.

  1. Harus aktif di media sosial untuk mempromosikan ceritamu.

Memiliki akun media sosial tentu harus dimanfaatkan. Dalam hal promosi, media sosial sangat berperan penting dalam menambah jumlah pembaca. Karena itu, coba unggah tentang ceritamu di feed Instagram atau Instastory. Lalu, jangan lupa dijadikan highlight (sorotan). Apa saja unggahannya? Unggah hal-hal yang berhubungan dengan ceritamu, quotes, jadwal update, spoiler update chapter selanjutnya, dan lain-lain. Jangan lupa ketika update feed, beri tahu pengikutmu melalui story.

  1. Perbanyak komunikasi dengan pembaca.

Balaslah komentar pembaca sesering mungkin. Memberikan respons positif kepada pembaca membuatmu lebih dicintai. Lakukan juga kegiatan-kegiatan seperti siaran langsung, update di feed, dan bercerita melalui story di Instagram.

  1. Jadi Social Butterfly, perbanyak ruang lingkup pertemanan.

Social Butterfly yang dimaksud adalah jago bersosialisasi dan mudah bergaul dengan banyak kalangan. Untuk meningkatkan jumlah pembaca, kamu harus bisa beradaptasi dan mencari rekan penulis sebanyak mungkin. Gunanya untuk saling bantu dalam promosi.

Saling mempromosikan akan membuatmu mendapatkan keuntungan. Dia akan mendapatkan pembacamu dan sebaliknya. Ini bisa dilakukan dengan ikut masuk ke komunitas penulis.

  1. Memiliki akun Roleplayer untuk ceritamu.

Memiliki akun Roleplayer membuatmu mendapat media tambahan sebagai kanal promosi. Adanya akun Roleplayer membuat ceritamu seakan nyata dengan adanya interaksi tokoh dengan pembaca. Pembaca senang berinteraksi dengan Roleplayer, saling berbalas komentar dan mendapat teman baru meskipun secara virtual.

  1. Menggunakan visual untuk cerita.

Jika kamu terlalu malas untuk membuat akun Roleplayer, setidaknya buatlah visual untuk setiap tokoh di cerita. Biasanya pembaca menyukai hal seperti itu, karena mereka bisa dengan mudah membayangkan bagaimana gambaran tokoh yang ada di dalam cerita. Carilah tokoh yang enak dipandang, sesuaikan dengan karakter di ceritamu.

  1. Jangan pernah promosi di kolom komentar cerita orang lain.

Mempromosikan cerita di kolom cerita orang adalah hal yang tidak sopan. Meskipun promosi harus dilakukan dengan segala cara, harus tetap dengan etika dan tidak merugikan orang lain.

  1. Konsisten dalam meng-update cerita (memiliki jadwal update).

Memiliki jadwal update setidaknya 2 kali dalam seminggu. Dengan konsistensi meng-update, otomatis rank ceritamu akan naik dan cepat menambah viewers. Jangan pernah meninggalkan cerita terlalu lama, apalagi jika kamu penulis baru. Jangan juga publish-unpublish, hal tersebut membuat pembaca bosan dan kesal. Beri tahu alasan mengapa kamu tidak bisa update.

  1. Menggunakan kover yang menarik.

Kover yang menarik itu bagaimana? Lihat contoh penulis yang cukup memiliki banyak karya, biasanya mereka membuat sendiri atau mengorder kover dari beberapa ilustrator.

JANGAN GRATISAN!

Biasanya ada ilustrator yang mematok harga untuk kover yang dipesan, tapi ada juga ilustrator yang dibayar dengan bentuk apresiasi. Untuk mengedit kover sendiri, unduh beberapa aplikasi mengedit foto dan cari tutorialnya.

  1. Sinopsis yang ditulis harus menarik dan membuat orang penasaran ingin membacanya.

Selain kover, pembaca pun tak jarang tertarik membaca sebuah cerita karena sinopsisnya. Buatlah sinopsis semenarik mungkin, simpel dan membuat penasaran. Jangan membuat sinopsis yang terlalu berlebihan.

  1. Menarik perhatian pembaca lewat judul.

Jangan membuat judul yang susah dan sangat asing juga panjang. Judul yang demikian membuat orang lain susah mengingatnya terlebih jika kamu penulis baru. Buatlah judul sesimpel mungkin dan jika harus panjang gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti (bahasa asing yang umum). Bisa juga menggunakan nama si pemeran tokoh seperti “Orion”, atau dua nama digabung. Bisa juga bahasa inggris yang mudah dimengerti seperti “Perfect Couple”.

 

Detail banget, ya, resep dari ketiga penulis ini? Yuk, segera dipraktikkan! ^^

Baca juga: Belajar Bikin Dialog Novel dari Just a Friend to You 

Kamu juga bisa mendapatkan buku-buku High School Series karya ketiga penulis di atas di sini, ya! Sedang ada Mizan Merdeka Book Fair yang diskonnya 25-90% di sana. Jadi, tunggu apa lagi? Baca buku sekaligus belajar menulis kisahmu sendiri. ^^

Dilasari

Bikin dialog novel

Belajar Bikin Dialog Novel dari Just a Friend to You

Agar nggak bosan dibaca dan plot berjalan dinamis, penting adanya keseimbangan porsi antara narasi dan dialog. Kali ini kita akan belajar bikin dialog dari novel Just a Friend to You karya Ega Dyp. Fungsi dialog dan tip tambahan tentang penulisan dialog akan dibahas di sini.

Dalam novel, dialog merupakan percakapan dua tokoh atau lebih yang memiliki beberapa fungsi. Berikut ini beberapa fungsi dialog pada novel beserta contohnya.

Fungsi Dialog dalam Novel

  1. Sebagai pembuka bab

Untuk mengawali tulisanmu, agar tidak terkesan monoton, kamu bisa menggunakan dialog sebagai pembuka. Teknik ini akan memberikan efek segar dan kejutan sebagai awalan untuk menarik minat pembaca.

Contoh:

Dikutip dari Just a Friend to You karya Ega Dyp

Lo gila, Ge!

Lo parah, Ar!

Arka berdecak, menatapku seolah aku baru saja melakukan debus. Tatapannya menyiratkan ketidakpercayaan. Namun, aku juga dapat melihat sedikit raut kesal tercetak di wajahnya.

Gue tuh, semalem berantem hebat sama Selly! ucap Arka penuh penekanan, tapi aku yakin cuma aku yang bisa mendengar suara beratnya itu karena notabenenya kami duduk bersebelahan dan orang-orang di kelas ini sedang sibuk sendiri.

Lo tuh, parah! Gue cuma ngebajak DM Instagram lo doang, kok. Cuma ngebajak doang. Tapi lihat apa yang lo lakuin ke handphone gue? jawabku tak kalah kesal.

Cuma ngebajak? tekan Arka sekali lagi, dengan mimik muka mendramatisasi keadaan. Ngebajak manggil sayang, tambahnya sinis. 

  1. Membangun suasana

Dialog juga berfungsi sebagai pembangun suasana. Dari contoh dialog di bawah ini, bisa tertangkap bahwa situasi yang terjadi sedang cukup genting.

Contoh:

Dikutip dari Just a Friend to You karya Ega Dyp

Tunggu dulu, Ge. Lo harus denger apa yang gue omongin ini sebelum lo ngelangkah keluar dari tempat ini. Aku dapat mendengar keseriusan dalam suara Selly. Sepertinya apa yang hendak dia bicarakan begitu penting. Setidaknya baginya. Helaan napas pendek lolos dari bibirku. Oke, apa pun yang mau lo omongin itu, silakan omongin dengan cepat, gue betul-betul harus pergi.

Ini soal putusnya gue sama Arka, ucap Selly. Entah mengapa aku seperti sedang berada di film thriller. Suasana berubah mencekam dua kali lipat. Selly seperti sedang memberi ancang-ancang untuk menyemburku. Firasatku mengatakan hal itu.

Asal lo tahu, penyebabnya adalah lo, lanjut Selly dengan sengit. Oke, aku harus menahan diri. Cewek di depanku ini sepertinya masih belum puas mengeluarkan apa yang ada dalam benaknya.

Aku memandang Selly yang sedikit lebih pendek dariku dengan saksama, menunggunya selesai berbicara. Lo tuh, perusak hubungan orang, Gea! tambahnya, kali ini nyaris berteriak.

  1. Mengantisipasi kebosanan plot

Agar novelmu nggak melelahkan di baca, di antara narasi perlu dibuat dialog yang mendukung. Jadi, pembaca mendapatkan variasi dan penyegaran plot. Pada poin ini dialog juga bisa berfungsi untuk mempercepat ritme plot, tanpa mengurangi informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Contoh:

Dikutip dari Just a Friend to You karya Ega Dyp

Ada apa, sih, ini sebenarnya? Waktu itu Jess yang mengungkit tentang Arka, kini giliran Arka yang melakukannya. Sepertinya memang ada sesuatu di antara mereka.

Lo suka Jess? tanyaku tanpa bisa kucegah.

Nggak tahu.

Jess suka lo?

Kayaknya iya, tapi nggak bisa mastiin juga, sih.

Kok, anak-anak bilang kalian cocok? Karena kalian sama-sama cakep?

Cie, yang ngakuin gue cakep.

Ishhh …. 

  1. Menguatkan karakter

Dialog juga bisa digunakan untuk menguatkan karakter di dalam novel. Dari contoh dialog di bawah ini, terlihat bahwa Arka adalah karakter yang playboy.

Contoh:

Dikutip dari Just a Friend to You karya Ega DYP

Terserah lo, sih, lo sendiri mau nggak pacaran sama Jess?

Mau, sih, dia cantik. Tapi ending-nya udah bisa ditebak, gue pasti putus sama dia karena dari awal gue emang nggak cinta.

Sejak kapan seorang Arka nembak cewek harus pakai cinta lebih dulu? balasku retoris.

Arka menoleh, lalu terkekeh pelan, Iya juga, sih.

 

Tip Membuat Dialog dalam Novel 

Selain mengetahui fungsi dialog, berikut ini ada tambahan tip agar dialog racikanmu semakin memikat hati pembaca. 

  1. Sesuaikan dengan budaya dan keadaan sosial ekonomi setempat.

Misalnya, tokoh yang tinggal di Sioardjo kurang cocok jika menggunakan sapaan “lo-gue”. Atau, tokoh anak kecil yang masih SD tentu akan berbeda dialognya dengan tokoh orang dewasa yang sudah kuliah.

  1. Coba dilafalkan untuk mengecek apakah dialognya kaku atau tidak.

Cara ini untuk mengetes apakah dialog bikinanmu sudah nyaman dan realistis.

  1. Pilih dialog yang benar-benar penting dan berfungsi untuk plot cerita.

Dialog-dialog yang kurang penting seperti bercandaan, saling berkelakar, sapaan awal pertemuan yang berbelit-belit, tidak perlu dimasukkan dalam cerita, kecuali memang penting untuk plot.

  1. Banyak baca referensi dialog dari buku-buku sejenis.

Ini akan sangat membantumu mencari ide dialog yang pas digunakan di naskahmu.

 

Gimana? Udah tercerahkan tentang dialog ini? Siap membuat dialog yang akan selalu dikenang pembaca? Yuk, mulai menulis!

Baca juga: Membuat Identitas Tokoh Novel ala Innayah Putri

Dapatkan Just a Friend to You dan karya-karya Ega Dyp lainnya di sini, ya!

 

Dilasari

Identitas Tokoh dalam Novel

Membuat Identitas Tokoh Novel ala Innayah Putri

Innayah Putri, penulis Kita, Iris (Belia High School Series), dan If Only berbagi ilmunya tentang identitas tokoh dalam novel. Naya membocorkan rahasia dan tip membuat identitas tokoh novel pada acara Kulwap Menulis Cerita Fiksi Belia bersama penulis High School Series Jumat (27/3) lalu.

Baca juga: Mencuri Ilmu “Sudut Pandang pada Novel” dari Pit Sansi

Menurut Naya, hal yang kali pertama dilakukan dalam pembuatan tokoh novel adalah menyusun identitas. Maka, minimal, harus ada nama. Selain itu, diperlukan tempat dan tanggal lahir. Juga, penulis perlu menentukan dimensi tokoh. Sehingga, tokoh yang dihasilkan nanti akan berkarakter. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tokoh novel.

3 Dimensi Pembentukan Tokoh

Fisiologis

Fisiologis berbicara mengenai keadaan fisik tokoh/apa yang dilihat. Contohnya wajah, bentuk tubuh, rambut, sampai pakaian dan barang-barang yang tokoh kenakan. Hal ini juga bisa membangun pendukung gambaran tokoh pada dimensi lainnya.

Contoh:

Tokoh yang menggunakan barang bermerek berdampak pada dimensi sosiologi tokoh, karena mungkin orang berpunya. Kantung mata berdampak pada dimensi psikologis tokoh karena kemungkinan tokoh sedang tertekan.

Tip:

– Jangan beberkan seluruh gambaran fisik tokoh di awal cerita, buat pembaca berimajinasi dengan gambaran-gambaran yang kita berikan seiring berjalannya cerita.

– Sebisa mungkin menghindari kata yang terlalu umum (ganteng, cantik, jelek). Namun, ceritakan detail bentuk wajah, warna mata, sehingga pembaca bisa menyimpulkan sendiri.

– Gunakan diksi yang menarik atau perumpamaan. Misalnya, matanya seperti bola, kulitnya seputih porselen, dsb.

– Buat ciri khas tokoh dari fisiknya. Misalnya, rambutnya ikal, berlesung pipit, memiliki tahi lalat, dsb.

Psikologis

Psikologis berbicara mengenai keadaan psikis tokoh atau apa yang dirasakan oleh tokoh. Senang, sedih, kecewa, marah. Hal ini juga bisa berkaitan dengan masa lalu tokoh dan menjadi tujuan keberadaan tokoh. Seperti trauma masa kecil, fobia, kelemahan tokoh, kelebihan tokoh, dsb. Psikologis tokoh juga bisa didukung dan mendukung dimensi pembentukan tokoh yang lain.

Contoh:

Karena selalu tertekan dengan bentuk tubuhnya yang gemuk, tokoh akhirnya diet habis-habisan hingga keadaan fisiknya jadi kurus. Karena tinggal di lingkungan orang kaya dan dididik dengan arogansi, tokoh menjadi pribadi yang sombong.

Tip:

– Jangan beberkan seluruh gambaran psikologis tokoh di awal cerita, karena biasanya dimensi psikologis inilah yang bisa diolah menjadi plot dan pendukung jalannya cerita.

– Diperlukan pengembangan psikologis tokoh yang sesuai dengan alur cerita, agar pesan bisa tersampaikan. Misalnya, tadinya tokoh pendendam, tetapi seiring pendewasaan cerita tokoh menjadi pribadi yang lebih lapang.

– Setiap hal yang dilakukan oleh tokoh harus disesuaikan dengan keadaan psikisnya. Bayangkan bahwa tokoh itu nyata sehingga setiap tindakannya memiliki motif dan masuk akal.

– Sama halnya dengan manusia, psikis tokoh tidak ada yang sempurna. Kelemahan dan ketakutan yang tokoh miliki adalah roda penggerak cerita, dengan catatan, hal itu memang harus memengaruhi jalan cerita.

Sosiologis

Sosiologis berbicara mengenai keadaaan sosial tokoh atau bagaimana keadaan sekitar tokoh. Seperti latar belakang kehidupan, sekolah, profesi, teman-teman, keluarga, lingkungan sekitar. Sama seperti dua dimensi sebelumnya, dimensi ini juga sangat memengaruhi dimensi lainnya.

Contoh:

Tokoh berasal dari keluarga yang sering melakukan tindak kekerasan, maka keadaan psikologis tokoh pasti ada yang terganggu. Entah jadi pendiam, pemurung, dsb. Tokoh berasal dari keluarga kurang mampu, maka barang yang ia gunakan biasanya bukan barang bermerek, dsb.

Contoh identitas tokoh dalam novel

Identitas Airis Kasmira dalam buku Iris (Belia High School Series) karya Innayah Putri

Nama: Airis Kasmira (Iris)

Tanggal lahir: 17 Des 2001

Kelas: 11 IPS 2

Fisiologis:

160 cm/58 kg, rambut hitam lurus panjang, jalan agak menunduk, mata cokelat lumpur bersorot teduh, tidak terlalu cantik, pipi tembam, tidak punya lesung pipit.

Psikologis:

Introvert, insecure, gigih, keras kepala, pemaaf, overthinking, baik hati.

Sosiologis:

Punya pacar, sahabat, dan kembaran yang populer, keluarga harmonis, tidak punya banyak teman, korban bullying, ibunya sakit.

 

Identitas Rangga Dewantara dalam buku Iris (Belia High School Series) karya Innayah Putri

Nama: Rangga Dewantara (Rangga)

Tanggal lahir: 4 Juni 2000

Kelas: 12 IPS 3

Fisiologis:

Tinggi 180 cm, rambut ikal, mata cokelat terang dengan sorot jail.

Psikologis:

Extrovert, selengekan, humoris, diktaktor, pencemburu, easy going, family oriented, tidak peka.

Sosiologis:

Laki-laki satu-satunya di keluarga, punya kakak perempuan, ayahnya sudah meninggal, punya banyak teman, kapten futsal, populer, disukai banyak orang.

Setelah identitas terbentuk, saatnya memberikan tujuan kepada para tokoh. Hal itu yang akan menjadi plot ceritamu nanti. Yuk, bikin lebih detail lagi karakter tokoh novelmu! Kamu juga bisa mempelajari karakter tokoh yang kuat dengan membaca Iris, yang merupakan salah satu judul pada Belia High School Series karya Innayah Putri ini dengan lebih detil.

 

Dilasari

© Copyright - Bentang Pustaka