Description
Tentang Penulis
ETGAR KERET lahir di Rahmat Gan, Israel, pada tanggal 20 Agustus 1967. Ia adalah seorang penulis cerita pendek, novel grafis, dan skenario untuk film serta televisi.
Karya pertama Keret yang diterbitkan adalah kumpulan cerpen berjudul Pipelines (1992), dilanjutkan dengan Missing Kissinger (1994). Buku keduanya berisi cerita-cerita yang sangat pendek namun sangat kaya dan mendalam sehingga dianggap unik. Dari sanalah Etgar Keret mendapat perhatian dari masyarakat luas.
Selain itu, Keret juga rutin menulis opini untuk media-media Israel maupun internasional, mengkritisi pendudukan Israel di Palestina, serta menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan kompromi untuk mencapai perdamaian tersebut.
Atas karya-karyanya, Keret diganjar beberapa penghargaan, antara lain: Prime Minister’s Award for Literature, JQ Wingate Prize, Charles Bronfman Prize, French L’Ordre des Arts et des Lettres (The French Order of Arts and Letters), dan bersama istrinya meraih Camera d’Or dari Cannes Film Festival 2007 atas film yang mereka garap berdua, berjudul Jellyfish.
Dan, atas keberpihakannya pada perdamaian, terutama di wilayah Timur-Tengah, Etgar Keret adalah sedikit dari penulis Yahudi-Israel yang diterima oleh negara-negara berpenduduk Islam, seperti Turki, Malaysia, dan Indonesia—di mana ia pernah diundang oleh salah satu festival literasi di Bali.
The Seven Good Years adalah memoar pertamanya, yang langsung mendapat sambutan baik di berbagai negara. Buku ini mengisahkan kurun waktu tujuh tahun dalam hidupnya, dimulai dari kelahiran putra pertama hingga kewafatan sang ayah. Saat ini, Keret bekerja sebagai dosen dan tinggal bersama istri serta anaknya, Lev, di Tel Aviv.
Bagi Etgar Keret, hidup di daerah konflik tidak melulu tentang penderitaan. Lewat cara pandangnya yang unik dan jenaka, Keret selalu optimis bahwa segalanya akan baik-baik saja.
Etgar Keret merupakan penulis keturunan Yahudi asal Israel. Kendati demikian, dia sangat kritis terhadap pemerintah negaranya sendiri, yang dianggapnya terus menyebabkan konflik tak berkesudahan, alih-alih menciptakan perdamaian. Meski pernah dicap pengkhianat oleh Israel, Keret justru dipuji oleh negara lainnya-termasuk negara berpenduduk Muslim-atas keberpihakannya pada kedamaian. Padangan Keret terhadap perdamaian melampaui batas agama, bangsa, dan negara.
The Seven Good Years adalah memoar yang humanis, cerkas, mengharukan, sekaligus lucu. Lewat buku ini, kita akan diingatkan kembali bahwa serangan bom sekalipun takkan mampu menghilangkan cinta dan harapan di hati manusia.
Bentang Pustaka,Indonesia,Mizan,Damai,Israel,Konflik,Lucu,Muslim,Palestina
44000
33999