Bermeditasi Melalui Ilustrasi
Dalam menjalani kehidupan ini, tentu kreativitas sangatlah diperlukan. Tidak hanya diperuntukkan untuk bekerja atau belajar di industri kreatif saja, namun kreativitas itu sangatlah perlu. Bahkan mungkin nadi kita dalam berkarya. Tidak hanya itu, inspirasi pun juga salah satu hal penting dalam berkarya. Keduanya, kreativitas dan inspirasi adalah dua konsep yang berkorelasi dengan imajinasi. Tentu saja, tanpa imajinasi, kreativitas dan inspirasi tidak datang begitu saja.
Albert Einsten mengatakan bahwa imajinasi itu lebih penting daripada pengetahuan. Mengapa? Sebab, pengetahuan tidak akan tercipta tanpa proses berpikir. Daya berpikir ini muncul karena imajinasi. Bayangkan, proses berpikir Newton terjadi ketika ia duduk di bawah pohon dan mendapati satu buah apel jatuh di atas kepalahnya. Saat itu pula, ia berimajinasi bahwa bumi ini memiliki gaya yang disebut gravitasi. Imajinasi besar pengaruhnya terhadap proses berpikir kita!
Namun, bagaimana jika imajinasi yang kita harapkan tidak juga kunjung datang? Apakah kita harus menunggu? Seringkali kita begitu depresi karena tidak menemukan ide selain keruwetan-keruwetan yang tiada berujung. Aktivitas kita dalam berkarya jadi terhambat karena imajinasi tidak datang. Salah satu cara agar proses kreatif kita tetap berjalan adalah dengan menciptakan imajinasi. Sama dengan kebahagiaan, kita tidak harus menunggunya datang, tetapi menciptakannya!
Bagaimana menciptakan imajinasi? Imajinasi berkaitan erat dengan ide kreatif dan inspirasi. Banyak orang yang kemudian berpikir bahwa ide yang brilian harus didapatkan dengan melakukan perjalanan jauh. Atau, ide tersebut didapat dari renungan yang panjang dan lama. Memang benar proses meditasi yang lama dan traveling bisa jadi sumber inspirasi. Tetapi, bagaimana jika kita memiliki waktu luang, ruang, dan uang? Tentu hal malah menambah rasa penat dan jenuh sehingga inspirasi semakin tidak muncul.
Lalu, apa yang harus kita lakukan? Tentu mencari alternatif lain untuk bermeditasi. Wahyu Aditya, penulis buku Kreatif Sampai Mati dan Komik Fun Cican ini menawarkan sebuah alternatif yang unik, yaitu bermeditasi melalui ilustrasi. Hiduplah Imajinasi Raya, adalah buku pertama Wahyu Aditya yang isinya gambar semua! Wadit, sapaan akrab lelaki berusia 44 tahun tersebut menerbitkan buku yang memiliki konsep Adult Colouring Journal.
Buku dengan konsep Adult Colouring Journal memang tengah marak. Buku-buku mewarnai orang dewasa memang dibuat untuk mengisi waktu luang, menghilangkan rasa depresi dan lain sebagainya. Mewarnai bukan lagi aktivitas anak kecil saja. Namun, orang dewasa pun juga bisa melakukannya. Sebab, bukankah mewarnai memang hal yang menyenangkan? Tentu saja, buku Hiduplah Imajinasi Raya menjadi alternatif yang lebih murah, hemat waktu, dan tenaga.
Namun, buku ini bukan sembarang Adult Colouring Journal. Apa yang Wadit buat adalah suatu inovasi yang berbeda daripada yang lain. Semua ilustrasi dalam buku Hiduplah Imajinasi Raya adalah visualisasi dari berbagai kalimat-kalimat inspiratif. Kutipan-kutipan menarik ini diambil dari berbagai kalangan, mulai dari publik figur seperti Jusuf Kalla, Haidar Bagir, Loren Ridinger, sampai Arman Dhani. Oleh karena itu, buku ini juga sebagai penyemangat, pengingat serta yang menjewer kita ketika luput dari hakikat hidup.
Wadit mengajak orang-orang untuk bermeditasi dalam ilustrasinya. Selain dapat mewarnai, setiap kalimat inspiratif juga membangkitkan semangat. Salah satu keunggulan buku ini adalah konsepnya yang unik dan menarik. Dengan ilustrasi yang merupakan hasil visualisasi kalimat-kalimat menarik, buku ini dapat dinikmati tanpa diwarnai. Mewarnai jadi nilai plus tersendiri bagi kita. Namun, dengan pensil hitam biasa pun meditasi melalui ilustrasi tetap dapat berjalan. Dan tentu saja, imajinasi kita akan semakin hidup. Mari merayakan imajinasi! Hiduplah Imajinasi Raya!
Dalam menjalani kehidupan ini, tentu kreativitas sangatlah diperlukan. Tidak hanya diperuntukkan untuk bekerja atau belajar di industri kreatif saja, namun kreativitas itu sangatlah perlu. Bahkan mungkin nadi kita dalam berkarya. Tidak hanya itu, inspirasi pun juga salah satu hal penting dalam berkarya. Keduanya, kreativitas dan inspirasi adalah dua konsep yang berkorelasi dengan imajinasi. Tentu saja, tanpa imajinasi, kreativitas dan inspirasi tidak datang begitu saja.
Albert Einsten mengatakan bahwa imajinasi itu lebih penting daripada pengetahuan. Mengapa? Sebab, pengetahuan tidak akan tercipta tanpa proses berpikir. Daya berpikir ini muncul karena imajinasi. Bayangkan, proses berpikir Newton terjadi ketika ia duduk di bawah pohon dan mendapati satu buah apel jatuh di atas kepalahnya. Saat itu pula, ia berimajinasi bahwa bumi ini memiliki gaya yang disebut gravitasi. Imajinasi besar pengaruhnya terhadap proses berpikir kita!
Namun, bagaimana jika imajinasi yang kita harapkan tidak juga kunjung datang? Apakah kita harus menunggu? Seringkali kita begitu depresi karena tidak menemukan ide selain keruwetan-keruwetan yang tiada berujung. Aktivitas kita dalam berkarya jadi terhambat karena imajinasi tidak datang. Salah satu cara agar proses kreatif kita tetap berjalan adalah dengan menciptakan imajinasi. Sama dengan kebahagiaan, kita tidak harus menunggunya datang, tetapi menciptakannya!
Bagaimana menciptakan imajinasi? Imajinasi berkaitan erat dengan ide kreatif dan inspirasi. Banyak orang yang kemudian berpikir bahwa ide yang brilian harus didapatkan dengan melakukan perjalanan jauh. Atau, ide tersebut didapat dari renungan yang panjang dan lama. Memang benar proses meditasi yang lama dan traveling bisa jadi sumber inspirasi. Tetapi, bagaimana jika kita memiliki waktu luang, ruang, dan uang? Tentu hal malah menambah rasa penat dan jenuh sehingga inspirasi semakin tidak muncul.
Lalu, apa yang harus kita lakukan? Tentu mencari alternatif lain untuk bermeditasi. Wahyu Aditya, penulis buku Kreatif Sampai Mati dan Komik Fun Cican ini menawarkan sebuah alternatif yang unik, yaitu bermeditasi melalui ilustrasi. Hiduplah Imajinasi Raya, adalah buku pertama Wahyu Aditya yang isinya gambar semua! Wadit, sapaan akrab lelaki berusia 44 tahun tersebut menerbitkan buku yang memiliki konsep Adult Colouring Journal.
Buku dengan konsep Adult Colouring Journal memang tengah marak. Buku-buku mewarnai orang dewasa memang dibuat untuk mengisi waktu luang, menghilangkan rasa depresi dan lain sebagainya. Mewarnai bukan lagi aktivitas anak kecil saja. Namun, orang dewasa pun juga bisa melakukannya. Sebab, bukankah mewarnai memang hal yang menyenangkan? Tentu saja, buku Hiduplah Imajinasi Raya menjadi alternatif yang lebih murah, hemat waktu, dan tenaga.
Namun, buku ini bukan sembarang Adult Colouring Journal. Apa yang Wadit buat adalah suatu inovasi yang berbeda daripada yang lain. Semua ilustrasi dalam buku Hiduplah Imajinasi Raya adalah visualisasi dari berbagai kalimat-kalimat inspiratif. Kutipan-kutipan menarik ini diambil dari berbagai kalangan, mulai dari publik figur seperti Jusuf Kalla, Haidar Bagir, Loren Ridinger, sampai Arman Dhani. Oleh karena itu, buku ini juga sebagai penyemangat, pengingat serta yang menjewer kita ketika luput dari hakikat hidup.
Wadit mengajak orang-orang untuk bermeditasi dalam ilustrasinya. Selain dapat mewarnai, setiap kalimat inspiratif juga membangkitkan semangat. Salah satu keunggulan buku ini adalah konsepnya yang unik dan menarik. Dengan ilustrasi yang merupakan hasil visualisasi kalimat-kalimat menarik, buku ini dapat dinikmati tanpa diwarnai. Mewarnai jadi nilai plus tersendiri bagi kita. Namun, dengan pensil hitam biasa pun meditasi melalui ilustrasi tetap dapat berjalan. Dan tentu saja, imajinasi kita akan semakin hidup. Mari merayakan imajinasi! Hiduplah Imajinasi Raya!
bentang
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!