
“…kalau gue udah nggak bisa ngerasain apa-apa, bedanya sama mati di sebelah mana?”
Pertanyaan ini muncul di benak Wisnu setelah berdebat dengan Ibu.
…
Sebagai anak sulung laki-laki, Wisnu dituntut untuk kuat, selalu mengalah, dilarang menyerah. Tanggung jawab yang terasa seperti beban diletakkan begitu saja di pundaknya setelah Bapak tiada.
Memahami ibu yang masih berduka, juga mencukupi kebutuhan Selly yang nggak ada habisnya, membuat Wisnu berpikir: “Kapan terakhir kali gue hidup untuk diri sendiri, ya?”
Sinopsis
Siapa, sih, yang bisa hidup dengan gaji dua juta per bulan untuk tiga orang?
Sejak kepergian Bapak, jabatan tulang punggung keluarga otomatis diemban Wisnu sebagai anak laki-laki pertama. Ia bekerja di apotek dekat rumah dengan gaji dua juta per bulan, bonus makian atasan dan beberapa kali jatuh pingsan.
Berbagai macam kebutuhan rumah dan biaya sekolah Selly membuat Wisnu terbiasa menahan lapar. Semua demi ibu yang telah membesarkannya, juga masa depan sang adik yang tidak boleh sesuram dirinya. Namun, terus-menerus dijadikan pembanding sambil diperas tenaga dan uangnya, membuat Wisnu sadar bahwa kebahagiaannya pun harus diperjuangkan.
Jika cinta tidak pernah hidup dalam rumah, di mana Wisnu bisa menemukannya?
LOVELESS adalah kisah tentang keluarga yang timpang, luka yang lama dipendam, dan keberanian untuk membahagiakan diri sendiri sebelum orang lain.
Sosok di balik Loveless
Purplelight01_ mulai menulis sejak SMA, dari fanfiction sederhana hingga cerita bertema medis dan brothership yang menyentuh emosi. Terinspirasi oleh BTS dan dunia K-Pop, ia menulis dengan hati, menghadirkan kisah yang relate dengan banyak pembaca.
Dengan gaya penceritaan yang hangat, penuh luka sekaligus harapan, Loveless berhasil menjadi pemenang Tinlit Writing Marathon 2025 x Bentang Belia—membuktikan kekuatan cerita yang lahir dari ketulusan.
Keunggulan
Naskah pemenang Tinlit Writing Marathon 2025 x Bentang Belia





