Melacak Pemikiran David Harvey
Tentang Kontradiksi Internal Kapitalisme
Yang Mengakibatkan Semakin Lebarnya Ketimpangan Sosial Dan Kemiskinan
Buku ini membahas tentang kapitalisme dan kontradiksi internal yang dikandungnya. Pemikiran mengenai kontradiksi internal modal sebenarnya telah lama diangkat oleh Karl Marx, yang mengatakan kapitalisme mengandung kontradiksi internal dan bergerak menuju kehancuran. Kapitalisme juga dianggap telah mengakibatkan semakin melebarnya ketimpangan sosial, khususnya dalam empat puluh tahun terakhir. Namun, kita melihat bagaimana ramalan Marx tidak terbukti, setidaknya hingga saat ini karena kapitalisme tetap bertahan dan mengatasi kontradiksi yang dikandungnya.
[expander_maker id=”1″ more=”Read more” less=”Read less”]Apakah ramalan Marx memeleset? David Harvey, seorang ilmuwan neomarxis yang juga ahli geografi, mengatakan kapitalisme memang mampu mengatasi permasalahan yang dimilikinya sehingga bisa bertahan sampai saat ini. Namun Harvey, yang juga Profesor Antropologi dan Geografi di City University of New York, mengingatkan bahwa berkembangnya teknologi dan inovasi telah mengakibatkan kapitalisme kembali menghadapi permasalahan. Semakin seringnya terjadi krisis, semakin melebarnya ketimpangan, semakin parahnya kerusakan alam dan lingkungan adalah contoh-contoh problem kapitalisme yang diangkat Harvey. Menurutnya, kapitalisme saat ini berada pada tahap yang tidak dapat ditoleransi sehingga perlu diganti sebelum membawa kita menuju kehancuran.
Setelah krisis global pada 2008 yang menimbulkan problem ekonomi di negara-negara industri maju, pertanyaan tentang masa depan kapitalisme semakin mengemuka. Sejak 1970, kapitalisme didera berbagai krisis yang rentang waktunya semakin dekat dan penyelesaiannya semakin lama. Krisis 2008 memberikan pelajaran betapa pasar bebas, yang menjadi ciri kapitalisme, belum mampu memenuhi janjinya untuk membawa kesejahteraan. Di sisi lain, kapitalisme justru membawa berbagai problem, mulai dari ketimpangan yang semakin melebar hingga krisis alam dan lingkungan hidup.
Belum lagi pulih dari deraan krisis global 2008, ekonomi dunia kembali menghadapi ujian berupa pandemi Covid-19. Pandemi menjadi ujian besar bagi kapitalisme karena gerak komoditas dan arus modal, yang menjadi karakter penting bagi berlangsungnya kehidupan kapitalisme, harus menghadapi pembatasan hingga penutupan gerak (lockdown). Arus modal berhenti berputar, melambat, dan pada gilirannya membawa perekonomian global ke jurang resesi. Lalu, bagaimana masa depan kapitalisme? Menghadapi berbagai tegangan tersebut, buku ini berupaya membedah lebih dalam mengenai sifat modal yang menjadi karakter penting kapitalisme. Dengan memahami sifat modal, kita akan mengetahui bagaimana kapitalisme bekerja dan bagaimana ia mampu bertahan selama puluhan tahun.
[/expander_maker]