Raksasa dari Jogja Ganti Baju

 Siapa yang tidak kenal Dwitasari. Di zaman yang serba modern saat ini pastilah pernah mendengar namanya di beberapa sosial media. Dwitasari merupakan seorang selebtwitt (Selebriti Twitter) yang cukup terkenal dan fenomenal di Dunia Maya melalui tulisan dan kata-katanya yang selalu menyentil di hati kaum anak muda zaman sekarang. Berangkat dari kemampuannya merangkai 140 kata, Dwitasari kemudian melahirkan buku pertamanya yang berjudul Raksasa dari Jogja pada tahun 2012. Buku pertamanya ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para netizen hingga akhirnya menjadi Trending Topic di Indonesia selama beberapa waktu.

 Menurut Dwita yang juga memiliki darah Yogyakarta dari papanya ini, kota Jogja menyimpan berbagai kenangan manis, dan di dalam buku ini Ia mencoba mengangkat sisi manis dari Yogyakarta. Buku ini mengangkat kisah seorang remaja bernama Bianca yang memutuskan untuk melanjutkan studinya di Yogyakarta. Karena di tempat asalnya, Jakarta, Bianca tidak pernah menemukan cinta. Ia merupakan anak yang tumbuh di dalam keluarga yang penuh dengan kekerasan. KDRT yang dilakukan oleh ayahnya seperti sudah menjadi makanan sehari-harinya. Bagi Bianca, cinta itu hanya omong kosong. Lebih baik ia ke Yogyakarta, karena setidaknya ia tidak perlu menjadi bulan-bulanan ayahnya, dan siapa tahu Jogja akan mengajarinya arti dari cinta. Di kota pelajar itu, Bianca bertemu dengan seorang raksasa berhati lembut, bernama Gabriel. Namun, dinding yang dibuat oleh Bianca masih saja kokoh tak terkalahkan. Cinta Gabriel malah membuatnya ragu.

 Di dalam Raksasa dari Jogja ini, Dwitasari tidak hanya mengangkat kisah cinta unyu-unyu ala remaja saja, namun juga cinta di dalam sebuah keluarga. Empat tahun berselang semenjak buku ini terbit, kini bersama Starvision, Raksasa dari Jogja siap menyapa para penggemarnya melalui layar lebar pada 31 maret nanti diseluruh bioskop di Indonesia. Dan dengan begitu, bergantilah pula baju dari buku Raksasa dari Jogja menjadi kover film.

1458127899931

Vivekananda Gitandjali

 

 Siapa yang tidak kenal Dwitasari. Di zaman yang serba modern saat ini pastilah pernah mendengar namanya di beberapa sosial media. Dwitasari merupakan seorang selebtwitt (Selebriti Twitter) yang cukup terkenal dan fenomenal di Dunia Maya melalui tulisan dan kata-katanya yang selalu menyentil di hati kaum anak muda zaman sekarang. Berangkat dari kemampuannya merangkai 140 kata, Dwitasari kemudian melahirkan buku pertamanya yang berjudul Raksasa dari Jogja pada tahun 2012. Buku pertamanya ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para netizen hingga akhirnya menjadi Trending Topic di Indonesia selama beberapa waktu.

 Menurut Dwita yang juga memiliki darah Yogyakarta dari papanya ini, kota Jogja menyimpan berbagai kenangan manis, dan di dalam buku ini Ia mencoba mengangkat sisi manis dari Yogyakarta. Buku ini mengangkat kisah seorang remaja bernama Bianca yang memutuskan untuk melanjutkan studinya di Yogyakarta. Karena di tempat asalnya, Jakarta, Bianca tidak pernah menemukan cinta. Ia merupakan anak yang tumbuh di dalam keluarga yang penuh dengan kekerasan. KDRT yang dilakukan oleh ayahnya seperti sudah menjadi makanan sehari-harinya. Bagi Bianca, cinta itu hanya omong kosong. Lebih baik ia ke Yogyakarta, karena setidaknya ia tidak perlu menjadi bulan-bulanan ayahnya, dan siapa tahu Jogja akan mengajarinya arti dari cinta. Di kota pelajar itu, Bianca bertemu dengan seorang raksasa berhati lembut, bernama Gabriel. Namun, dinding yang dibuat oleh Bianca masih saja kokoh tak terkalahkan. Cinta Gabriel malah membuatnya ragu.

 Di dalam Raksasa dari Jogja ini, Dwitasari tidak hanya mengangkat kisah cinta unyu-unyu ala remaja saja, namun juga cinta di dalam sebuah keluarga. Empat tahun berselang semenjak buku ini terbit, kini bersama Starvision, Raksasa dari Jogja siap menyapa para penggemarnya melalui layar lebar pada 31 maret nanti diseluruh bioskop di Indonesia. Dan dengan begitu, bergantilah pula baju dari buku Raksasa dari Jogja menjadi kover film.

1458127899931

Vivekananda Gitandjali

bentang

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta