Jonas Jonasson

“Novelis yang Mengenalkan Kota Vaxjo pada Dunia”

Tahukah Anda kota Vaxjo? Vaxjo adalah kota kecil di Swedia dengan penduduk tak lebih dari 65.000 jiwa.Vaxjo adalah gabungan dari kata “vag” (jalan) dan “sjo” (danau) yang, konon, artinya dulu daerah itu adalah jalan di atas danau yang membeku yang lama-lama menjadi daratan.

Berbicara tentang Vaxjo tak akan lepas dari Jonas Jonasson. Vaxjo terkenal lantaran katredal atau danaunya yang indah hingga banyak wisatawan ingin mengunjunginya. Nama Vaxjo semakin dikenal dunia internasional berkat Jonas Jonassan. Seorang novelis yang karyanya mengguncangkan dunia kepenulisan dan para pencinta novel.

Jonas-Jonasson

Foto: stern.de

Jonas Jonasson lahir di Vaxjo Sweden 6 Juli 1961. Jonas Jonasson lahir dari rahim seorang suster dan tangan tangguh seorang supir ambulan. Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Gothenburg, ia memulai karir pertamanya sebagai seorang jurnalis di sebuah media surat kabar Vaxjo yang bernama Smalandsposten dan tabloid sore Expressen Sweden hingga tahun 1994. Selang dua tahun dari karir pertamanya, Jonas Jonasson sukses membuka perusahaan media dengan 100 orang pekerja pada tahun 1996.

Kisah perjalanan hidup Jonas Jonasson berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain. Diakhir tahun 2005, Jonas Jonasson menjual perusahaan medianya dan pindah ke daerah terpencil Sweden yang bernama Sodermanland.

the 100 year old depanThe girlSetelah sukses dengan novel pertamanya yang berjudul The Hundred Year Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeared, hingga diterjemahkan kedalam 30 bahasa asing dan di film kan oleh salah satu produksi perfilman di Sweden. Film yang dibagi menjadi dua kali shoot, dimana shoot pertama dilakukan pada Oktober 2012 dan shoot kedua pada tahun 2013 saat musim semi berlangsung. Tahun 2014, film yang mengadaptasi dari novel pertama Jonas Jonasson di tayangkan dan menjadi fenomenal di Negaranya sendiri, Sweden. Merasa kurang puas dengan novel pertama nya, Jonas Jonasson kembali berkarya lewat novel keduanya yang berjudul Analfabeten som kunde räkna atau dalam bahasa inggris diterjemahkan menjadi The Girl who Saved the King of Sweden. Novel keduanya diterbitkan di Sweden dua tahun yang lalu, 2013.

Dua buah novel karya Jonas Jonasson ini mendapat perhatian lebih dimata dunia. Dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang Jonas Jonasson raih semenjak tahun 2010. Penghargaan-penghargaan itu adalah Swedish Booksellers Award (2010), German Pioneer Prize (M-Pionier Preis) from Mayersche Buchhandlung (2011),  Danish Audiobook Award (2011), dan Prix Escapades (2012). Bahkan pada tahun 2014 lalu, kedua novelnya The Girl who Saved the King of Sweden menjadi novel dengan penjualan paling laris nomor urut pertama dan novel pertamanya The 100-Year-Old Man Who Climbed Out the Window And Disappeared  menjadi novel paling laris nomor lima di Republik Czech. Sungguh suatu pencapaian yang luar biasa bagi seorang Jonas Jonasson, sang novelis yang hadir dan memperkenalkan kota kelahirannya kepada dunia.

Alfina Rahmatia | @alfinrahmatia  “Novelis yang Mengenalkan Kota Vaxjo pada Dunia”

Tahukah Anda kota Vaxjo? Vaxjo adalah kota kecil di Swedia dengan penduduk tak lebih dari 65.000 jiwa.Vaxjo adalah gabungan dari kata “vag” (jalan) dan “sjo” (danau) yang, konon, artinya dulu daerah itu adalah jalan di atas danau yang membeku yang lama-lama menjadi daratan.

Berbicara tentang Vaxjo tak akan lepas dari Jonas Jonasson. Vaxjo terkenal lantaran katredal atau danaunya yang indah hingga banyak wisatawan ingin mengunjunginya. Nama Vaxjo semakin dikenal dunia internasional berkat Jonas Jonassan. Seorang novelis yang karyanya mengguncangkan dunia kepenulisan dan para pencinta novel.

Jonas-Jonasson

Foto: stern.de

Jonas Jonasson lahir di Vaxjo Sweden 6 Juli 1961. Jonas Jonasson lahir dari rahim seorang suster dan tangan tangguh seorang supir ambulan. Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Gothenburg, ia memulai karir pertamanya sebagai seorang jurnalis di sebuah media surat kabar Vaxjo yang bernama Smalandsposten dan tabloid sore Expressen Sweden hingga tahun 1994. Selang dua tahun dari karir pertamanya, Jonas Jonasson sukses membuka perusahaan media dengan 100 orang pekerja pada tahun 1996.

Kisah perjalanan hidup Jonas Jonasson berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain. Diakhir tahun 2005, Jonas Jonasson menjual perusahaan medianya dan pindah ke daerah terpencil Sweden yang bernama Sodermanland.

the 100 year old depanThe girlSetelah sukses dengan novel pertamanya yang berjudul The Hundred Year Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeared, hingga diterjemahkan kedalam 30 bahasa asing dan di film kan oleh salah satu produksi perfilman di Sweden. Film yang dibagi menjadi dua kali shoot, dimana shoot pertama dilakukan pada Oktober 2012 dan shoot kedua pada tahun 2013 saat musim semi berlangsung. Tahun 2014, film yang mengadaptasi dari novel pertama Jonas Jonasson di tayangkan dan menjadi fenomenal di Negaranya sendiri, Sweden. Merasa kurang puas dengan novel pertama nya, Jonas Jonasson kembali berkarya lewat novel keduanya yang berjudul Analfabeten som kunde räkna atau dalam bahasa inggris diterjemahkan menjadi The Girl who Saved the King of Sweden. Novel keduanya diterbitkan di Sweden dua tahun yang lalu, 2013.

Dua buah novel karya Jonas Jonasson ini mendapat perhatian lebih dimata dunia. Dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang Jonas Jonasson raih semenjak tahun 2010. Penghargaan-penghargaan itu adalah Swedish Booksellers Award (2010), German Pioneer Prize (M-Pionier Preis) from Mayersche Buchhandlung (2011),  Danish Audiobook Award (2011), dan Prix Escapades (2012). Bahkan pada tahun 2014 lalu, kedua novelnya The Girl who Saved the King of Sweden menjadi novel dengan penjualan paling laris nomor urut pertama dan novel pertamanya The 100-Year-Old Man Who Climbed Out the Window And Disappeared  menjadi novel paling laris nomor lima di Republik Czech. Sungguh suatu pencapaian yang luar biasa bagi seorang Jonas Jonasson, sang novelis yang hadir dan memperkenalkan kota kelahirannya kepada dunia.

Alfina Rahmatia | @alfinrahmatia Bentang

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta